BAGHDAD
- Amerika Serikat (AS) membayar triliunan rupiah per tahun untuk
keamanan Israel. Karenanya, Israel tidak perlu khawatir kehilangan
pengaruhnya di Timur Tengah setelah AS menarik pasukannya dari Suriah.
“Saya berbicara dengan Bibi (Benjamin Netanyahu). Saya memberi tahu Bibi, Anda tahu kami memberi Israel Rp65,5 triliun setahun. Dan mereka melakukannya dengan sangat baik dalam membela diri mereka sendiri," kata Presiden AS Donald Trump kepada wartawan dalam perjalanan kembali dari Irak di mana ia melakukan kunjungan kejutan ke tentara AS yang ditempatkan di sana.
“Kami akan sangat memperhatikan Israel. Israel akan menjadi baik,” imbuh Presiden AS menambahkan, menjawab pertanyaan tentang bagaimana pengunduran dirinya yang diumumkan dari Suriah akan berdampak pada Israel.
"Dan kami terus terang memberi, lebih dari itu, jika Anda melihat buku-buku itu," tukasnya seperti dikutip dari RT, Kamis (27/12/2018).
Israel, yang telah menjadi penerima bantuan luar negeri AS terbesar sejak Perang Dunia II, mengelola selama kepresidenan Barack Obama untuk mendapatkan paket bantuan militer senilai Rp553 triliun selama 10 tahun ke depan. Jumlah ini, bagaimanapun, kurang dari Rp65,5 triliun per tahun yang dicari Netanyahu. Tahun lalu, bantuan AS untuk Israel berjumlah hampir Rp46,6 triliun dan diperkirakan akan meningkat begitu kesepakatan baru dimulai pada tahun anggaran 2019.
Selama bertahun-tahun, negara Yahudi itu telah menggunakan dana AS untuk membangun kemampuan militernya dan sekarang merasa yakin dengan kemampuannya untuk melindungi kepentingannya di wilayah tersebut.
"Kami berdiri teguh di garis merah kami di Suriah dan di mana-mana," kata Netanyahu, mencatat bahwa Israel telah mengembangkan kemampuan khusus dalam senjata dan sistem pertahanan, serta serangan rudal yang dapat menghancurkan target apa pun, bahkan setelah pasukan AS menarik diri dari Suriah.
“Saya berbicara dengan Bibi (Benjamin Netanyahu). Saya memberi tahu Bibi, Anda tahu kami memberi Israel Rp65,5 triliun setahun. Dan mereka melakukannya dengan sangat baik dalam membela diri mereka sendiri," kata Presiden AS Donald Trump kepada wartawan dalam perjalanan kembali dari Irak di mana ia melakukan kunjungan kejutan ke tentara AS yang ditempatkan di sana.
“Kami akan sangat memperhatikan Israel. Israel akan menjadi baik,” imbuh Presiden AS menambahkan, menjawab pertanyaan tentang bagaimana pengunduran dirinya yang diumumkan dari Suriah akan berdampak pada Israel.
"Dan kami terus terang memberi, lebih dari itu, jika Anda melihat buku-buku itu," tukasnya seperti dikutip dari RT, Kamis (27/12/2018).
Israel, yang telah menjadi penerima bantuan luar negeri AS terbesar sejak Perang Dunia II, mengelola selama kepresidenan Barack Obama untuk mendapatkan paket bantuan militer senilai Rp553 triliun selama 10 tahun ke depan. Jumlah ini, bagaimanapun, kurang dari Rp65,5 triliun per tahun yang dicari Netanyahu. Tahun lalu, bantuan AS untuk Israel berjumlah hampir Rp46,6 triliun dan diperkirakan akan meningkat begitu kesepakatan baru dimulai pada tahun anggaran 2019.
Selama bertahun-tahun, negara Yahudi itu telah menggunakan dana AS untuk membangun kemampuan militernya dan sekarang merasa yakin dengan kemampuannya untuk melindungi kepentingannya di wilayah tersebut.
"Kami berdiri teguh di garis merah kami di Suriah dan di mana-mana," kata Netanyahu, mencatat bahwa Israel telah mengembangkan kemampuan khusus dalam senjata dan sistem pertahanan, serta serangan rudal yang dapat menghancurkan target apa pun, bahkan setelah pasukan AS menarik diri dari Suriah.
Pekan
lalu Presiden AS mengejutkan dunia dengan mengumumkan bahwa ia akan
menarik 2.000 tentara AS keluar dari negara yang dilanda perang saudara
tersebut, meninggalkan Israel untuk mengatasi ancaman Iran yang
dirasakan itu sendirian.
Tidak terpengaruh dengan hal itu, Netanyahu menekankan bahwa Israel tidak siap untuk menerima pertahanan militer Iran di Suriah. Ia bersumpah untuk melanjutkan serangan terhadap negara tetangganya itu.
Tidak terpengaruh dengan hal itu, Netanyahu menekankan bahwa Israel tidak siap untuk menerima pertahanan militer Iran di Suriah. Ia bersumpah untuk melanjutkan serangan terhadap negara tetangganya itu.
Credit sindonews.com