Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar
Panjaitan saat berbicara kepada media di kompleks Istana Kepresidenan,
Jakarta, Jumat (9/1). (CNN Indonesia/Resty Armenia)
Mereka adalah Deputi I Bidang Monitoring dan Evaluasi dipegang oleh Darmawan Prasodjo, Deputi II Bidang Pengelolaan dan Kajian Program Prioritas dipegang Yanuar Nugroho, Deputi III Bidang Pengelolaan Isu Strategis dipegang Purbaya Yudhi Sadewa, Deputi IV Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi dipegang Eko Sulistyo, dan Deputi V Bidang Analisis Data dan Informasi Strategis dipegang oleh Brigjen Andogo Wiradi.
Berikut ini profil kelima deputi yang akan berkantor di Kantor Staf Kepresidenan:
Darmawan Prasodjo
Deputi I Bidang Monitoring dan Evaluasi
Darmawan adalah ekonom energi dan lingkungan yang juga fasih dalam tata kelola dan sistem fiskal minyak dan gas (migas). Darmawan pernah menjadi Chairman Millennium Development Goals 2012 UKP4 di Bali, Penasihat Kebijakan Fiskal Migas di Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Penasihat Energi Gubernur Jawa Tengah, dan sejumlah jabatan lainnya.
Pria asal Magelang ini meraih gelar Sarjana dan Magister Ilmu Komputer dengan minor Teknik Industri dari Texas A&M University setelah terpilih dalam Program Habibie tahun 1989 untuk menimba ilmu di Amerika Serikat. Gelar doktor bidang Ekonomi Sumber Daya Alam di kampus yang sama dia raih tahun 2012.
Selain itu, Darmawan juga terjun ke politik dengan mengikuti pencalonan legislatif periode 2014-2019 dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) daerah pemilihan V Jawa Tengah.
Deputi II Bidang Pengelolaan dan Kajian Program Prioritas
Yanuar adalah mantan Direktur dan Penasihat Khusus Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pria kelahiran Solo, 27 Januari 1972 itu merupakan mantan Senior Lecturer di Universitas Manchester, Inggris, sebuah posisi bergengsi di kampus tersebut.
Pada tahun 2009, Universitas Manchester menganugerahinya dengan predikat peneliti dan pengacar terbaik. Yanuar meraih gelar sarjana Teknik Industri ITB dan melanjutkan studi master di Inggris hingga mendapat beasiswa doktor di Universitas Manchester.
Nama Yanuar juga sempat mencuat sebagai salah satu calon menteri Presiden Joko Widodo yang diusulkan Aliansi Masyarakat Profesional Indonesia (AMPI). Dalam usulan yang digagas lewat situs kabinetprofesional.org itu, Yanuar digadang menjadi salah satu calon Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Purbaya Yudhi Sadewa
Deputi III Bidang Pengelolaan Isu Strategis
Purbaya dipilih dari kalangan ekonom yang saat ini menjabat sebagai Direktur PT Danareksa (Persero). Pria kelahiran Bogor, 7 Juli 1964 ini merupakan sarjana jurusan Teknik Elektro di Institut Teknologi Bandung (ITB). Gelar dokto dalam bidang ekonomi dia perleh dari Purdue University, Indiana, Amerika Serikat.
Purbaya telah terbiasa berada di lingkungan pemerintah karena sebelumnya dia juga pernah tercatat sebagai staf khusus Menteri Koordinator Bidang Pereonomian. Dia juga pernah menjadi Kepala Ekonom Danareksa Research Institute.
Eko Sulistyo
Deputi IV Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi
Merupakan salah satu orang yang memiliki jasa besar dalam karier politik Presiden Joko Widodo. Pria asal Surakarta ini diketahui menjadi tim sukses Jokowi mulai dari pemilihan Wali Kota Surakarta pada medio 2010 dan pemilihan Gubernur DKI Jakarta pada 2012.
Saat pemilihan Presiden 2014, Eko dipercaya menjadi salah satu tim sukses dengan menjadi Koordinator Lapangan Tim Relawan. Eko pernah menjabat Ketua Komisi Pemilahan Umum Daerah (KPUD) Surakarta periode 2003-2008 dan konsultan Dinas Tata Ruang Kota Surakarta pada saat Jokowi menjabat Wali Kota. Kini dia diketahui menjadi Direktur Policy and Political Consulting Index Survey Solo.
Brigadir Jenderal TNI Andogo Wiradi
Deputi V Bidang Analisis Data dan Informasi Strategis
Andogo dinilai memiliki kemampuan untuk menangani bidang analisis data dan informasi strategis. Pengalaman Andogo ketika menjadi perwira menengah Tentara Nasional Indonesia (TNI) yaitu ahli golongan IV di Korps Pasukan Khusus (Kopassus) bidang nuklir, biologi, dan kimia; dan Asisten Deputi Koordinasi Pengelolaan Wilayah Khusus Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan.
Sebelum menjadi pengajar bidang Geografi di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), Andogo merupakan Kepala Staf Daerah Militer I/Bukit Barisan.
Credit CNN Indonesia