Ilustrasi. (ist)
Sentani, CB - Sebanyak 61 putra asli Papua dari
146 siswa yang mengikuti pendidikan pertama bintara (Dikmaba) TNI AD
Tahap I TA 2014 di Rindam XVII/Cenderawasih, Sabtu (14/3), dilantik
menjadi bintara muda dengan pangkat sersan dua.
Upacara penutupan Dikmaba dan pelantikan sersan dua itu dipimpin
Pangdam XVII/Cenderawasih Fransen G Siahaan dilapangan Pancasila dan
diwarnai aksi bongkar pasang senjata api dan bela diri militer oleh
peserta.
Kepada wartawan, Pangdam mengemukakan bahwa dari 146 mantan siswa
Dimakba itu, 61 orang diantaranya merupakan putra asli Papua dan telah
memiliki pangkat sersan dua.
"Jadi sekarang kita menerima Dikmaba 146 orang, biasanya yang dulu-dulu
menerima putra Papua hanya 10 atau 12 orang, tetapi tahun ini, saya
meminta petunjuk dari KASAD bahwa saya akan meningkatkan kuantitas,
jumlah penerimaan putra asli Papua," katanya.
Ia menerangkan bahwa tiap penerimaan calon bintara TNI AD biasanya
putra asli Papua yang lulus tes itu hanya 10 hingga 12 orang, dan
rata-rata diantara mereka yang tes gugur di mental idiologi.
Sehingga membuat dirinya harus mengambil sebuah kebijakan sebagai
bentuk perhatian, keberpihakan dan pemberdayaan putra-putra asli Papua
untuk mengabdi kepada bangsa dan negara.
"Saya laporkan kepada Bapak KASAD kalau hanya mental ideologinya tidak
lulus, kita akan bina dan ajarkan. Itulah tujuannya pendidikan di Rindam
Cednderawasih, yaitu membentuk mental ideologi bagi seorang TNI AD dan
akhirnya yang jumlah yang tadinya hanya 12 yang lulus, saya bisa
meningkatkan menjadi 61 putra asli Papua," katanya.
Dia kemukakan strategi yang digunakannya untuk merekrut dan memberikan
kesempatan kepada putra asli Papua menjadi prajurit TNI AD itu adalah
bagian dari memberdayakan dengan harapan, nantinya mereka akan kembali
ke daerah asalnya dengan menjadi Babinsa.
"Mereka ini putra asli Papua, akan saya kembalikan kepada daerahnya
untuk membina di daerahnya sebagai Babinsa, sebagai Tamtama yang lainnya
sehingga persoalan-persoalan yang ada di daerah perbatasan dan
pedalaman, mereka-merekalah yang akan mengatasi persoalan yang ada,"
katanya.
Ia menambahkan, pendidikan lima bulan bagi 146 mantan siswa Dikmaba itu
bukan saja sampai disitu tetapi akan dilanjutkan dengan sejumlah
pendidikan kejuruan atau kecabangan sesuai dengan minat dan bakat yang
ada.
"Mereka akan lanjutkan pendidikan di alteleri, infrantri, zeni atau
ditempatkan di Kostrad atau pasukan elit TNI AD lainnya," kata Pangdam
Fransen G Siahaan.
Sersan Dua Melkias Giay, putra asli Papua asal Paniai yang baru
dilantik ketika ditemui usai acara pelantikan itu sedang menangis
terharu memeluk ibunya dan saudara-saudarinya yang hadiri hari bahagia
itu.
"Saya lulusan SMA YPK Tabernakel Nabire, ikut tes di Jayapura. Menjadi
tentara adalah cita-cita saya sejak kecil," katanya ketika tanya
alasannya menjadi prajurit TNI AD.
Pria kelahiran Manokwari 24 Mei 1994 itu mengaku untuk mengejar
cita-citanya itu, Ia rela meninggalkan ibu dan saudaranya di kampung
halaman.
"Banyak kisah sedih yang saya hadapi saat tes. Diantaranya tidak ada
ongkos angkutan umum saat di Jayapura, mau foto copy ijazah uang kurang,
hanya harapkan mama saya kirim uang selain diberi oleh keluarga,"
katanya dan menambahkan sebagai prajurit dan anaknegara siap ditempatkan
dimana saja.
Sementara itu, Ibunya, Alosia Douw mengaku bangga bahwa anaknya bisa menjadi tentara seperti yang dicita-citakan sebelumnya.
"Saya bangga sekali, saya jual buah pinang, hanya untuk siapkan anak
saya punya ongkos taxi dan uang jajan dan keperluan lainnya," katanya
sambil menangis terharu melihat anaknya sudah menjadi prajurit TNI AD.
Douw mengaku Melkias Giay merupakan anak bungsu dari dua saudara dan menjadi tumpuan keluarga.
"Suami saya, almarhum David Giay sudah meninggal sejak 2000, dan
Melkias adalah harapan saya selain saudari perempuannya," katanya.
Upacara penutupan dan pelantikan itu dihadiri oleh orang tua bintara
muda yang dilantik dan para tamu undangan seperti Danlanud Jayapura,
Danlanal Jayapura, Irwasda Polda Papua, Bupati Kabupaten Jayapura,
pengurus Persit Kartika Chandra Kirana, para asisten dan kabalag
lingkungan Kodam Cenderawasih.
Berdasarkan keterangan dari Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Dikmaba
TNI AD tahap pertama TA 2014 itu diikuti oleh 149 peserta, dengan lama
pendidikan lima bulan.
Namun yang dilantik hanya 146 orang, karena tiga diantaranya dinyatakan
tidak lulus dengan alasan dua orang meninggalkan tempat pendidikan
tanpa izin dan satu orang lagi sakit.
Credit Harianterbit.com