"Operasi anti-teroris yang dilakukan oleh negara-negara besar dari abad ke-21 telah berubah menjadi pembantaian abad pertengahan, di mana penduduk sipil terkena pengaruhnya," tulis Zakharova pada halaman Facebook-nya.
"Warga sipil Mosul dibunuh secara massal baik oleh teroris dan juga oleh pasukan koalisi pimpinan AS," sambungnya, seperti dilansir Russia Today pada Senin (7/11).
Dalam pernyataanya, Zakharova juga menyebut koalisi pimpinan AS tidak memiliki rencana bagaimana mengevakuasi warga sipil keluar dari Mosul. Dia menambahkan koalisi AS jauh lebih baik kepada pemberontak di Suriah, dibanding kepada warga sipil Mosul.
"Ternyata, tidak ada rencana mendasar untuk menyelamatkan warga sipil. Tidak ada hal seperti koridor kemanusiaan. Tidak ada konsistensi dalam melakukan evakuasi terhadap orang-orang. Satu hal yang jelas, koalisi memperlakukan warga sipil Irak di Mosul jauh lebih buruk daripada militan di Aleppo," tukasnya.
Credit Sindonews
Rusia Pertanyakan Pencapaian AS di Mosul
MOSKOW - Pemerintah Rusia mempertanyakan pencapaian apa yang sudah dicapai koalisi internasional pimpinan Amerika Serikat (AS) di Mosul. Pertanyaan ini muncul karena menurut Rusia, AS sebagai pimpinan koalisi tidak pernah menjabarkan apa saja yang sudah mereka capai dalam operasi pembebasan Mosul.Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan, AS seperti menutup semua informasi mengenai apa saja yang sudah mereka lakukan di Mosul. Ini, lanjut Zakharova, menimbulkan banyak spekulasi.
"Barat tidak memberikan informasi yang kredibel pada apa yang terjadi di sana. Tidak ada kejelasan tentang prestasi mereka, seberapa efektif taktik mereka, apa saja kerugian yang mereka dapat, dan berapa banyak penerbangan dan siapa yang melaksanakan," kata Zakharova.
"Ada perasaan, ada sebuah perintah untuk membatalkan semua dukungan informasi terhadap operasi yang dilakukan koalisi," sambungnya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Russia Today pada Senin (7/11).
Koalisi pimpinan AS sendiri telah terlibat dari hari pertama operasi pemebebasan Mosul, yakni sejak tidak pekan lalu. Beberapa kali muncul laporan jika serangan itu telah menewaskan warga sipil di Mosul.
Credit Sindonews