KUALA LUMPUR
- Pemerintah Malaysia sepakat akan membeli setidaknya empat kepal
perang Littora Mission dari China. Langkah Malaysia yang disebut Perdana
Menteri Najib Razak sebagai keputusan bersejarah ini muncul setelah
hubungan Malaysia dan Amerika Serikat (AS) tegang Juli lalu ketika
Departemen Kehakiman AS mengusik skandal dugaan korupsi lembaga keuangan
Malaysia (1MDB).
”Sekarang kita telah mencapai kesepakatan
pertahanan yang signifikan pertama antara kedua negara kita, dengan
Malaysia membeli kapal Littota Mission dari China,” kata Najib, hari
Rabu dalam sebuah editorial yang diterbitkan di surat kabar China Daily.
Dua
kapal pertama akan dibangun di China dan dua berikutnya di Malaysia.
Keputusan Malaysia ini muncul setelah bulan Juli lalu, Departemen
Kehakiman AS ikut menyelidiki aliran dana USD1 miliar yang terkait
dengan dugaan korupsi dan pencucian uang yang melibatkan 1MDB. Najib
merupakan Dewan Panasihat 1MDB.
Meski tidak menyebut AS secara
langsung, Najib dalam editorial itu mengkritik negara-negara besar dalam
memperlakukan negara-negara lain yang lebih kecil. ”Ini termasuk mantan
penguasa kolonial. Hal ini tidak berlaku bagi mereka untuk menguliahi
negara yang pernah mereka eksploitasi tentang bagaimana mengurus urusan
internal mereka sendiri hari ini,” kata Najib.
“Malaysia dan
China bersatu dalam menyepakati kebutuhan untuk mempertahankan
kedaulatan negara,” lanjut Najib. Mantan penguasa kolonial di Malaysia
adalah Inggris, bukan AS.
Analis industri pertahanan IHS Jane,
Jon Grevatt, ragu jika keputusan Malaysia ini sebagai langkah untuk
menentang AS. ”Saya tidak berpikir bahwa itu sesuatu yang menentang AS,”
katanya.
”Ini murni pada ekonomi dan China mampu menawarkan
sesuatu pada Malaysia yang jauh lebih murah daripada yang orang lain
(tawarkan),” lanjut dia, seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (3/11/2016).
Menurutnya,
China kemungkinan juga menawarkan kapal dengan pembayaran uang muka
yang tidak harus penuh. Grevatt melanjutkan bahwa banyak kapal Angkatan
Laut Malaysia buatan China yang tidak beroperasi secara signifikan.
Menteri
Pertahanan Malaysia, Hishammuddin Hussein, mengatakan rincian teknis
soal pembelian empat kapal perang dari China itu belum selesai.
Credit Sindonews