Portal Berita Tentang Sains, Teknologi, Seni, Sosial, Budaya, Hankam dan Hal Menarik Lainnya
Senin, 30 Maret 2015
Australia Ubah Peraturan Keamanan Penerbangan Setelah Tragedi Germanwings
Peraturan
sekarang menghendaki adanya dua orang untuk tetap berada di kokpit
sepanjang penerbangan. (AFP: Daniel Reinhardt, file photo)
CB - Pemerintah Australia akan memberlakukan
peraturan baru mengenai keselamatan penerbangan menyusul tragedi pesawat
Germanwings di Perancis yang menewaskan seluruh penumpangnya minggu
lalu.
Wakil Perdana Menteri Australia yang sekaligus merangkap Menteri
Perhubungan Warren Truss hari Senin (30/3/2015) akan mengumumkan bahwa
peraturan penerbangan Australia akan diperkuat yang mengharuskan adanya
dua orang berada di kokpit pesawat sepanjang waktu baik dalam
penerbangan domestik maupun internasional.
Peraturan ini akan berlaku segera.
Komite
keamanan nasional Kabinet Australia mendiskusikan masalah ini di akhir
pekan, sebagai bagian dari kajian terhadap peraturan penerbangan
Australia.
Komite mengkaji apakah diperlukan perubahan yang lebih ketat mengenia keamanan dan keselamatan penerbangan.
Dari
kotak hitam pesawat Germanwings terungkap bahwa ko-pilot pesawat itu
Andreas Lubitz (27 tahun) mengunci pintu kokpit ketika kapten keluar ke
toilet.
Lubitz kemudian mengemudikan pesawat kawasan pegunungan Alpen, meskipun pilot berusaha membuka pintu kokpit.
Sementara
para pihak berwenang berusaha menampilkan gambaran utuh mengenai apa
yang menyebabkan Lubitz melakukan tindakan ini, di akhir akhir media
melaporkan bahwa ko-pilot ini sebelumnya memiliki masalah dengan
matanya, dan juga bahwa dia menderita depresi,
Pihak kejaksaan
Jerman memperkirakan Lubitz menyembunyikan penyakit yang dideritanya
untuk tidak diketahui perusahaan tempatnya bekerja, namun tidak menyebut
apa penyakit tersebut.
Pencarian masih dilakukan untuk menemukan kotak hitam kedua.
Jerman
akan melakukan upacara peringatan atas para korban secara nasional 17
April. Separuh dari penumpang pesawat tersebut adalah warga Jerman,
dengan sekitar 50 diantaranya adalah warga Spanyol , dan sisanya dari
berbagai kewarganegaraan, termasuk dua diantaranya warga Australia.