Prajurit AS dalam laihan perang di Polandia (Foto : Reuters)
MOSKOW (CB) – Pemerintah Rusia menuduh NATO telah
memanfaatkan krisis Ukraina sebagai alasan membangun kekuatan militer di
kawasan Eropa Timur. Tindakan NATO ini, menurut mereka, memperlihatkan
bahwa NATO adalah sebuah blok anti-Rusia.
“NATO mengembangkan pasukan reaksi cepat dan meningkatkan infrastruktur di dekat perbatasan kami. Kami akan melakukan usaha yang melanggar keseimbangan nuklir dan pembuatan segmen pertahanan antimisil Eropa dan Asia Pasifik akan dipercepat,” demikian kata Presiden Rusia Vladimir Putin di hadapan dewan penasihat Biro Keamanan Rusia (FSB), Kamis 26 Maret 2015.
Pernyataan Putin ini diperkuat Menteri Luar Negeri Rusia Alekasandr Lukashevich yang mengingatkan kepada semua pihak bahwa Rusia mempunyai kemampuan untuk menghadapi dan membalas ancaman nuklir.
“Sudah saatnya Amerika Serikat (AS) menghentikan upayanya yang sepihak dan destruktif di bidang pertahanan misil. Barulah setelah itu mereka tidak perlu lagi khawatir mengenai akibat yang akan terjadi,” kata Lukashevich, seperti dilaporkan Russia Today, Jumat (27/3/2015).
Menlu Rusia ini menambahkan, tindakan AS dan NATO yang meningkatkan kekuatan serta infrastruktur militer di Eropa Timur hanya akan meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut. Ketegangan itu, menurut Lukashenko, tidak akan berakibat baik.
“NATO mengembangkan pasukan reaksi cepat dan meningkatkan infrastruktur di dekat perbatasan kami. Kami akan melakukan usaha yang melanggar keseimbangan nuklir dan pembuatan segmen pertahanan antimisil Eropa dan Asia Pasifik akan dipercepat,” demikian kata Presiden Rusia Vladimir Putin di hadapan dewan penasihat Biro Keamanan Rusia (FSB), Kamis 26 Maret 2015.
Pernyataan Putin ini diperkuat Menteri Luar Negeri Rusia Alekasandr Lukashevich yang mengingatkan kepada semua pihak bahwa Rusia mempunyai kemampuan untuk menghadapi dan membalas ancaman nuklir.
“Sudah saatnya Amerika Serikat (AS) menghentikan upayanya yang sepihak dan destruktif di bidang pertahanan misil. Barulah setelah itu mereka tidak perlu lagi khawatir mengenai akibat yang akan terjadi,” kata Lukashevich, seperti dilaporkan Russia Today, Jumat (27/3/2015).
Menlu Rusia ini menambahkan, tindakan AS dan NATO yang meningkatkan kekuatan serta infrastruktur militer di Eropa Timur hanya akan meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut. Ketegangan itu, menurut Lukashenko, tidak akan berakibat baik.
Credit Okezone