Tudingan komandan AS itu muncul ketika dia berbicara untuk mendukung hubungan militer AS dengan Inggris yang khawatir pertahananannya akan hancur, mengingat ketegangan Inggris dan Rusia yang terus memanas.
”Hubungan AS-Inggris adalah sama pentingnya seperti biasa,” kata Hodges. ”Inggris adalah sekutu tertua dan masih pemimpin dalam kelompok NATO,” ujarnya.
Menurutnya, Rusia bisa berusaha untuk menggunakan semacam "perang hybrid" yang kini terjadi di Ukraina timur. Upaya Rusia itu, kata Hodges, untuk kekuatan NATO.
”Saya yakin Putin ingin menghancurkan aliansi kita (NATO), bukan dengan menyerang tapi dengan meremukkannya,” ujarnya dalam pidato di hadapan para pemimpin militer dan politik di Berlin, seperti dilansir Telegraph, Rabu (4/3/2015).
Dia memperingatkan bahwa Putin bisa mencoba untuk mengacaukan anggota NATO dengan menggunakan milisi pemberontak seperti di Ukraina timur atau dengan upaya lain yang ia sebut perang “ambigu”.
Namun, menurut Hodges, dengan tidak adanya serangan Rusia yang jelas, beberapa anggota NATO bisa enggan untuk memohon Pasal 5 dalam perjanjian Washington, di mana serangan terhadap salah satu anggota NATO berarti serangan terhadap semua anggota NATO. ”Setelah Pasal 5 hilang, aliansi kami berakhir,” ujarnya.
Credit SINDOnews