Dalam beberapa tahun ke depan militer Rusia akan memiliki ‘jubah tak terlihat’. Foto: RIA Novosti
Russian Advanced Research Projects Foundation dan Universitas Negeri
Saratov telah membangun Laboratorium Special-Purpose Materials guna
mengembangkan material canggih untuk pakaian tempur para tentara.
Berdasarkan kemampuan perlindungannya, material ini akan melampaui semua
bahan pakaian tempur yang sudah ada saat ini.
Pasukan Rusia sudah mendapatkan perlengkapan canggih dari kompleks ‘tentara masa depan’ Ratnik (Prajurit),
yang terdiri dari berbagai elemen, termasuk pakaian tempur modern dan
pelindung dari bahan komposit ringan. Namun, menurut Advanced Research
Projects Foundation, seragam tempur prajurit yang ada saat ini belum
memberikan keamanan dan kenyamanan yang dibutuhkan oleh tentara,
sehingga perlu diciptakan material pakaian tempur baru demi keamanan dan
kenyamanan para prajurit.
Salah satu basis teknologi untuk menciptakan material baru tersebut adalah sistem pembuatan kain yang sangat halus menggunakan electrospinning. Dengan teknologi ini, kita dapat menciptakan kain sintetis yang sangat halus dengan kemampuan perlindungan yang unik.
Bahan tersebut dapat menyamarkan sekaligus melindungi para tentara, tanpa mengurangi kemampuan tempur mereka.
Menteri Industri dan Energi Saratov Oblast Sergey
Lisovsky menjelaskan, para ilmuwan Saratov sedang merancang material
canggih yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan, seperti
melindungi tubuh tentara dari ledakan senjata api dan menyamarkan
kehadiran tentara dalam spektrum radiasi tertentu. Sistem Ratnik juga
memiliki fitur serupa. Pakaian pelindung Ratnik dapat memblokir radiasi
dalam spektrum ultraviolet dan inframerah, sehingga tentara tak akan
terlihat oleh sensor termal. Kini, ilmuwan tengah menyusun material yang
dapat memperkuat fitur tersebut.
Singkatnya, dalam beberapa tahun ke depan militer
Rusia akan memiliki ‘jubah tak terlihat’. Berkat struktur kainnya yang
unik, material ini akan sangat ringan dan tidak menghambat sistem
pernafasan pengguna, sehingga pakaian ini dapat digunakan oleh tentara
sepanjang waktu. Saat ini, pakaian tempur kompleks Ratnik hanya dapat
digunakan selama 48 jam.
Material tersebut telah didemonstrasikan pada Vladimir Putin saat sang presiden berkunjung ke Central Research Institute of Precision Engineering (TSNIITOCHMASH) pada Januari lalu. “Ketika itu, kami mendemonstrasikan langsung material yang kami kembangkan di laboratorium,” kata Alexey Serdobintsev, peneliti di Laboratorium Special-Purpose Materials. “Presiden
tidak mengomentari proyek kami, tapi menurut kolega saya, demonstrasi
kami memberi kesan yang sangat positif untuk beliau,” terang Serdobintsev.
Material yang dikembangkan oleh ARP Foundation dan
Universitas Saratov juga didesain untuk melindungi kulit dan sistem
pernafasan tentara di medan tempur. Berdasarkan kemampuan
perlindungannya, material ini akan melampaui semua bahan pakaian tempur
yang sudah ada saat ini.
Sebagai contoh, masker gas militer modern tak boleh
digunakan lebih dari empat jam secara terus-menerus. Oleh karena itu,
para ilmuwan berupaya menciptakan sistem saringan pernapasan untuk
meningkatkan durasi penggunaan secara signifikan, yang tidak menghambat
pernafasan, tapi tetap melindungi tubuh penggunanya.
Rusia telah mengembangkan peralatan canggih untuk
‘tentara masa depan’ sejak awal 2000-an. Menurut Direktur Jendral ARP
Foundation Andrey Grigoriev, kompleks Ratnik versi modifikasi rencananya
akan diperkenalkan pada tahun 2025-2030.
Credit RBTH Indonesia