Dari delapan planet asing yang ditemukan,
dua di antaranya diklaim NASA memiliki komponen yang identik dengan Bumi
(Ilustrasi/Reuters/Alexander Gerst)
Sejak ditemukan pada 2014 lalu oleh instrumen Kepler milik NASA, eksoplanet Kepler-186f dianggap sebagai planet kembaran Bumi yang berpotensi menopang kehidupan.
NASA pada Selasa (6/1) kemarin kembali mengumumkan bahwa teleskop Kepler menemukan dua planet baru yang berpotensi besar sebagai kembaran Bumi. Mereka adalah Kepler-438b dan 442b.
Ukuran Kepler-442b lebih besar 33 persen dari Bumi dan mengorbit bintangnya setiap 112 hari sekali. Sedangkan kepler-438b memiliki ukuran lebih besar 12 persen dari Bumi dan mengorbit bintangnya setiap 35,2 hari sekali.
Jika dilihat dari ukurannya, Kepler-438b diklaim menjadi yang lebih berpotensi sebagai kembaran Bumi ketimbang 442b.
Namun, bintang Kepler-438b dan 442b berada di dalam konstelasi Lyra dan dilaporkan ukuran bintangnya lebih dingin dan lebih kecil dari ukuran matahari.
Walau nampaknya Kepler-438b terlihat lebih memungkinkan sebagai kembaran Bumi, namun nyatanya ia tidak memenuhi 'syarat' karena ukuran bintangnya tidak sama dengan matahari.
Jika planet ini memiliki danau atau lautan, Kepler-186f punya potensi besar untuk menopang kehidupan. Namun, lagi-lagi tidak ada yang sempurna.
Bintang orbitnya yang bernama Kepler-186, diklasifikasikan sebagai bintang 'kerdil merah', juga memiliki ukuran yang lebih kecil dari matahari. Jadi, sebetulnya yang manakah lebih pantas disebut sebagai kembaran Bumi?
Laporan The Guardian menuliskan, walau Kepler-438b seakan mirip dengan Bumi, nantinya pasti akan ada kandidat planet lainnya yang lebih baik darinya.
Para ahli astronomi juga dikabarkan seringkali menaruh label planet sebagai 'layak huni' apabila memiliki beberapa kemiripan seperti Bumi walaupun mereka belum meneliti lebih jauh lagi.
"Tim Kepler terus memproduksi hasil yang mengesankan dari data penjelajahannya," lanjut Grunsfeld.
Walau permukaan Kepler-438b dipercaya oleh peneliti NASA, Doug Caldwell, mengandung bebatuan dan elemen air, tetap saja umat manusia harus meneliti langsung ke planet tersebut untuk menentukan kandungan batu, air, dan gas di sana.
Belum dapat dipastikan yang mana sebetulnya planet kembaran Bumi, diketahui jarak ketiga planet itu sangat jauh dari Bumi.
Credit CNN Indonesia