Bendera Uni Eropa. Carl Court/Getty Images
Anies berharap Festival Europalia Indonesia yang akan digelar mulai Oktober 2017 hingga Januari 2018 tersebut dapat mempromosikan Indonesia secara lebih baik kepada masyarakat Eropa.
“Banyak hal yang tidak diketahui Eropa tentang Indonesia,” kata Anies, yang berharap masa persiapan dua tahun bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk keberhasilan acara tersebut mempromosikan Indonesia.
“Ini sesuatu yang tidak terjadi dua kali, kita harus dapat memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya,” kata dia.
Presiden Europalia Internasional Georges Jacobs de Hagen mengungkapkan acara tersebut pada awalnya bertujuan untuk saling memperkenalkan budaya negara-negara Eropa.
Baru kemudian, negara-negara yang dianggap mitra penting Eropa diajak serta. Antara lain, Jepang pada 1989, Meksiko pada 2003, Rusia pada 2005, Cina pada 2009, Brazil pada 2011, India pada 2013 dan Turki pada 2015.
Festival Europalia yang biasanya dihadiri sekitar satu juta pengunjung diharapkan akan membawa dampak positif bagi kedua belah pihak.
“Acara budaya seperti ini pada akhirnya juga akan membawa dampak positif bagi ekonomi kedua pihak,” kata Jacobs yang pernah berkunjung ke Indonesia 60 tahun lalu sebagai mahasiswa.
Mantan Duta Besar Indonesia untuk Uni Eropa, Belgia dan Luksemburg, Arif Havas Oegroseno, optimistis festival ini bakal diminati masyarakat Eropa. Selama dia menjabat menjadi duta besar, acara-acara budaya Indonesia yang digelar di KBRI Brussel selalu dihadiri ribuan warga Eropa.
Dia juga yakin Europalia bakal mendorong jumlah wisatawan Eropa ke Indonesia. "Brasil, usai menjadi guest country di Europalia 2011, jumlah wisatawan dari Eropa naik satu sampai dua juta," kata Havas, yang kini menjadi Deputi Kedaulatan Maritim, Kementerian Koordinator bidang Maritim.
Rencananya Festival Europalia Indonesia akan dibuka secara resmi oleh Presiden Joko Widodo dan Raja Belgia Philip I Brussel, Belgia pada Oktober 2017. Sejumlah dan petinggi Uni Eropa, seperti Presiden Komisi Eropa, Presiden Dewan Eropa dan Presiden Parlemen Eropa akan hadir.
Selama empat bulan, berbagai unsur budaya Indonesia akan ditampilkan. Dikemas dalam empat pilar yakni, warisan budaya, seni kontemporer, seni kreasi baru, serta kolaborasi seniman Indonesia dan Eropa. Indonesia merupakan negara ASEAN pertama yang menjadi guest country untuk Europalia.
Credit TEMPO.CO