Senin, 06 Juni 2016

Tentara AS di Jepang 'Dikandangkan' dan Dilarang Minum Miras

 
Tentara AS di Jepang 'Dikandangkan' dan Dilarang Minum Miras  
Ilustrasi ( Koichi Kamoshida/Getty Images)
 
Jakarta, CB -- Angkatan Laut Amerika Serikat menerapkan larangan meminum alkohol dan menutup kebebasan bagi tentara untuk keluar pangkalan militer di okinawa, Jepang.
Diberitakan Reuters, Senin (6/6) perintah ini dikeluarkan menyusul kecelakaan mobil yang melukai dua orang akibat seorang tentara AS mengemudi sambil mabuk di Okinawa pada Minggu (5/6).

"Selama puluhan tahun kita menikmati hubungan yang erat dengan rakyat Jepang. Penting bagi setiap anggota AL AS untuk memahami bahwa tindakan kita berdampak bagi hubungan ini dan aliasi AS-Jepang secara keseluruhan," kata Matthew Carter, komandan pasukan AL AS di Jepang dalam pernyataan persnya pada Senin.

Juru bicara Angkatan Laut AS di Jepang, Ronald Flanders, mengatakan menyusul peristiwa itu para tentara AS di Okinawa dilarang keluar dari pangkalan militer.

Mereka yang tinggal di luar kompleks militer hanya diperbolehkan bepergian ke pangkalan, sekolah, pom bensin, supermarket dan pusat kebugaran. Aktivitas selain itu dilarang dan pelanggarnya akan dikenakan pasal militer.


Flanders mengatakan larangan ini akan diterapkan sampai seluruh personel mendapatkan pelatihan baru dari komandan mereka. Pelatihan diberikan untuk menekankan standar perilaku dan tindakan saat tidak bertugas. Sementara untuk minum alkohol, larangan diberlakukan hingga waktu yang tidak ditentukan.

"Larangan alkohol akan diterapkan sampai komandan Armada Ke-7 dan komandan Angkatan Laut Jepang memastikan semua personel melakukan seluruh tanggung jawab mereka sebagai duta AS setiap saat," kata Flanders.

AS memiliki 18.600 tentara di pangkalan militer Jepang. Keberadaan pasukan AS di Okinawa belakangan memicu keresahan warga, terutama karena berbagai kasus kriminal yang mereka timbulkan.

Insiden kali ini terjadi di masa berduka 30 hari di pangkalan militer Okinawa, setelah seorang warga sipil Amerika yang bekerja untuk militer AS ditahan atas tuduhan membuang mayat seorang wanita Jepang berusia 20 tahun.

Maret lalu, seorang tentara AS ditahan atas tuduhan pemerkosaan seorang wanita Jepang di sebuah hotel di Okinawa.

Pada tahun 1995, kemarahan warga Okinawa pecah dan demonstrasi digelar di jalan menyusul perkosaan terhadap seorang siswa Jepang oleh tentara AS. Sejak itu, seruan dari warga dan pemerintah kota Okinawa untuk memindahkan pangkalan militer AS ke wilayah yang lebih sepi semakin menguat.

Ini juga bukan kali pertama tentara AS bermasalah dengan aparat setempat saat mabuk. Tahun 2012, seorang tentara AS yang mabuk menembak mati 16 warga Afghanistan. Dia kemudian divonis penjara seumur hidup tanpa ada kemungkinan bebas.

Larangan minum alkohol memang kerap diterapkan di daerah perang bagi tentara AS. Namun minuman keras biasa diselundupkan ke pangkalan militer AS atau didapatkan dari tentara NATO yang tidak menerapkan larangan serupa.


Credit  CNN Indonesia