Selasa, 13 Januari 2015

Jokowi Janji Suntik Dana untuk PT Pindad


Jokowi Janji Suntik Dana untuk PT Pindad 
 Pekerja menunjukkan senjata dan amunisi di Pabrik PT Pindad, Bandung, Jawa Barat, Sabtu 27 September 2014. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
 
Bandung, CB -- Guna merealisasikan rencana perbaikan total di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang pertahanan, Presiden Joko Widodo berjanji akan memberi suntikan dana tambahan kepada PT Pindad, sebagai perusahaan manufaktur yang menyediakan berbagai produk mesin seperti generator dan senjata untuk militer. Akan tetapi, janji tersebut baru akan dilunasi oleh Jokowi jika PT Pindad berhasil membuat total produksi mereka berlipat ganda.

"Jangan tergantung saja pada TNI, Polri, atau kementerian, tapi juga masuk ke pasar selain Indonesia kalau mau melipatkan produksi," ujar Jokowi dalam kunjungannya ke PT Pindad di Jalan Gatot Subroto, Bandung, Jawa Barat, Senin (12/1).

Janji suntikan dana tersebut dibuat Jokowi seusai berkeliling pabrik. Saat itu, Jokowi menilai manajemen produksi PT Pindad ada dalam kategori bagus dan sesuai dengan alur produksi. "Kalau tadi melihat line produksinya sangat bagus. Saya sebagai orang produksi melihatnya sangat bagus. Alur produksinya jelas," katanya.

Tak hanya itu, dia menambahkan, area produksi PT Pindad yang terbilang bersih kian membuktikan manajemen dijalankan dengan baik. "Kemudian alur dari raw material production (produksi bahan mentah) di mesin kemudian assembling (pemasangan), itu kelihatan," kata dia.

Oleh karenanya, Jokowi beranggapan, PT Pindad hanya perlu diberikan dorongan agar kapasitas produksi dapat berlipat ganda. Iming-iming suntikkan dana tersebut pun diakui Jokowi telah dikoordinasikan dengan Menteri BUMN, Rini Soemarno.

"Kalau marketing bagus, produksi punya kemampuan, ya akan kita suntik. Dananya kita tambah, baik untuk investasi maupun modal kerja. Saya kira kita memang harus seperti itu," ujarnya.

Jokowi juga meminta agar jangan sampai alat-alat pertahanan banyak beli di luar negeri. "Kalau kita belum bisa berproduksi, ya join dengan luar. Tapi (produksinya) ya di sini. Semua arahnya ke sana," kata Jokowi.

Akhir Desember 2014, Jokowi sempat mengemukakan niatnya untuk melakukan perbaikan total di BUMN bidang pertahanan seperti PT Pindad, PT PAL, dan PT Dirgantara Indonesia.

Jokowi meminta BUMN pertahanan melakukan terobosan dengan membuat teknologi sipil-militer. Artinya, produksi bukan hanya bisa digunakan untuk kebutuhan pertahanan, tapi juga nonpertahanan alias komersial atau industri pertahanan sipil.

Sementara itu, PT Pindad menganggarkan investasi Rp 700 miliar tahun ini untuk menggenjot produksinya. Ini seiring dengan meningkatnya permintaan pemerintah terhadap produk alat utama sistem senjata (alutsista) keluaran PT Pindad.

Tahun ini, PT Pindad berencana untuk melakukan ekspansi dan modernisasi alat produksi. Dari Rp 700 miliar yang dibutuhkan PT Pindad, Rp 300 miliar ditujukan untuk modernisasi peralatan militer tua, Rp 300 miliar guna memproduksi alutsista untuk Kementerian Pertahanan, TNI, dan Polri, sedangkan Rp 100 miliar untuk menjalin kerja sama dengan luar negeri.

Jokowi berharap suntikan Rp 700 miliar itu dapat berdampak kepada perekonomian negara. "Jangan sampai kita beli di luar dan juga mengganggu neraca perdagangan kita," ujar dia.

Saat ini, ungkap Jokowi, produksi unggulan PT Pindad berupa pistol, senjata, kendaraan tempur, amunisi, dan panser. "Kita kan local contain bisa 80 persen. Menurut saya ke depan sudah mulai didorong terus," ujar dia.


Credit CNN Indonesia