Unjuk rasa berlangsung di Kota New York dan Oakland, California. Sejak hasil Pemilu diketahui, ribuan orang turun ke jalan di berbagai kota di AS demi menolak Trump yang menang dalam suara elektoral, tetapi kalah pada suara total pemilih.
Para demonstran yang sebagian besar damai itu mengecam janji kampanye Trump untuk membatasi imigrasi dan mendata warga muslim, selain tuduhan pelecehan seksual oleh bekas bintang reality-show itu. Beberapa orang ditangkap, sedangkan beberapa polisi cedera.
Dengan meneriakkan "bukan presiden saya" dan "ganti kebencian dengan cinta", orang-orang berunjuk rasa di New York, Los Angeles, Chicago dan di mana-mana, dengan menyebut Trump mengancam hak sipil dan HAM mereka.
Menurut Reuters, kelompok-kelompok hak sipil telah memonitor kekerasan terhadap kaum minoritas AS sejak Trump menang dengan mengutipkan laporan serangan terhadap wanita-wanita berjilbab, grafiti rasis dan mem-bully anak-anak imigran. Mereka menyeru Trump untuk mengecam serangan rasis itu.
Kellyanne Conway, manajer kampanye Trump, berkata kepada Fox News bahwa dia yakin para demonstran adalah orang-orang profesional bayaran, kendati dia tidak memiliki bukti untuk tuduhannya ini. Sebaliknya Ketua DPR Paul Ryan yang juga orang Republik berkata kepada CNN bahwa unjuk rasa dilindungi oleh Amandemen Pertama sepanjang berjalan damai.
Sementara itu baik Obama maupun Hillary tidak menyerukan demonstrasi diakhiri. Namun Hillary berkata di New York bahwa "Donald Trump akan menjadi presiden kita. Kita mesti berbesar hati untuk dia dan peluang untuk memimpin."
Credit ANTARA News
Unjukrasa anti Trump di Porland diwarnai tembakan
Pria tak dikenal itu terluka di jembatan Morrison, Portland pada pukul 00:45 waktu setempat saat ia dan puluhan demonstran lainnya menyeberang di sana selama aksi mereka, yang diketahui merupakan salah satu dari beberapa tempat protes di seluruh negeri yang mengecam retorika kampanye Trump tentang imigran, Muslim dan perempuan.
Dalam insiden Portland, kata kepolisian dalam sebuah pernyataan, seorang pria keluar dari kendaraannya di jembatan tempat demonstrasi itu kemudian menembak sang pengunjuk rasa yang dibawa ke rumah sakit dengan keadaan luka. Tersangka masih buron, polisi menambahkan.
Sebelumnya pada malam hari, pengunjuk rasa memblokir lalu lintas dan melemparkan benda-benda ke arah polisi Portland yang mengenakan perlengkapan anti huru-hara menanggapi dengan semprotan merica dan perangkat flash-bang.
Pada satu tempat, polisi mendorong pengunjuk rasa kembali dan menangkap setidaknya satu orang untuk ditahan, berdasar rekaman lokal yang berafiliasi dengan NBC.
Ratusan pengunjuk rasa juga berbaris melalui jalanan Los Angeles, memblokir lalu lintas saat mereka melambaikan tangan lambang-lambang penolakan Trump dan meneriakkan "Kami menolak presiden terpilih" dan "Jalanan kami".
Ribuan aktivis berbaris melalui pusat kota Miami, dengan ratusan lainnya berjalan ke jalan raya dan menghentikan lalu lintas di kedua arah.
Di New York, demonstran kembali berkumpul di Washington Square Park di samping Trump Tower, Fifth Avenue, di mana presiden terpilih dari Partai Republik itu tinggal.
Trump, yang awalnya mengecam warga Amerika yang memprotes pemilu, mengatakan mereka telah "terhasut" oleh media, namun berbalik arah dan memuji mereka pada Jumat (11/11).
"Menyukai fakta bahwa kelompok-kelompok kecil pengunjuk rasa malam terakhir memiliki gairah untuk negara kita yang besar. Kita semua akan bersatu dan bangga!," kata Trump di Twitter.
"Cuitan-cuitannya" merupakan bukti lebih lanjut dari pesan campur aduk Trump sejak ia mengumumkan pencalonannya 17 bulan yang lalu. Setelah kandidat Partai Demokrat Hillary Clinton mengakui kekalahannya pada Rabu (9/11) pagi, ia mengambil nada yang jauh lebih lunak daripada yang sering ditampilkannya selama kampanye dan berjanji untuk menjadi presiden untuk semua orang Amerika.
Hak sipil, hak asasi manusia
Demonstran anti-Trump telah menyuarakan kekhawatiran bahwa kepresidenannya yang akan dimulai pada 20 Januari 2017 mendatang, akan melanggar hak-hak sipil dan asasi manusia warga Amerika.
Mereka mengutip kampanyenya yang berjanji untuk membatasi imigrasi dan mendata Muslim, serta tuduhan mantan bintang reality show tersebut melakukan pelecehan seksual pada wanita.
Para pengunjuk rasa di berbagai kota juga meneriakkan slogan-slogan, termasuk "Tidak benci! Tidak takut! Imigran diterima di sini!" dan membawa spanduk bertuliskan "makzulkan Trump".
Kelompok supremasi kulit putih termasuk Ku Klux Klan (KKK) telah memuji pemilu yang dimenangkan Trump, beberapa kelompok advokasi hak-hak sipil telah melaporkan lonjakan serangan terhadap minoritas menyusul kemenangan Trump.
Trump sendiri menolak dukungan KKK ini.
Sebagian besar protes di seluruh Amerika, yang juga terjadi di Washington DC, kebanyakan terdiri dari golongan tua, muda dan mahasiswa.
Dengan negara yang terbagi secara merata, banyak pemilih dikejutkan oleh hasilnya mengingat poling jajak pendapat gagal memprediksi kemenangan Trump. Partai Republik juga berhasil mempertahankan suara mayoritas di dua majelis Kongres dalam pemilihan tersebut.
Demonstrasi anti-Trump lebiha banyak lagi direncanakan pada akhir pekan, termasuk di New York dan Los Angeles. Sebuah kelompok yang menyebut gerakannya "#NotMyPresident" telah menjadwalkan aksi besar anti-Trump di Washington pada 20 Januari 2017 mendatang, ketika pengusaha New York tersebut secara resmi menggantikan Barack Obama.
Ketua Komite Nasional Partai Republik Reince Priebus, Jumat (11/11), mengakui pertarungan ketat dengan Clinton, tetapi dia juga mengatakan pengunjuk rasa anti-Trump harus menerima hasil pemilu.
Dia menegaskan seruan Trump untuk bersatu dan pertemuan pada Kamis dengan Obama dan petinggi Republik sebagai alasan penjaminnya.
Barikade pihak keamanan, sekarang melindungi beberapa properti Trump yang paling terlihat, termasuk Trump International Hotel di dekat Gedung Putih yang baru dibuka dan Trump Tower di New York.
Pusat dukungan Trump dalam pemilu itu berada luas di bagian tengah negara itu, dengan pemilih di negara-negara bagian yang telah lama mendukung Demokrat beralih kepadanya setelah dia berjanji untuk menegosiasikan kembali kesepakatan perdagangan dengan negara-negara lainnya, demikian Reuters melaporkan.
Credit ANTARA News
Demo tolak Trump berketerusan dan menyebar ke mana-mana
Tak boleh benci! Tak boleh takut! Imigran diterima di sini!Miami, Florida (CB) - Demonstran penolak Donald Trump berkumpul di beberapa kota besar AS pada malam ketiga, Jumat malam waktu AS atau Sabtu pagi dan siang WIB tadi, beberapa jam setelah presiden terpilih AS itu memuji "gairah" para demonstran.
Ribuan orang turun ke jalan di Miami, Atlanta, Philadelphia, New York, San Francisco, dan Portland, Oregon, menyuarakan kemarahan mereka terhadap Trump yang kerap menyampaikan retorika kampanye yang sangat keras menyangkut imigran, muslim dan perempuan.
Di pusat kota Portland, demonstran memblokade lalu lintas dan melempari polisi. Sedangkan ratusan demonstran di Los Angeles memblokir jalan seraya meneriakkan yel-yel "Kami menolak presiden terpilih" dan "Jalan siapa ini? Jalan kita".
Kemudian di pusat kota Miami, ribuan aktivis berunjuk rasa dengan memblokir jalan tol sehingga memacetkan lalu lintas dari kedua arah.
Di New York, demonstran berkumpul di Washington Square Park dan sekitar Trump Tower di mana presiden terpilih dari Republik itu tinggal di Fifth Avenue.
Trump yang awalnya menuduh demonstran dihasut oleh media, berbalik memuji demonstran hari ini.
"Suka pada fakta bahwa kelompok kecil demonstran malam tadi punya gairah untuk bangsa besar kita. Kita semua akan bersatu padu dan bangga," cuit Trump dalam Twitter.
Cuitan-cuitan Trump belakangan ini sangat berbeda dengan selama kampanye yang penuh kontroversi dan hasutan. Namun kini dia lebih lembut. Setelah Hillary Clinton mengakui kalah dua hari lalu, cuitan dan bahasa Trump menjadi melembut dan memesankan pesan rekonsiliatif dengan menyatakan dia adalah presiden untuk semua rakyat Amerika.
Para demonstran di berbagai kota menerikkan yel-yel "Tak boleh benci! Tak boleh takut! Imigran diterima di sini!", sedangkan lainnya menerikkan "Makzulkan Trump".
Sementara itu selamat dan dukungan dari kelompok rasis pecinta supremasi kulit putih Ku Klux Klan (KKK) telah ditolak oleh Trump.
Sebagian besar pengunjukrasa di seluruh penjuru AS yang juga melanda daerah khusus ibu kota Washington, D.C., adalah anak-anak muda dan mahasiswa.
Sebuah kelompok demonstran yang menyebut diri "#NotMyPresident" akan menggelar demonstrasi anti-Trump pada 20 Januari di Washington ketika pengusaha asal New York itu dilantak menggantikan Presiden Barack Obama, demikian Reuters.
Credit ANTARA News
Rasisme menyerang AS pasca-Trump, mahasiswa sebarkan pesan rasis
Ini jelas tercelaJakarta (CB) - Seorang mahasiswa Universitas Oklahoma diberhentikan sementara oleh kampusnya karena dicurigai mengirimkan pesan-pesan rasis di media sosial, yang berisi ancaman mengeroyok hingga mati mahasiswa-mahasiswa baru berkulit hitam di Universitas Pennsylvania.
Pesan-pesan itu dikirimkan ke sekitar 150 mahasiswa Universitas Pennsylvania yang menjadi almamater Presiden terpilih Donald Trump. Pesan-pesan itu memasukkan hinaan rasial dan foto warga Afro-Amerika yang digantung.
"Ini jelas material keji dan sama sekali ofensif kepada siapa pun di kampus kita," kata Rektor Universitas Pennsylvania Amy Gutmann. "Ini jelas tercela."
Sedangkan Rektor Universitas Oklahoma David Boren memberitahu Gutmann bahwa kampusnya berhasil mengidentifikasi seorang tersangka yang belum disebutkan namanya.
"Pihak universitas sudah memastikan dari penyelidikan awal bahwa ada landasan untuk kecurigaan sementara terhadap mahasiswa itu, beradasarkan panduan etika mahasiswa kami sembari terus mengumpulkan semua fakta," kata Boren.
Pesan-pesan itu, termasuk yang dikirim oleh sumber bernama "Trump's Disciples," muncul setelah kelompok-kelompok hak sipil menyebutkan ras dan agama minoritas menjadi sasaran serangan di seluruh AS setelah Trump dinyatakan sebagai presiden AS.
Credit ANTARA News