Presiden Joko Widodo (kanan) mendapat
penjelasan dari Dirut PT Pindad Silmy Karim (kiri) saat kunjungan ke
Divisi Senjata PT Pindad, Bandung, Jawa Barat. Pindad memutuskan untuk
menghentikan produksi mobil listrik dan fokus mengembangkan alutsista.
(ANTARA FOTO/Andhika Wahyu)
Alhasil BUMN dengan bisnis inti pembuatan alat dan mesin tempur tersebut memutuskan untuk menghentikan seluruh kegiatan terkait produksi mobil listrik tersebut. Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama Pindad Silmy Karim yang mengatakan, sejak pemerintahan berganti sudah tidak ada lagi instruksi yang jelas bagi Pindad untuk meneruskan program mobil listrik yang tidak berkembang tersebut.
"Mungkin masyarakat kita masih berfikir naik mobil dengan bahan bakar minyak (BBM) lebih bergengsi," kata Silmy saat ditemui di Jakarta, Senin (2/2).
Alhasil, Silmy memutuskan agar Pindad kembali fokus ke industri alutsista dan nonalutsista yang memiliki potensi pasar yang tinggi. Menurutnya, upaya yang dilakukan Pindad untuk memproduksi mobil listrik sangat rumit dan kompleks termasuk untuk pembuatan komponen mesin atau motor penggeraknya.
|
"Mending buat produksi senjata yang jelas-jelas ada yang beli. Kendaraan itu sistemnya kompleks, menyangkut budaya di satu negara," jelasnya.
Meski demikian, Silmy mengaku Pindad masih sanggup memproduksi mobil listrik jika diperoleh dukungan yang jelas dari pemerintah.
Credit CNN Indonesia