Jumat, 04 November 2016

Beli 4 Kapal Perang China, Malaysia Menentang Amerika?

 
Beli 4 Kapal Perang China, Malaysia Menentang Amerika?
Perdana Menteri Malaysia Najib Razak (kiri) dan Perdana Menteri China Li Keqiang saat bertemu di Beijing pada 1 November 2016. Foto/REUTERS/Jason Lee
 
KUALA LUMPUR - Pemerintah Malaysia sepakat akan membeli setidaknya empat kepal perang Littora Mission dari China. Langkah Malaysia yang disebut Perdana Menteri Najib Razak sebagai keputusan bersejarah ini muncul setelah hubungan Malaysia dan Amerika Serikat (AS) tegang Juli lalu ketika Departemen Kehakiman AS mengusik skandal dugaan korupsi lembaga keuangan Malaysia (1MDB).

”Sekarang kita telah mencapai kesepakatan pertahanan yang signifikan pertama antara kedua negara kita, dengan Malaysia membeli kapal Littota Mission dari China,” kata Najib, hari Rabu dalam sebuah editorial yang diterbitkan di surat kabar China Daily.

Dua kapal pertama akan dibangun di China dan dua berikutnya di Malaysia. Keputusan Malaysia ini muncul setelah bulan Juli lalu, Departemen Kehakiman AS ikut menyelidiki aliran dana USD1 miliar yang terkait dengan dugaan korupsi dan pencucian uang yang melibatkan 1MDB. Najib merupakan Dewan Panasihat 1MDB.

Meski tidak menyebut AS secara langsung, Najib dalam editorial itu mengkritik negara-negara besar dalam memperlakukan negara-negara lain yang lebih kecil. ”Ini termasuk mantan penguasa kolonial. Hal ini tidak berlaku bagi mereka untuk menguliahi negara yang pernah mereka eksploitasi tentang bagaimana mengurus urusan internal mereka sendiri hari ini,” kata Najib.

“Malaysia dan China bersatu dalam menyepakati kebutuhan untuk mempertahankan kedaulatan negara,” lanjut Najib. Mantan penguasa kolonial di Malaysia adalah Inggris, bukan AS.

Analis industri pertahanan IHS Jane, Jon Grevatt, ragu jika keputusan Malaysia ini sebagai langkah untuk menentang AS. ”Saya tidak berpikir bahwa itu sesuatu yang menentang AS,” katanya.

”Ini murni pada ekonomi dan China mampu menawarkan sesuatu pada Malaysia yang jauh lebih murah daripada yang orang lain (tawarkan),” lanjut dia, seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (3/11/2016).

Menurutnya, China  kemungkinan juga menawarkan kapal dengan pembayaran uang muka yang tidak harus penuh. Grevatt melanjutkan bahwa banyak kapal Angkatan Laut Malaysia buatan China  yang tidak beroperasi secara signifikan.

Menteri Pertahanan Malaysia, Hishammuddin Hussein, mengatakan rincian teknis soal pembelian empat kapal perang dari China itu belum selesai.





Credit  Sindonews