Selasa, 12 Mei 2015

NASA Buat Robot Cumi-Cumi Selidiki Alien di Bawah Laut


NASA Buat Robot Cumi-Cumi Selidiki Alien di Bawah Laut
Foto Robot Cumi-Cumi Ekplorasi di Bawah Laut (foto : Daily Mail)
WASHINGTON  (CB)Lembaga riset luar angkasa Amerika NASA, mengumumkan persiapannya dalam penyelesaian robot cumi-cumi untuk menjelajah bawah laut. Robot diklaim akan menjelajah lautan bawah atau dalam untuk memeriksa tanda-tanda kehidupan alien.
Robot cumi-cumi yang dikenalkan dengan nama ‘Robosquid’ tersebut ditugaskan untuk menemukan tanda kehidupan makhluk asing. Peneliti mengungkapkan bahwa lautan wilayah Eropa yang memiliki kedalaman 62 mil atau sekira 100 kilometer, memiliki kehidupan alien.
Robosquid diungkapkan dibuat seperti halnya sebuah cumi-cumi raksaksa, dengan dilengkapi antena pendek pada bagian punggung. Alat tersebut digunakan untuk memanen listrik yang dipancarkan dalam gelombang elektromagnet yang ada di dasar laut, digunakan sebagai pasokan energi robot.
Seperti dilansir dari laman situs Daily Mail, Senin (11/5/2015), pengembangan Robosquid adalah salah satu dari 15 proposal yang di ajukan NASA Advanced Concept Inovatif (NIAC) tahap 1. Proposal tersebut diajukan untuk mempelajari kehidupan bawah laut dalam Eropa, untuk menganalisa tanda kehidupan makhluk asing atau alien.
Program ini juga dibuat untuk menganalisa kehidupan asing, serta mampu mengubah fiksi ilmiah menjadi fakta ilmiah melalui pengembangan teknologi perintis. “Pilihan terbaru termasuk sejumlah konsep yang menarik,” jelas Steve Jurczyk, Administrator Asosiasi untuk Space Technology Direktorat Misi (STMD) NASA di Washington.
Peluncuran program tersebut juga diajukan untuk menggunakan robot lunak agar mampu menjalankan misi dengan baik. Klaim pihak NASA diungkapkan bahwa hanya robot lunak, seperti halnya Robosquid ini yang bisa menyelesaikan misi yang tidak dapat dicapai dengan robot yang menggunakan sistem listrik konvensional.
“Kami mengusulkan arsitektur rover untuk Eropa dan lingkungan planet lain di mana robotika lembut, memungkinkan untuk melakukan penyelidikan ilmiah. Karena robot atau manusia yang ditenagai dengan sumber tenaga surya maupun nuklir, tidak akan dapat mencapainya,” jelas Peneliti.



Credit  Okezone