Jumat, 03 Juni 2016

Mengintip PLTMG Terbesar di RI yang Diresmikan Jokowi


 
Mengintip PLTMG Terbesar di RI yang Diresmikan Jokowi Foto: Dana Aditiasari
Lhokseumawe -Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini meresmikan beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Arun di Lhokseumawe, Aceh. Pembangkit ini memiliki kapasitas produksi listrik mencapai 184 megawatt (MW), menjadikannya yang terbesar di Indonesia.

detikFinance berkesempatan menyambangi PLTMG yang terletak di Desa Meuria Paloh, Lhokseumawe tersebut, berkat undangan dari PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) yang dalam proyek ini bertindak sebagai pelaksana pembangunan konstruksi.



Sebagai fasilitas penghasil listrik, dari kejauhan sudah tampak tiang-tiang listrik bertegangan tinggi di balik pagar-pagar jeruji yang mengelilingi seluruh fasilitas PLTMG yang berdiri di atas lahan dengan total mencapai 4,6 hektar (ha).

Memasuki area ini, rombongan yang didampingi Direktur Sumber Daya Manusia dan Pengembangan WIKA, I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra langsung berkeliling PLTMG yang proses pembangunannya memakan waktu hingga 18 bulan lamanya.



Rombongan langsung diarahkan ke sisi barat bangunan ini yang langsung dijumpai pipa-pipa raksasa berwarna kuning. Pipa-pipa ini lah yang mengalirkan gas dari kapal pengangkut langsung ke mesin-masin pembangkit.

Asal tahu saja, gas yang dimanfaatkan untuk mengoperasikan PLTMG yang kebetulan berada di pesisir barat Pulau Sumatera ini didatangkan langsung dari lapangan gas Tangguh di Papua.



Gas yang masuk ke saluran ini langsung mengalir ke gedung utama tepat di sebelah timur jaringan pipa tersebut yang berisikan mesin-mesin gas penghasil listrik produksi Wartsila OY, produsen mesin pembangkit listrik yang berbasis di Finlandia.

"Ada total 19 mesin yang beroperasi menghasilkan 184 MW listrik. Masing-masing mesin kalau beroperasi penuh bisa menghasilkan sekitar 9,73 MW," jelas pria yang akrab disapa Ari itu.



Cara kerja alat ini sendiri mirip seperti mesin pembangkit listrik tenaga diesel, hanya saja bahan bakar yang digunakan pada fasilitas ini adalah Gas. Gas dibakar sehingga menghasilkan tenaga untuk memutar turbin dan menghasilkan listrik.



Salah satu keunggulan PLTMG dibandingkan dengan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) adalah lebih ramah lingkungan. Emisi gas hasil pembakaran tidak menimbulkan polusi udara. Berada di kawasan ini pun tak tercium bau menyengat mirip bau knalpot kendaraan bermotor layaknya yang sering dijumpai di PLTD.

"Kalau pun ada bau sedikit paling kalau berada di dekat tangki pelumas mesin," sambung mantan Direktur Keuangan Garuda Indonesia.



Beranjak keluar bangunan, lebih ke sisi timur lagi akan dijumpai tiang-tiang listrik bertegangan tinggi. Listrik yang dihasilkan pun langsung dialirkan ke jaringan listrik yang telah dimiliki PLN dan langsung dialirkan ke rumah-rumah termasuk pelanggan industri seperti pabrik pupuk, semen dan berbagai industri kecil lainnya yang kegiatan produksinya sangat bergantung pada ketersediaan listrik yang andal.

Keberadaan PLTMG ini sendiri dianggap sangat penting karena dapat memasok lebih dari 50% kebutuhan listrik di Aceh.



Credit  detikFinance