KNKT menegaskan kotak hitam AirAsia akan dibaca di Indonesia.
Black box di pesawat AirAsia (http://spicaku.blogspot.com)
Investigator KNKT Indonesia, Nurcahyo Utomo, menegaskan insitusinya mampu mengungkap penyebab kecelakaan pesawat milik maskapai Malaysia itu. Baik dari sisi teknologi maupun sumber daya manusia.
"Kita mampu membaca kotak hitam. Kita punya alatnya. Buat apa dibaca di luar negeri. Kalau dibaca di luar negeri malah nanti ada anggapan lain dari negara lain," kata Investigator KNKT Nurcahyo di Lanud, Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Kamis 8 Januari 2015.
Menurut dia, tim KNKT sudah mempunyai kapasitas SDM dan laboratorium sendiri dalam membaca kotak hitam pesawat sejak 2009 lalu. Dimana kemampuan dan teknologi yang dimiliki KNKT sejajar dengan negara lain yang maju di sektor penerbangan.
"Para ahli sudah disekolahkan ke Australia. Kita update hingga teknologi terbaru," ujarnya.
Selain itu, kata Cahyo, KNKT juga sudah berpengalaman membaca kotak hitam dari berbagai pesawat yang mengalami kecelakaan. "Kita sudah pernah baca black box, Lion Air, Adam Air, sekarang kita juga bisa baca yang AirAsia," ucapnya.
Pengalaman KNKT
Cahyo menjelaskan pengalaman paling berat KNKT dalam membaca kotak hitam adalah saat membaca data milik pesawat Sukhoi yang jatuh di Gunung Salak dan Adam Air yang terendam hingga delapan bulan di wilayah Palu.
"Yang Sukhoi itu kebakar semua. Kita harus ganti banyak kabel. Kita baca sekitar seminggu," terang Cahyo.
Sedangkan kotak hitam Adam Air berada di air laut selama delapan bulan lebih. Butuh cara khusus untuk mengangkat kotak hitam Adam Air. Bahkan sampai menyewa kapal khusus dari Amerika Serikat. KNKT mampu membaca data kotak hitam itu dalam waktu seminggu lebih.
"Itu buat baca ya, bukan analisis. Analisis lebih lama," kata dia.
Mengenai berapa estimasi waktu yang dibutuhkan untuk membaca dan menganalisis kotak hitam AirAsia QZ 8501, Cahyo belum berani memprediksi. "Tergantung kondisi saat ditemukan nanti," kata mantan pilot Merpati ini.
Saat ini, lanjut Cahyo, KNKT masih fokus untuk mengevakuasi kotak hitam yang diperkirakan masih ada di ekor pesawat.
"Katanya ekornya ketemu. Kalau benar, black box itu gampang diambil. Ada dua baut yang didesain untuk dibuka dengan tangan. Kecuali bautnya bengkok itu lain lagi. Kita masih mamantau," ujar Cahyo
Pihaknya juga sudah memberikan briefing kepada semua tim penyelam di KRI Banda Aceh mengenai cara-cara mengambil kotak hitam pesawat. "Kalau rusak akan jadi seperti apa, mereka yang menyelam sudah tahu dan siap," katanya.
Credit VIVAnews