"Atas prakarsa Rusia, 'regime of silence’ diberlakukan di Aleppo selama 48 jam, mulai 16 Juni pukul 00:01 (Rabu 2100 GMT) dengan tujuan menurunkan tingkat kekerasan bersenjata dan menstabilkan situasi," kata pernyataan kementerian yang dikutip kantor berita AFP.
Pernyataan tersebut tidak menjelaskan secara rinci dengan siapa Rusia membicarakan gencatan senjata itu.
Rusia menuding afiliasi Al Qaeda, front Al Nusra, menyerang berbagai wilayah Aleppo dengan peluncur roket, serta menggencarkan serangan tank dari barat daya kota itu.
Pengumuman yang disampaikan pada detik-detik terakhir itu muncul saat Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry memperingatkan Rusia dan rejim Suriah untuk mematuhi gencatan senjata yang diujicobakan di sekitar Aleppo yang terbagi.
Rusia memberikan bantuan udara untuk pasukan yang setia kepada rejim pemerintah Suriah saat mereka memerangi pemberontak.
Sejak pertempuran meletus Selasa di bagian selatan Aleppo, sekitar 70 petempur telah terbunuh menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.
Satu rumah sakit di bagian timur Aleppo rusak berat akibat pengeboman pada Selasa menurut lembaga amal Medecins du Monde.
Credit ANTARA News