CALIFORNIA
- Penggunaan drone saat ini memang bisa dikatakan menjamur, banyak
fungsi drone untuk hal positif. Namun, juga tak jarang drone digunakan
untuk hal negatif. Misalnya untuk mengintai rumah atau tempat, bahkan
diterbangkan dekat dengan bandara.
Untuk mengantisipasi hal-hal buruk, kini ditemukan sebuah alat yang dapat melumpuhkan drone dengan cakupan radius cukup jauh. Seperti dilansir dari Gizmag, Kamis (2/6/2016), alat ini bernama Anti-UAV Defense System atau disingkat AUDS. Saat ini masih menjalani masa uji coba oleh badan penerbangan Amerika Serikat (FAA).
Anti-UAV Defense System ini mampu melumpuhkan drone hingga radius 6 mil atau sekitar 10 kilometer. Cara kerjanya sangat simpel, bila pada radar terdeteksi sebuah drone yang tidak dikehendaki, maka alat ini akan menembakan gelombang 4 watt secara langsung ke arah drone tersebut. Setelah ditembakkan, maka drone akan lumpuh dan tidak dapat dikendalikan sehingga pemilik drone mengira baterainya habis.
Proses ini memakan waktu sekitar 8 hingga 15 detik, sebelum ditembakan dengan gelombang pelumpuh drone tersebut, alat ini akan melacak arah darimana drone tersebut berasal dengan menggunakan kamera inframerah. Nantinya pihak berwenang memiliki bukti saat hendak menangkap para pengendali drone yang tidak bertanggung jawab.
Sebagai informasi Anti-UAV Defense System dikembangkan oleh beberapa pihak, seperti Blighter Surveillance Systems, Chess Dynamics dan Enterprise Control Systems, serta bakal diadopsi di Amerika Serikat oleh Liteye Systems. Rencanannya Anti-UAV Defense System akan dicoba di beberapa bandara besar di Amerika Serikat.
Untuk mengantisipasi hal-hal buruk, kini ditemukan sebuah alat yang dapat melumpuhkan drone dengan cakupan radius cukup jauh. Seperti dilansir dari Gizmag, Kamis (2/6/2016), alat ini bernama Anti-UAV Defense System atau disingkat AUDS. Saat ini masih menjalani masa uji coba oleh badan penerbangan Amerika Serikat (FAA).
Anti-UAV Defense System ini mampu melumpuhkan drone hingga radius 6 mil atau sekitar 10 kilometer. Cara kerjanya sangat simpel, bila pada radar terdeteksi sebuah drone yang tidak dikehendaki, maka alat ini akan menembakan gelombang 4 watt secara langsung ke arah drone tersebut. Setelah ditembakkan, maka drone akan lumpuh dan tidak dapat dikendalikan sehingga pemilik drone mengira baterainya habis.
Proses ini memakan waktu sekitar 8 hingga 15 detik, sebelum ditembakan dengan gelombang pelumpuh drone tersebut, alat ini akan melacak arah darimana drone tersebut berasal dengan menggunakan kamera inframerah. Nantinya pihak berwenang memiliki bukti saat hendak menangkap para pengendali drone yang tidak bertanggung jawab.
Sebagai informasi Anti-UAV Defense System dikembangkan oleh beberapa pihak, seperti Blighter Surveillance Systems, Chess Dynamics dan Enterprise Control Systems, serta bakal diadopsi di Amerika Serikat oleh Liteye Systems. Rencanannya Anti-UAV Defense System akan dicoba di beberapa bandara besar di Amerika Serikat.
Credit Sindonews