UI dan TNI AL berkomitmen mengembangkan bidang maritim melalui kerjasama riset dan pengabdian pada masyarakat. (Foto: Marieska/Okezone)
DEPOK (CB) - Universitas Indonesia (UI) dan TNI
Angkatan Laut (AL) berkomitmen mengembangkan budaya maritim di
Indonesia. Hal ini mereka wujudkan dalam kerjasama bidang riset dan
pengabdian masyarakat.
Dekan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) UI Adrianus Waworuntu
mengatakan, laut merupakan bagian integral penting negara ini karena dua
pertiga wilayah Indonesia adalah laut. Sehingga, bisa dikatakan bahwa
peradaban budaya kental dan berbentuk interaksi kelautan, dan maritim.
"Budaya maritim dalam sejarah membawa nenek moyang dalam kejayaan. NKRI modern sejak 1945 merupakan peninggalan dan kesinambungan budaya yang akrab dengan maritim yang tersebar di Nusantara," kata Adrianus di Kampus FIB UI Depok, Kamis (26/3/2015).
Sejak merdeka hampir 70 tahun, Adrianus menjelaskan bahwa saat ini Presiden Joko Widodo mengajak kembali bangsa ini mendekat kepada warisan maritim yang potensial dan menjadikannya sebagai fokus pemerintahan. Pemerintah menilai, Samudra Hindia dan Pasifik yang mengapit Indonesia potensial menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Adrianus pun menyarankan agar Indonesia membuka peran penting dalam menjalin kerjasama regional dan internasional. Selain menjaga perdamaian, kata Adrianus, energi bangsa ini juga sebaiknya diarahkan untuk merealisasikan, merevitalisasi budaya maritim Indonesia, mengelola sumber daya laut, berdiplomasi maritim, dan mewujudkan pertahanan maritim.
"Apabila semua ini dapat dibangun dan dikelola, saya meyakini bukan mustahil Indonesia menjadi entitas maritim yang disegani. TNI AL merupakan garda terdepan mewujudkan upaya tersebut, berperan besar bertanggung jawab dalam upaya keselamatan maritim," imbuhnya.
Guna merealisasikannya, maka TNI AL membutuhkan sinergi pemikiran dan kerjasama dengan berbagai pihak terkait, terutama dunia pendidikan. TNI AL pun menggandeng FIB UI untuk bekerjasama dalam penelitian dan pengabdian masyarakat.
"Sumbangan pendidikan dibutuhkan untuk membangun kembali budaya maritim serta meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia dengan menggunakan pendekatan budaya yang tepat kelola kekayaan laut," kata Adrianus.
Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Ade Supandi mengatakan, dunia pendidikan mendapatkan sumbangan 20 persen APBN agar menghasilkan lulusan berdaya saing dan berinovasi tinggi terlebih menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
"Penandatanganan ini jadi momentum baik, khususnya bagi UI, TNI punya fasilitas yang dapat dimanfaatkan kelancaran penelitian dan akademik. Kita ada penelitian alutsista dan sistem juga manajemen. Sehingga menadi hal yang positif, peroleh SDM lebih baik lagi," tuturnya.
"Budaya maritim dalam sejarah membawa nenek moyang dalam kejayaan. NKRI modern sejak 1945 merupakan peninggalan dan kesinambungan budaya yang akrab dengan maritim yang tersebar di Nusantara," kata Adrianus di Kampus FIB UI Depok, Kamis (26/3/2015).
Sejak merdeka hampir 70 tahun, Adrianus menjelaskan bahwa saat ini Presiden Joko Widodo mengajak kembali bangsa ini mendekat kepada warisan maritim yang potensial dan menjadikannya sebagai fokus pemerintahan. Pemerintah menilai, Samudra Hindia dan Pasifik yang mengapit Indonesia potensial menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Adrianus pun menyarankan agar Indonesia membuka peran penting dalam menjalin kerjasama regional dan internasional. Selain menjaga perdamaian, kata Adrianus, energi bangsa ini juga sebaiknya diarahkan untuk merealisasikan, merevitalisasi budaya maritim Indonesia, mengelola sumber daya laut, berdiplomasi maritim, dan mewujudkan pertahanan maritim.
"Apabila semua ini dapat dibangun dan dikelola, saya meyakini bukan mustahil Indonesia menjadi entitas maritim yang disegani. TNI AL merupakan garda terdepan mewujudkan upaya tersebut, berperan besar bertanggung jawab dalam upaya keselamatan maritim," imbuhnya.
Guna merealisasikannya, maka TNI AL membutuhkan sinergi pemikiran dan kerjasama dengan berbagai pihak terkait, terutama dunia pendidikan. TNI AL pun menggandeng FIB UI untuk bekerjasama dalam penelitian dan pengabdian masyarakat.
"Sumbangan pendidikan dibutuhkan untuk membangun kembali budaya maritim serta meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia dengan menggunakan pendekatan budaya yang tepat kelola kekayaan laut," kata Adrianus.
Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Ade Supandi mengatakan, dunia pendidikan mendapatkan sumbangan 20 persen APBN agar menghasilkan lulusan berdaya saing dan berinovasi tinggi terlebih menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
"Penandatanganan ini jadi momentum baik, khususnya bagi UI, TNI punya fasilitas yang dapat dimanfaatkan kelancaran penelitian dan akademik. Kita ada penelitian alutsista dan sistem juga manajemen. Sehingga menadi hal yang positif, peroleh SDM lebih baik lagi," tuturnya.
Credit Okezone