Senin, 24 Agustus 2015

Battle of Surabaya: Melihat Perang dari Sudut Pandang Berbeda

Battle of Surabaya: Melihat Perang dari Sudut Pandang Berbeda
Battle of Surabaya (MSV Pictures)

Jika dibandingkan dengan animasi dari negara Asia lainnya, Battle of Surabaya (BOS) dari segi teknis bisa jadi ketinggalan.
Namun keberanian mengangkat tema berat (sejarah, apalagi perang) layak diapresiasi. Ia menggunakan pendekatan guyonan lokal, minim darah, dan menitikberatkan pada persahabatan ketimbang persoalan siapa yang akhirnya memenangkan pertempuran. Cerita yang disuguhkan selama hampir 100 menit menerjemahkan judul kecil yang menyelinap di posternya.
Musa kecil (Ian) dibesarkan oleh ibu dalam kondisi serba kekurangan. Ia menjadikan Kapten Yoshimura (Tanaka) layaknya ayah sendiri. Hidup di negara terjajah membuatnya belajar menyambung hidup. Musa bekerja sebagai tukang semir sepatu di lingkungan militer Tanah Air. Bukan sembarang tukang semir. Ia merangkap pekerjaan sebagai kurir penyampai pesan rahasia para pejuang di Surabaya dan sekitarnya. Suatu ketika ia mengenal Yumma (Maudy). Keduanya berinteraksi akrab.
Suatu saat, ketika Yumma membersihkan diri di sungai, Musa melihat simbol tiga noktah hitam di antara leher dan pundaknya. Selidik punya selidik, Yumma adalah anggota komunitas Kipas Hitam bentukan Nippon yang menentang perjuangan rakyat Indonesia mencapai kemerdekaan. Yumma sendiri dekat dengan seorang pejuang bernama Danu (Reza).

Aryanto menyadari siapa segmen film animasi. Tema sejarah khususnya perang tampak terlalu keras untuk dinikmati anak-anak. Ia kemudian menampilkan perang dari sudut pandang berbeda. Salah satunya, membalik arah perang ke masa-masa genting sebelum perang di Kota Pahlawan meledak.
Animasi, sebagai medium menghibur dan mengedukasi di tangan Aryanto menjalankan fungsi dengan baik. Menjelang pertengahan, BOS memperkenalkan tokoh-tokoh penting yang kini kita kenal sebagai orang-orang mahsyur di balik peristiwa 10 November seperti Bung Tomo (Ernanta Kusuma), Residen Soedirman (Guritno) dan Gubernur Soerjo (Hermano).
Sadar bahwa sejarah berpotensi membosankan, naskah yang ditangani sang sineas bersama M. Suyanto dibuat (sesekali) penuh canda. Adegan sersan berlogat Jawa medok menaksir gadis penjual warung, Musa tidak sengaja mengintip Yumma di kali, atau peluru nyasar mengenai cangkir kopi yang hendak diminum merupakan beberapa momen lelucon klasik yang masih bisa mengundang tawa.
Di sini lain, cinta dan pengorbanan digali beberapa kali untuk membuat penonton teriris sedih. Ini sekaligus mengajar anak-anak bahwa kemerdekaan yang mereka nikmati (dan peringati tempo hari) dibangun di atas darah, air mata, dan nyawa bergelimpangan.
Pada menit awal, naskah BOS terasa tertatih. Klimaks peperangan yang diharapkan penonton dewasa akan diterjemahkan dalam adegan-adegan akbar tidak terkabul. Niat sang sineas memang ingin memberi tahu audiens bahwa perang, apa pun alasannya, tak perlu dikobarkan. Mengapa? Jawabannya ada di poster. There is no glory in war. Tidak ada kemenangan di dalam perang.
Di sisi lain, kita melihat upaya para pengisi suara menghidupkan karakter. Danu di tangan Reza mudah dikenali. Suara Maudy entah mengapa bikin pangling. Terdengar lebih imut, sedikit melankolis. Mengejutkan mendengar Maudy mempersentasikan Yumma dalam “model” suara seperti ini. Di atas kelemahan dan kelebihannya, BOS pergerakan maju di tengah minornya populasi animasi lokal di layar lebar kita. Petualangan Singa Pemberani dan Meraih Mimpi tidak disambut hangat.
Mendengar beberapa kali show BOS di Yogyakarta laris manis, saya senang. Bukan karena ini karya orang Yogyakarta maka “meledak” di kota asalnya. Tapi kabar itu menerbitkan harapan semoga kota-kota lain pun mengapresiasi BOS sehangat Yogyakarta. Dan semoga pada masa mendatang akan hadir lebih banyak animasi 90 menitan di bioskop kita.
Pemain    : Ian Saybani, Maudy Ayunda, Reza Rahadian, Tanaka Hidetoshi, Darryl Wilson
Produser  : Adi Djayusman, Hery Soelistio, Aryanto Yuniawan
Sutradara : Aryanto Yuniawan
Penulis     : Aryanto Yuniawan, M Suyanto
Produksi  : MSV Pictures, Amikom Yogyakarta
Durasi      : 99 menit

Credit  Tabloidbintang.com



Perang di Timur Tengah Perbaiki Kualitas Udara


Kekisruhan politik dan konflik bersenjata di kawasan Timur Tengah sejak 2010 telah berdampak pada semakin bersihnya udara.
Para peneliti dari Institut Max Planck mengatakan tingkat polusi udara di Suriah dan Irak, misalnya, berkurang drastis sejak 2011.
Di ibu kota Suriah, Damaskus, jumlah nitrogen dioksida yang terkandung dalam udara anjlok sebesar 50% setelah perang sipil dimulai empat tahun lalu. Kondisi serupa juga terjadi di Kota Aleppo.
Hal ini, menurut para peneliti, mencerminkan keadaan Damaskus dan Aleppo yang semakin ditinggalkan penghuninya. Sebab, nitrogen dioksida dihasilkan melalui pembakaran bahan bakar fosil. Jika semakin rendah jumlah mobil berbahan bakar fosil yang berlalu lalang di sebuah kota, maka tingkat zat kimia di kota tersebut semakin kecil.
Kondisi berbeda ditemukan di Libanon. Tingkat nitrogen dioksida di negara tetangga Suriah itu meningkat 30% seiring dengan semakin banyaknya jumlah pengungsi yang mengalir ke sana sejak konflik dimulai.
Temuan tersebut didasari data polutan udara yang dihasilkan Instrumen Pemantauan Ozon pada satelit Aura milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA). “Cukup menakjubkan. Anda bisa melihat ke mana rakyat Suriah pergi. Anda bisa mengenali kamp-kamp di Yordania utara. Mereka juga pergi ke kota-kota seperti Tripoli dan Beirut. Konsumsi energi di sana telah meningkat. Lalu lintas, lebih banyak mobil yang berkontribusi pada peningkatan itu,” ujar ketua tim peneliti, Dr Jos Lelieveld dari Institut Max Planck.

Kelompok ISIS

Lelieveld juga merujuk tingkat polusi udara saat membicarakan kantung-kantung kekuatan kelompok ISIS di Irak.
“Di Karbala, sebelah selatan Baghdad, tingkat polusi berlanjut. Namun, jika Anda melihat barat laut Baghdad, wilayah yang dikuasai ISIS, Anda akan melihat hal berbeda. Ada kasus spesifik di tiap negara,” ujarnya.
Penelitian yang mencermati peta Timur Tengah dari aspek tingkat polusi udara itu, menurut Lelieveld, berguna bagi penyusunan strategi proyek emisi global. Dia mengatakan taktik mengurangi polusi tidak bisa disamaratakan di seluruh dunia. Di Timur Tengah sendiri, setiap negara memiliki permasalahan polusi yang harus ditangani secara berbeda.
“Di Iran, misalnya, konsumsi energi terus berlanjut dan C02 bertumbuh. Namun nitrogen oksida dan sulfur dioksida menurun. Tiada aturan umum yang bisa diterapkan pada skenario emisi,” ujarnya.
Para peneliti mengklaim sulit menggunakan teknologi untuk bisa menyusun strategi yang lebih pasti. Di sebuah daerah tingkat nitrogen oksida yang terkandung di udara mungkin lebih rendah, namun masyarakat setempat mungkin menggunakan bahan bakar murah dan lebih kotor untuk penghangat.
Meski demikian, Profesor John Burrows dari Universitas Bremen, Jerman, menilai setidaknya ada informasi saintifik yang bisa digunakan untuk memetakan kondisi di daerah tertentu.


Credit theglobejournal.com

Serangan Rezim Assad Menewaskan 34 Warga Sipil di Suriah



Serangan Rezim Assad Menewaskan 34 Warga Sipil di Suriah 
 Rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad mengebom pemberontak di luar ibu kota Suriah pada Minggu (23/8) dan menewaskan 34 warga sipil, termasuk anak-anak. (Reuters/Bassam Khabieh)
 
 
Jakarta, CB -- Rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad mengebom pemberontak di luar ibu kota Suriah pada Minggu (23/8) dan menewaskan 34 warga sipil, 12 diantaranya adalah anak-anak.

Sementara itu, televisi milik negara melaporkan serangan roket terpisah menewaskan 11 orang di timur laut Damaskus yang dikuasai oleh pemerintah.

"Saat ini ada 34 warga sipil yang tewas dalam serangan Sabtu di Douma, di antaranya 12 anak-anak dan delapan wanita," kata Rami Abdel Rahman, direktur kelompok HAM Syrian Observatory, dikutip dari Al Arabiya.

Pasukan yang setia kepada Presiden Assad menargetkan kota yang dikuasai pemberontak dari Douma dengan penembakan dan serangan udara pada Sabtu.

Pada Sabtu malam, Observatory mengatakan 20 warga sipil telah tewas, tetapi tim penyelamat masih mencari korban lainnya.


"Semalam, mereka menemukan lebih banyak korban di bawah reruntuhan, dan orang lain yang meninggal karena terluka,” kata Abdel Rahman, Minggu.

Dia mengatakan beberapa serangan membunuh satu keluarga di dalam rumah mereka.

Relawan lokal dan tim pertahanan sipil bekerja pada Minggu pagi untuk mencari tujuh orang yang masih belum ditemukan, kata Observatory.

Komite Koordinasi Douma, sebuah kelompok aktivis lokal, menerbitkan nama-nama dan foto-foto korban di akun Facebook mereka.

Satu gambar menunjukkan seorang balita yang selamat dari bawah reruntuhan tetapi kemudian meninggal karena luka-lukanya.

Setidaknya 11 serangan udara ditargetkan daerah Ghouta Timur, termasuk Douma, pada Minggu. Beberapa menghantam Kota Arbin, menewaskan empat warga sipil.

Pada 16 Agustus, serangkaian serangan rezim Assad menewaskan lebih dari 117 orang—kebanyakan warga sipil—di Douma, memicu kecaman internasional terhadap Assad.

Ghouta timur berada di bawah pengepungan pemerintah selama hampir dua tahun dan secara rutin menjadi sasaran serangan udara.

Sementara itu, sedikitnya 11 orang tewas dan 56 terluka oleh tembakan roket di luar penjara Adra pada Minggu, kata televisi negara.

Dilaporkan, roket itu ditembakkan oleh "kelompok teroris" dan bahwa perempuan dan anak-anak termasuk di antara yang terluka.

Mengutip Kementerian Dalam Negeri Suriah, penyiar juga mengatakan satu orang tewas dan tujuh luka-luka di Damaskus ketika "teroris menembakkan roket pada bagian lain ibu kota.”

Konflik Suriah yang dimulai dengan protes anti-Assad telah berubah menjadi perang sipil dan kini telah menewaskan 240 ribu orang, sementara jutaan lainnya pergi meninggalkan Suriah.

Credit  CNN Indonesia


Pasukan Uni Emirat Arab Selamatkan Sandera Inggris di Yaman


Pasukan Uni Emirat Arab Selamatkan Sandera Inggris di Yaman  
Yaman dilanda konflik, dengan pasukan koalisi Arab melancarkan serangan udara demi membasmi al-Houthi, sementara kelompok militan lain, al-Qaidah, tetap menyebarkan teror mereka. (Reuters/Stringer)
 
 
Jakarta, CB -- Kantor berita Uni Emirat Arab (UEA) mengatakan bahwa seorang insinyur minyak asal Inggris, 64, telah dibebaskan oleh pasukan UEA di Yaman, setelah 18 bulan diculik ketika bekerja di negara itu.

Diberitakan oleh WAM pada Minggu (23/8), Robert Douglas Semple sempat ditahan al-Qaidah di kota pelabuhan Aden di selatan Yaman.

Ia kemudian dibebaskan dalam sebuah operasi intelijen militer pasukan UEA dan terbang ke ibu kota Abu Dhabi. Di sana, ia dibawah ke rumah sakit untuk diperiksa kesehatannya.

Semple juga diberikan kesempatan untuk menelepon istrinya dan akan pulang ke Inggris setelah semua pemeriksaan medis dilakukan.


Kantor Kementerian Luar Negeri Inggris mengonfirmasi bahwa sandera Inggris itu telah dibebaskan dari Yaman setelah diselamatkan pasukan UEA, namun mereka tidak memberikan rincian lebih lanjut.

"Warga negara Inggris itu sudah aman, dan menerima bantuan dari pejabat pemerintah Inggris," kata Menteri Luar Negeri Inggris Philip Hammond dalam sebuah rilis, dikutip dari CNN.

"Kita sangat berterima kasih atas bantuan Uni Emirat Arab," tambah Hammond.

Sebelumnya, Semple sedang bekerja sebagai teknisi minyak di wilayah Hadramout di timur Yaman ketika ia diculik pada Februari 2014.

Lebih lanjut, menurut WAM, Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan, Putra Mahkota Abu Dhabi, menelepon Perdana Menteri Inggris David Cameron pada Sabtu (22/8) malam untuk berbagi berita terkait penyelematan ini.

Pembebasan sandera negara barat ini adalah yang kedua dalam beberapa minggu terakhir.

Sebelumnya, warga Perancis bernama Isabelle Prime, yang bekerja untuk organisasi internasional, diculik pada Februari bersama rekan penerjemahnya di ibu kota Sanaa. Ia kemudian dibebaskan pada awal bulan ini.

Uni Emirat Arab adalah salah satu dari negara yang bergabung dengan Arab Saudi untuk melancarkan serangan udara di Yaman terhadap pemberontak Houthi, dalam upaya mengembalikan pemerintahan Presiden Yaman Abdu Rabu Mansour Hadi.

Credit  CNN Indonesia

AS Pertimbangkan Kirim Pesawat Pengebom ke Korsel

Pesawat B-52. (Foto: AFP)
Pesawat B-52. (Foto: AFP)
SEOUL  (CB) – Korea Selatan (Korsel) dan Korea Utara (Korut) sedang bertemu untuk membahas perdamaian. Jika pembicaraan gagal, Amerika Serikat (AS) akan mempertimbangkan untuk melakukan pengiriman pesawat pengebom B-52 dan kapal selam bersenjata nuklir ke Korsel.
“Menjaga situasi krisis yang terjadi di Semenanjung Korea, Korsel dan AS fleksibel meninjau waktu pengiriman aset militer milik AS,” kata Menteri Pertahanan Korsel, Kim Min-seok, seperti dilaporkan Yonhap, Senin (24/8/2015).
Kim memang tidak menjelaskan secara rinci aset militer AS apa yang akan dikirim. Namun, seorang sumber mengatakan mereka meminta pesawat jenis B-52 yang dilengkapi bom bungker dan kapal selam yang diperkuat senjata nuklir. Kedua aset militer itu saat ini berada di Yokosuka.
Sekutu Korsel tersebut memang sering menggunakan kapal perang seperti USS George Washington dan pesawat pengebom F/A-18 Hornet untuk memperlihatkan kekuatan melawan Korut di masa lalu.
Termasuk ketika Korut menyerang Korsel di Pulau Yeongpyeong pada 2010. Hal tersebut tentu mendapat kritikan dari negara yang dipimpin Kim Jong-un itu. “Konsep awal kami terhadap provokasi Korea Utara adalah pencegahan,” kata Kim Min-seok.
“Sebab, militer Korsel dan AS memiliki prinsip yang sama untuk mencegah provokator yang sering dilakukan Korut,” tambahnya.


Credit  Okezone

Korut Ngamuk Akibat Korsel Cari 50 Kapal Selam Hilang

Korea Utara Mengamuk karena Korea Selatan Melakukan Pencarian Atas 50 Kapal Selam yang Hilang (Foto: Istimewa)
Korea Utara Mengamuk karena Korea Selatan Melakukan Pencarian Atas 50 Kapal Selam yang Hilang
SEOUL (CB) - Misteri hilangnya 50 kapal selam milik Korea Utara (Korut) meningkatkan ketegangan antara Korut dan Korea Selatan (Korsel). Suasana semakin panas setelah Pemerintah Korut mengancam akan melancarkan tembakan hingga melintasi perbatasan.
Pihak Korsel kemarin mengatakan, kapal selam tersebut membahayakan sekira 70 persen armada kapal selam Korut yang telah meninggalkan pelabuhan asal mereka dan kini tidak diketahui keberadaannya.
Pesawat dan kapal pengintai milik Amerika Serikat (AS) dan Korsel kemudian melakukan pencarian di pantai timur dan barat Semenanjung Korea kemarin. Pihak militer mengatakan, kepergian kapal selam tersebut merupakan angka terbesar di wilayah tersebut sejak Perang Korea.
Pertanyaan tersebut adalah apakah 50 kapal selam jenis 1.400 ton kelas Romeo dan 1.000 ton kelas Whiskey diperintahkan untuk menyerang kapal komersial atau militer. Atau, apakah mereka hanya melakukan hal tersebut hanya untuk memamerkan kekuatan.
"Tidak seorang pun yang tahu," kata juru bicara militer Korut, sebagaimana diberitakan The Independent, Senin (24/8/2015). "Kami telah memindahkan seluruh sumber mata-mata kami," sambungnya.
Perhatian pemerintah atas hilangnya kapal selam itu menambah kekhawatiran karena Korut menggandakan jumlah senjata berat dan persenjataan lainnya di Zona Demilitarisasi (DMZ) yang selama ini memisahkan kedua negara Korea tersebut sejak gencatan senjata yang mengakhiri Perang Korea yang disepakati pada 1953.
Perlengkapan artileri yang telah dibawa pergi ke garis depan mampu untuk menembak secara akurat hingga ujung tumpukan pengeras suara yang ada di sisi Korsel sekira 4 kilometer DMZ. Pengeras suara tersebut mengeluarkan berita dan musik dengan keras hingga terdengar tentara Korut setidaknya 10 mil (16 kilometer).

Credit  Okezone

Puluhan Kapal Selam Korut Bergerak ke Perbatasan Korsel


Kim Jong-un menaiki sebuah kapal selam militer di lokasi yang tak disebutkan di Korut, 16 Juni 2014. (Foto: AFP / KNS / KCNA)
Kim Jong-un menaiki sebuah kapal selam militer di lokasi yang tak disebutkan di Korut, 16 Juni 2014. (Foto: AFP / KNS / KCNA)
CB, Seoul: Korea Utara memobilisasi puluhan kapal selam dan menambah kekuatan artilerinya hingga dua kali lipat di daerah perbatasan. Demikian disampaikan Kementerian Pertahanan Korea Selatan.

Juru bicara Kemenhan Korsel mengatakan 70 persen total kapal selam Korut, atau sekitar 50 unit, telah meninggalkan markas dan menghilang dari radar militer Seoul.

Mobilisasi kapal selam dalam jumlah besar ini dinilai sebagai sesuatu yang tak terduga. Korsel dan Amerika Serikat pun langsung meningkatkan misi pengintaian.

"Jumlahnya hampir sepuluh kali lebih besar dari level normal. Kami menghadapi situasi ini dengan sangat serius," ujar jubir Kemenhan Korsel, seperti dikutip AFP, Minggu (23/8/2015).

Langkah Korut yang menggerakkan kapal selam dan artileri dilakukan saat negosiator kedua Korea melanjutkan dialog damai. Korsel pun geram karena menilai Pyongyang tidak serius dalam mencari solusi damai.

"Korut mengadopsi sikap berwajah dua dengan dialog yang sedang berlangsung," tutur jubir Kemenhan Korsel.

"Tidak ada yang tahu apakah Korut akan menyerang kapal perang atau kapal komersil di Korsel. Kami sedang memobilisasi semua sumber daya pengintaian kami untuk mendeteksi mereka," ungkap seorang perwira senior Korsel.

Mengoperasikan lebih dari 70 kapal selam, Korut jauh lebih unggul dari tetangganya yang hanya memiliki sepuluh unit.

Korsel menuding Korut pada 2010 telah menggunakan torpedo kapal selam untuk menyerang sebuah kapal perang yang berujung pada tewasnya 46 orang. Korut membantah tudingan.

Ketegangan terbaru di Semenanjung Korea berawal dari insiden ledakan ranjau darat yang melukai dua tentara Korsel.

Credit  Metrotvnews.com

Siap Berperang, Satu Juta Pemuda Korut Jadi Relawan Militer


Tentara Korut di Pyongyang, 27 Juli 2013. (Foto: AFP / Ed Jones)
Tentara Korut di Pyongyang, 27 Juli 2013. (Foto: AFP / Ed Jones)
CB, Pyongyang: Media milik pemerintah Korea Utara melaporkan lebih dari satu juta pemuda telah menawarkan diri untuk bergabung atau kembali masuk ke militer untuk membela negara jika sewaktu-waktu konflik pecah dengan Korsel dan sekutunya, Amerika Serikat.

"Pemuda di seluruh Republik Rakyat Demokratis Korea (Korut) siap membela negara dalam perang suci dengan bermodalkan tekad dan keyakinan penuh untuk menghancurkan musuh," lapor Kantor berita Korean Central News Agency atau KCNA, Minggu (23/8/2015).

Meski laporan di KCNA begitu dramatis, aktivitas di ibu kota Korut masih relatif normal dan tenang. Masyarakat di Pyongyang menjalani kegiatan rutin mereka seperti biasa.

Sekelompok tentara yang menyanyikan lagu-lagu peperangan terlihat berkeliling kota dengan truk.

Sementara itu Korut dilaporkan Korsel telah memobilisasi puluhan kapal selam dan menambah kekuatan artilerinya hingga dua kali lipat di daerah perbatasan.

Juru bicara Kemenhan Korsel mengatakan 70 persen total kapal selam Korut, atau sekitar 50 unit, telah meninggalkan markas dan menghilang dari radar militer Seoul.

Mobilisasi kapal selam dalam jumlah besar ini dinilai sebagai sesuatu yang tak terduga. Korsel dan Amerika Serikat pun langsung meningkatkan misi pengintaian.

"Jumlahnya hampir sepuluh kali lebih besar dari level normal. Kami menghadapi situasi ini dengan sangat serius," ujar jubir Kemenhan Korsel, seperti dikutip AFP.

Langkah Korut yang menggerakkan kapal selam dan artileri dilakukan saat negosiator kedua Korea melanjutkan dialog damai. Korsel pun geram karena menilai Pyongyang tidak serius dalam mencari solusi damai. 
Credit  Metrotvnews.com

Korsel Akan Tetap Siarkan Propaganda kecuali Korut Minta Maaf

Korsel akan melanjutkan siaran propaganda mereka kecuali Korut minta maaf. (Foto: Reuters)
Korsel akan melanjutkan siaran propaganda mereka kecuali Korut minta maaf. (Foto: Reuters)
SEOUL  (CB)  – Pihak Korea Selatan (Korsel) menyatakan akan terus menyiarkan propaganda anti-Pyongyang di perbatasan kedua negara kecuali Korea Utara (Korut) menyatakan minta maaf. Presiden Korsel Park Geun-hye mengatakan Korsel berhak atas permintaan maaf dari Pyongyang, setelah dua tentaranya terluka parah akibat ranjau darat yang ditanam di perbatasan.
“Kami butuh permintaan maaf yang jelas dan tindakan untuk mencegah provokasi semacam ini terjadi lagi dan kembali membuat situasi menjadi tegang. Jika tidak, pemerintah akan mengambil langkah-langkah yang dibutuhkan dan siaran melalui pengeras suara akan berlanjut,” demikian pernyataan dari Presiden Park Geun-hye, sebagaimana dilansir ITV, Senin (24/8/2015).
Pernyataan ini muncul di sela pembicaraan tingkat tinggi antara kedua negara untuk meredakan ketegangan setelah aksi saling tembak dengan menggunakan artileri dan roket yang terjadi pada Rabu 19 Agustus 2015.
Pembicaraan itu dilakukan hanya berselang beberapa saat sebelum batas waktu ultimatum yang dilayangkan Korut berakhir. Dalam ultimatumnya kepada Korsel, Korut menuntut tetangga sekaligus seterunya itu untuk menghentikan penyiaran propaganda anti-Pyongyang. Jika tuntutan itu tidak dipenuhi, maka Korut akan mengambil tindakan militer terhadap Korsel.

Credit  Okezone

Roket Afghanistan Hantam Pakistan, Lima Orang Tewas

Roket Afghanistan hantam Pakistan, lima tewas (Ilustrasi: VoA)
Roket Afghanistan hantam Pakistan, lima tewas (Ilustrasi: VoA)
PAKISTAN (CB)  – Militer Pakistan menyatakan sekelompok teroris melancarkan serangan roket dari perbatasan Afghanistan, menewaskan seorang tentara dan empat lainnya, Minggu 23 Agustus kemarin. Insiden ini terjadi di daerah kesukuan Khyber, di Barat Laut Pakistan yang berbatasan dengan Afghanistan Timur.
“Serentetan tembakan dari sisi Afghanistan oleh teroris menghantam sebuah pos Pakistan di ketinggian 2.400 meter di Akhwandwal Pass. Pasukan Pakistan menanggapi sepantasnya dan mengenyahkan kelompok teroris itu,” demikian dinyatakan oleh media militer.
Pakistan mengeluhkan pemberontak yang jadi buronan dan terkait Taliban Pakistan telah berlindung di daerah-daerah perbatasan di Afghanistan. Dari sana, mereka menyusun rencana dan melancarkan serangan melintas batas.
Khyber adalah salah satu jalur perdagangan dan transit utama antara Pakistan dan Afghanistan, di mana Taliban Pakistan dan kelompok-kelompok militan lainnya pernah menjadikannya sebagai kubu pertahanan.
Namun, aktivitas militer yang terus berlangsung kabarnya telah membersihkan sebagian besar daerah itu dari pemberontak. Para pejabat menyatakan hanya beberapa daerah kantung yang terletak di kawasan pegunungan yang sulit dijangkau itu saja yang belum dibersihkan.
Pihak berwenang Afghanistan belum berkomentar mengenai bentrokan di perbatasan itu. Kedua negara dalam beberapa hari belakangan ini saling menuduh pasukan pihak lain memulai penembakan melintas batas. Pekan lalu Islamabad memanggil duta besar Afghanistan untuk menyampaikan protes terkait pengeboman tanpa alasan yang menewaskan tiga tentara Pakistan.
Sehari sebelumnya, Kabul memanggil utusan Pakistan di negara itu untuk mengabarkan bahwa Islamabad memulai konflik yang menewaskan delapan tentara Afghanistan.


Credit  okezone

Mantan Menhan Beberkan Rencana Israel Serang Iran


Mantan Menhan Israel, Ehud Barak (Foto: AFP)
Mantan Menhan Israel, Ehud Barak (Foto: AFP)
YERUSALEM (CB) – Mantan Menteri Pertahanan (Menhan) Israel, Ehud Barak telah membeberkan rencana Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu Israel untuk menyerang langsung Iran pada 2009 silam. Bukan hanya sekali, namun tiga kali.
Kedati demikian, rencana yang didukung oleh PM Netanyahu itu ditolak oleh Kepala Angkatan Militer Israel saati itu, Jenderal Gaby Ashkenazi.
Menteri Pertahan Israel periode 2007-2013 itu membeberkan semuanya ketika diwawancarai oleh stasiun televisi swasta Channel 2 seperti dilansir dari AFP, Minggu (23/8/2015).
Barak menyatakan, ia dan Netanyahu pernah menyetujui rencana itu. Namun, Kepala Angkatan Militer Israel saati itu, Jenderal Gaby Ashkenazi, tidak memberikan respon positif.
“Penerus Ashkenazi, Benny Gantz mengatakan kepada pemimpin politik di negara ini bahwa kemungkinan untuk menyerang Iran selalu ada, namun kalian tahu keterbatasan dan risiko yang akan didapatkan,” ungkap Barak.
Selain itu, sambungnya, perwakilan militer dalam bidang pertahanan di kabinet Israel, yaitu Moshe Yaalon and Yuval Steinitz juga tidak menyetujui rencana itu. Alhasil, suara mayoritas yang diharapkan untuk memuluskan rencana itu pun sirna.
Moshe Yaalon yangsaat ini menjabat sebagai Menteri Pertahanan, ketika itu memegang portfolio urusan yang strategis. Sedangkan Yuval Steinitz, kini menjadi Menteri Energi dan Infrastruktur yang kemudian diangkat menjadi Menteri Keuangan Israel.
Dirinya menambahkan, Israel kembali memiliki keinginan untuk menyerang Iran pada 2012. Namun terpaksa ditangguhkan karena bertepatan dengan latihan perang bersama Amerika Serikat (AS). “Ini akan cenderung memalukan bagi Washington dan memberikan kesan jika AS terlibat langsung dalam perang itu,” tuturnya.
Pada tahun 2013, Netanyahu menuding pendahulunya Ehud Olmert telah menghabiskan dana hampir tiga miliar dolar sebagai persiapan untuk menyerang Iran. Namun hal itu tidak pernah terwujud.
Selama bertahun-tahun, Netanyahu telah menyuarakan ancaman untuk menggunakan opsi militer guna mencegah Iran mendapatkan program senjata nuklir. Ia pun dengan tegas menolak kesepakatan nuklir internasional yang berujung pada pencabutan sanksi ekonomi bagi Iran.
PM Netanyahu dan sebagian politisi Israel meyakini jika perjanjian tersebut tidak akan mampu meredam keinginan Iran untuk mempunyai senjata nuklir yang bisa digunakan untuk melawan Negara Zionis itu.

Credit  Okezone

Dua Rival AS Kerja Sama Produksi Jet Tempur Model Baru

Dua rival AS kerja sama produksi jet tempur model baru (Foto: Sputnik)
Dua rival AS kerja sama produksi jet tempur model baru (Foto: Sputnik)
TEHERAN  (CB) – Para rival terbesar Amerika Serikat (AS) saat ini, yakni Rusia dan Iran dikabarkan telah sepakat menjalin kerja sama terbaru dalam bidang militer. Keduanya sepakat mengembangkan dan membuat jet jempur terbaru secara bersama.
“Iran dan Rusia akan bekerjasama dalam merancang dan membangun jet tempur model terbaru. Rusia telah sepakat dengan Iran setelah memelajari kemampuan negara yang telah bebas dari sanksi ekonomi AS itu,” ujar Menteri Pertahanan (Menhan) Iran Brigadir Jenderal Hossein Dehghan, seperti diberitakan Sputnik, Senin (24/8/2015).
“Di bidang manufaktur jet tempur, kami tidak akan mengembangkan kerja sama itu dengan negara lain selain Rusia,” sambungnya.
Dirinya menuturkan, Iran memiliki hubungan militer dengan 35 negara termasuk China, Irak, Rusia, Oman, India, Pakistan, dan Belarusia di berbagai bidang, seperti keahlian teknis dan teknik, pemeliharaan, dan penjualan sistem militer. Namun, soal pembuatan jet tempur, Iran hanya bekerjasama dengan Rusia.
Di kesempatan yang sama, Dehghan juga mengatakan, Iran saat ini berencana untuk menjual Unmanned Aerial Vehicles (UAV) buatan mereka sendiri kepada negara lain yang berminat.
Dalam beberapa tahun terakhir, Iran memang telah membuat prestasi besar di sektor pertahanan dan bisa dikatakan cukup sukses dalam memproduksi peralatan militer penting dan sistem pertahanan.



Credit  Okezone

ISIS Hancurkan Kuil Era Romawi Kuno di Palmyra


ISIS Hancurkan Kuil Era Romawi Kuno di Palmyra  
Militan Negara Islam atau ISIS meledakkan kuil Baal Shamin, salah satu situs yang paling penting di kota kuno Palmyra di Suriah pada Minggu (23/8). (Reuters/Mohamed Azakir)
 
Damaskus, CB -- Militan Negara Islam atau ISIS meledakkan kuil Baal Shamin, salah satu situs yang paling penting di kota kuno Palmyra di Suriah pada Minggu (23/8).

Pengeboman kuil di Palmyra ini adalah yang pertama kalinya bagi ISIS menghancurkan reruntuhan era romawi kuno.


"Kami telah mengatakan berulang kali fase berikutnya akan meneror orang-orang dan ketika mereka punya waktu mereka akan mulai menghancurkan kuil," kata Maamoun Abdul Karim, kepala badan purbakala Suriah.

"Saya melihat Palmyra hancur di depan mata saya," tambahnya. “Semoga Tuhan membantu kita di hari-hari mendatang."

Seminggu yang lalu, para militan ISIS memenggal Khaled Asaad, seorang pakar arkeologi Suriah, Khaled al-As’ad, 82, yang telah bekerja selama lebih dari 50 tahun di Palmyra. ISIS sebelumnya menahan dan menginterogasi dia selama lebih dari sebulan.

Sebelum Palmyra direbut oleh ISIS, pejabat Suriah mengatakan mereka telah memindahkan ratusan patung kuno ke lokasi yang aman karena khawatir militan akan menghancurkan mereka.

Pada Juni, ISIS meledakkan dua tempat suci kuno di Palmyra yang bukan bagian dari struktur era Romawi, tetapi mereka anggap kafir dan asusila.

Para militan juga mulai melakukan penggalian emas dan penggalian ilegal harta karun di kota kuno itu.
Credit  CNN Indonesia

Konservatif Yunani Gagal Bentuk Pemerintah Baru


Konservatif Yunani Gagal Bentuk Pemerintah Baru  
Mantan PM Alexis Tsipras ingin mendapat suara mayoritas penuh dalam pemilu untuk memerintah tanpa berkoalisi. (Reuters/Alkis Konstantinidis)
 
 
Athena, CB -- Para pemimpin oposisi Yunani tidak berhasil mencapai kemajuan dalam upaya membentuk koalisi baru meski ada desakan dari dalam dan luar negeri agar negara itu segera melakukan pemilu untuk mengatasi krisis ekonomi dan kemanusiaan.

Pemimpin konservatif Evangelos Meimarakis mengakhiri hari Minggu (23/8) yang merupakan hari ketiga dan terakhir yang diberikan presiden Yunani untuk membentuk pemerintahan tanpa membuahkan hasil.

Tawaran pembentukan koalisinya ditolak oleh Perdana Menteri Alexis Tsipras yang mengundurkan diri dan para pemimpin partai kecil di parlemen.

Kelambanan perundingan koalisi sejak Tsipras mengundurkan diri pada Kamis (20/8), setelah tujuh bulan berkuasa, membuat media menyerukan penunjukan satu pemimpin pelaksana untuk menerapkan kebijakan penghematan dan reformasi yang penting agar Yunani tetap mendapat aliran dana penting dari kesepakatan dana talangan baru.


Tsipras mengecam taktik Meimarakis dan ketua kelompok kiri radikal Pangiotis Lafazanis, tokoh yang mundur dari partai Syriza pimpinan Tsipras karena program dana talangan sebesar 86 miliar euro, dan kini mendapat giliran untuk membentuk pemerintah baru.

“Jangan coba-coba menerapkan taktik yang bertujuan menunda pemilu. Langkah itu tidak akan menghasilkan apapun dan rakyat mengerti benar,” kata Tsipras kepada anggota senior pemerintah dan partai Syriza, Sabtu.

Tsipras menjadi favorit untuk membentuk pemerintah baru setelah pemilu, namun pemimpin Yunani mendatang menghadapi masalah yang sulit.

Negara itu berhasil menghindari kekacuan finansial dan kemungkinan keluar dari zona euro setelah Tsipras mengabulkan tuntutan zona euro dan IMF agar dana talangan bisa diberikan.

Lafazanis, dengan partai Persatuan Rakyat yang kini menjadi partai ketiga terbesar setelah memisahkan diri dari Syriza pada Jumat, aka menerima mandat kepresidenan untuk membentuk pemerintah pada Senin.

Lafazanis, yang dipecat oleh Tsipras dari menteri energi karena membangkang, bersikeras akan mempergunakan waktu tiga hari untuk membentuk pemerintah, tetapi menolak berurusan dengan pihak yang mendukung dana talangan.

Sikap itu membuat pilihan mitra koalisi terbatas pada kelompok komunis dan Golden Dawn, satu kelompok ekstrim kanan yang dijauhi oleh partai-partai lain.

Kombinasi ketiga partai yang tidak biasa ini harus memiliki 57 suara dari 300 kursi parlemen, sesuai dengan komposisi partai saat ini.

Sementara dana pinjaman mulai mengalir ke Yunani, para peminjam bisa menghentikannya jika mereka merasa Athena tidak memenuhi janji untuk dikaji pada Oktober.

Langkah itu akan menghentikan rencana menyelamatkan perbankan Yunani bangkrut akibat krisis ini.

Selain keperluan akan pemerintah yang stabil, Yunani juga kesulitan mengatasi ribuan pendatang yang sebagian besar adalah pengungsi dari perang saudara di Suriah.

Mereka mendarat di pulau-pulau Yunani dengan kapal kecil, bergerak ke pulau utama dan menuju perbatasan Macedonia dimana ribuan pengungsi hidup dalam kondisi kacau dan menyedihkan. Mereka berharap bisa mencapai negara-negara yang lebih makmur di Eropa utara.

Pemerintah Stabil

Sesuai dengan UUD Yunani yang berliku-liku tiga partai terbesar masing-masing mendapat waktu tiga hari untuk membentuk koalisi baru jika pemerintah mengundurkan diri kurang dari setahun setelah berkuasa.

Jika upaya pembentukan koalisi itu gagal, yang sekarang hampir pasti terjadi, Presiden Prokopis Pavlopoulos bisa menunjuk seorang perdana menteri pelaksana dan mengumumkan penyelenggaraan pemilu.
 
Nasabah antri di bank Yunani yang menghadapi krisis finansial serius. (Reuters/Christian Hartmann)
Sejumlah pihak yakin Yunani tidak bisa menunggu hingga setelah pemilu, dan Tsipras menginginkannya berlangsung pada akhir September.

“Negara ini memerlukan perdana menteri pelaksana yang berpengalaman,” tulis koran Kathiemerini. “Menerapkan kesepakatan yang dicapai dengan para peminjam, mengucurkan dana segar kepada perbankan, dan krisis migran adalah masalah yang tidak bisa menunggu, bahkan untuk satu bulan pun.”

Bahkan Jeroen Dijsselbloem, ketua menteri keuangan zona euro yang seringkali bersebrangan dengan Athena ketika perundingan paket bantuan, sepakat dengan Tsipras terkait pemilu.

“Saya berharap terjadi dengan cepat sehingga tidak banyak waktu yang terbuang,” katanya kepada wartawan.

Tsipras menolak kesempatan membentuk koalisi setelah hampir sepertiga anggota parlemen dari partainya membangkang karena paket penyelamatan, sehingga dia tidak memiliki suara mayoritas dan memaksanya bergantung sementara pada dukungan oposisi.

Menurut seorang pejabat pemerintah, dia menolak permintaan Meimarakis untuk bertemu dengan mengatakan dia tidak akan bisa membentuk koalisi berdasarkan perhitungan parlemen yang sekarang.

Strategi Syriza adalah memanfaatkan popularitas Tsipras untuk mencoba membentuk pemerintahan sendiri setelah pemilu.

“Tujuan kami adalah mayoritas absolut, tujuan yang bisa dicapai agar pemerintah mendatang stabil dan kekacauan negara ini bisa dihindari,” ujar Olga Gerovasili, juru bicara pemerintah.

Credit  CNN Indonesia

Pakistan batalkan pembicaraan dengan India terkait aksi teror


Islamabad (CB) - Pakistan pada Sabtu (22/8) membatalkan pembicaraan antara pejabat senior keamanan dengan India karena adanya "pra-syarat", kata Kementerian Luar Negeri di Islamabad.

Para penasehat keamanan nasional (NSA) kedua negara mulanya dijadwalkan bertemu di New Delhi, India, pada Senin guna membahas masalah yang berkaitan dengan aksi teror.

Rencana penasehat keamanan Pakistan Sartaj Aziz untuk bertemu dengan pemimpin separatis Kashmir di Ibu Kota India, New Delhi, telah mengganggu Pemerintah India.

Kementerian Urusan Luar Negeri India telah mengirim "saran" kepada Pakistan untuk menghindari pertemuan tersebut dengan pemimpin Kashmir, tapi usul itu ditolak.

India juga menentang sikap Pakistan untuk mengangkat sengketa Kashmir dalam pertemuan tersebut, demikian laporan Xinhua.

Menteri Urusan Luar Negeri India Sushma Sawaraj pada Sabtu mengatakan dalam satu taklimat di New Delhi pertemuan tersebut hanya akan membahas masalah terorisme.

Pakistan menganggap pernyataan menteri India itu sebagai pra-syarat dan Sartaj Aziz sebelumnya mengatakan di Islamabad bahwa ia siap pergi ke New Delhi untuk mengadakan pembicaraan tanpa syarat.

"Oleh karena itu, Pakistan kembali menyatakan bahwa pembicaraan tingkat NSA yang dijadwalkan tak bisa diselenggarakan dengan dasar prasyarat yang ditetapkan oleh India," kata Kementerian Luar Negeri di Islamabad pada Sabtu lar
ut malam.

Itu adalah untuk kedua kali dalam satu tahun, pembicaraan tingkat tinggi mengenai Kashmir antara negara nuklir yang bertetangga itu telah dibatalkan.

Credit  ANTARA News

Gencatan senjata dicapai di kamp Palestina di Lebanon setelah bentrokan


Beirut (CB) - Gencatan senjata dicapai antara Gerakan Fatah dan Jund Ash-Sham, di Kamp Pengungsi Palestina, di Ain El-Helwe, di Kota Pelabuhan Sidon, Lebanon Selatan, Sabtu (21/8), kata National News Agency (NNA).

Bentrokan antara kedua kelompok tersebut meletus secara tiba-tiba pada Sabtu siang, setelah upaya pembunuhan yang gagal terhadap Abou Ashraf Al-Armoushi, Kepala Keamanan Nasional di kamp itu dan pejabat Gerakan Fatah.

Upaya pembunuhan itu membuat anggota Fatah yang bersenjata terlibat baku-tembak dengan anggota Jund Ash-Sham, dan menewaskan satu orang Palestina serta melukai lima orang lagi.

Kedutaan Besar Palestina di Lebanon dan faksi Palestina tersebut melancarkan satu gagasan dalam upaya mencapai gencatan senjata di kalangan anggota Fatah dan Jund Ash-Sham, dan berhasil meyakinkan semua pihak yang berperang agar mengakhiri bentrokan, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad siang.

Kamp Ain El-Helwe adalah kamp terbesar pengungsi Palestina di Lebanon dan dikenal sebagai tempat berlindung bagi pedagang narkotika dan gerilyawan yang dicari.

Menurut kesepakatan lama, kesepakatan keamanan Lebanon tidak memasuki kamp itu dan berbagai faksi Palestina menguasai keadaan di dalamnya.

Credit  ANTARA News

Helikopter Arab Saudi jatuh di perbatasan Yaman


Helikopter Arab Saudi jatuh di perbatasan Yaman
Dokumen foto helikopter militer Apache. (Reuters)
Kedua pilot gugur ..."
Riyadh (CB) - Satu helikopter bagian dari pasukan pimpinan Arab Saudi dilaporkan jatuh di wilayahnya yang berbatasan dengan Yaman, dan menewaskan dua pilot, Sabtu.

"Kedua pilot itu gugur sebagai syuhada sesudah pesawat mereka jatuh saat membela perbatasan Arab Saudi dari penyerang," demikian kantor berita Arab Saudi (SPA).

Dilaporkannya bahwa helikopter Apache itu jatuh di kawasan Jazan di wilayah kerajaan tersebut, dengan menambahkan bahwa penyelidikan dilakukan untuk mengetahui penyebabnya.

Pemberontak Houthi dukungan Iran di Yaman mengatakan, pada Jumat malam mereka menembak jatuh helikopter Apache Arab Saudi di kawasan yang sama.

Kantor berita Saba, yang dikendalikan pemberontak bagi Pemerintah Yaman, mengutip sumber berita di militer yang mengatakan bahwa kelompok Houthi juga telah menghancurkan enam kendaraan militer di kawasan tersebut.

Arab Saudi telah memimpin sebuah koalisi yang beranggota negara Arab beraliran Sunni untuk melancarkan serangan-serangan udara terhadap para pemberontak di Yaman sejak akhir Maret.


Credit  ANTARA News

Pengembangan Kawasan Industri & Pelabuhan Gresik Tuntas 2029


Pengembangan Kawasan Industri & Pelabuhan Gresik Tuntas 2029  
Proses bongkar muat kontainer dari crane Ship To Shore (STS) yang diambil dari truk trailer Automotive Terminal Trailer (ATT) di Terminal Teluk Lamong, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (21/5). (Antara Foto/M RIsyal HIdayat)
 
Gresik, CB -- Pengembangan kawasan industri yang terintegrasi langsung dengan pelabuhan, Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) diharapkan bisa selesai semuanya pada 2029. pada tahun itu juga diharapkan lokasi industri sudah dipenuhi oleh tenant-tenant yang berminat untuk beraktifitas di kawasan tersebut.


Direktur Utama PT AKR Corporindo, Haryanto Adikoesoemo memprediksi pemenuhan infrastruktur dasar dan lanjutan di JIIPE bisa dipenuhi dalam jangka waktu 10 hingga 15 tahun asalkan lokasi-lokasi tersebut juga sudah dipenuhi oleh tenant-tenant yang berminat. Ia beralasan, infrastruktur lanjutan yang akan dibangun nantinya harus sesuai dengan kebutuhan pengguna-pengguna kawasan industrinya.

"Kami belum memiliki target terkait progress pengembangan kawasan ini karena pembangunannya juga tergantung pada industri-industri yang berada di dalamnya. Kami ekspektasikan pengembangan sampai tuntas ini bisa memakan waktu 10 sampai 15 tahun," jelas Haryanto ketika ditemui di Gresik, Minggu (23/8).

Untuk target jangka pendek, kata Haryanto, bisa merampungkan infrastruktur dasar yang diharapkan bisa rampung seluruhnya pada tahun 2018. Infrastruktur dasar yang ingin diselesaikan tersebut antara lain adalah pembangkit listrik, integrasi jalan tol, perluasan pelabuhan, serta sistem penyediaan air minum (SPAM).

Dalam waktu dekat, rencananya pengembang ingin segera mengoperasikan dua SPAM dengan mengubah air laut menjadi air bersih dengan kapasitas masing-masing 50 meter kubik per jam. Namun sayangnya, pembangkit listrik belum bisa dibangun karena belum mendapatkan izin dari kementerian teknis.

"Ada power plant kecil dengan kapasitas 150 megawatt, namun belum bisa kami bangun karena sedang menunggu izinnya. Dan kalau sudah keluar izinnya kami bangun secepatnya karena kan sudah ada beberapa perusahaan yang minat menjadi tenant juga," tambahnya.

Beberapa tenant yang akan membangun di kawasan industri JIIPE antara lain adalah proyek pabrik garam PT Uni Chem Candi Indonesia, PT Clariant Indonesia, sebuah perusahaan Jerman yang bergerak di bidang kimia dasar, dan juga proyek smelter tembaga dengan output copper cathode beriorientasi ekspor milik PT Freeport Indonesia.

"Dengan luas 100 hektare, nantinya Freeport akan menjadi anchor industry kami. Sedangkan Uni Chem akan mulai beroperasi Maret 2016 mendatang," tambahnya.

Ia juga mengatakan bahwa sudah ada beberapa perusahaan asing yang berminat untuk membangun pabrik di JIIPE, namun Haryanto enggan menyebut nama-nama perusahaan tersebut. Kendati demikian, ia mengatakan bahwa nantinya kawasan industri JIIPE akan dikhususkan menjadi kawasan industri petrokimia dan juga kimia dasar.

Sebagai informasi, JIIPE sendiri memiliki total luas sebesar 2,99 ribu hektar dimana kawasan industrinya sendiri memiliki luas 1,6 ribu hektar atau 53,5 persen dari total lahan JIIPE. Dari total lahan industri tersebut, sebanyak 600 hektar lahan sudah siap jual dengan sistem sewa atau jual status Hak Guna Bangunan (HGB).

Kawasan industri JIIPE sendiri nantinya akan dikelola oleh PT PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera, yang merupakan joint venture antara PT AKR Corporindo dengan PT Pelabuhan Indonesia III dimana perusahaan otoritas pelabuhan pelat merah itu menjadi pemilik mayoritas dengan porsi kepemilikan saham sbesar 60 persen. Nilai akumulasi investasi total industri-industri yang terdapat di JIIPE diperkirakan bisa mencapai Rp 50 triliun.

JIIPE sendiri mulai dikerjakan pada tahun 2014 lalu, sehingga diharapkan pengembangan total kawasan itu bisa selesai antara tahun 2024 hingga 2029.
Credit  CNN Indonesia

Ini 7 Langkah Rizal Ramli untuk Memangkas "Dwell Time"


 
KOMPAS.com/Indra Akuntono Rizal Ramli

JAKARTA, CB - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli menyiapkan tujuh langkah pemangkas masa tunggu barang (dwell time) di Pelabuhan Tanjung Priok.

"Pembenahan itu meliputi perbaikan arus barang, sistem teknologi informasi, hingga pemberantasan mafia yang selama ini bermain," katanya dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin (24/8/2015).

Ia mengatakan, dirinya dan tim sudah mempelajari masalah yang terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok. "Masalahnya memang cukup rumit. Terlalu banyak pihak yang berkepentingan. Insya Allah pekan depan kami mulai benahi. Dengan izin Allah dan kerja keras kita semua, Tanjung Priok bisa kita benahi hingga menjadi pelabuhan internasional yang efisien dan berdaya saing tinggi," katanya.

Rizal menuturkan, langkah pembenahan yang pertama adalah memperbanyak jalur hijau bagi barang-barang ekspor impor yang telah memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku.

Untuk jalur merah bagi barang yang dicurigai bermasalah, akan ditekan sampai pada tingkat paling minimal.

Ia mengatakan, kementeriannya akan menjalin koordinasi dengan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Kementerian Keuangan.

"Kedua, yaitu dengan meningkatkan biaya denda bagi kontainer yang telah melewati masa simpan di pelabuhan," ucapnya.

Menurut dia, selama ini tarif denda yang berlaku sangat rendah, yaitu hanya Rp 27.500 per hari per kontainer seukuran 20 kaki.

Akibatnya, sebagian pengusaha lebih suka menyimpan barangnya di pelabuhan ketimbang membayar sewa gudang di luar pelabuhan yang jauh lebih mahal.

"Ketiga, kami akan membangun jalur rel kereta api sampai ke lokasi loading dan uploading peti kemas. Di negara-negara maju, akses jalur rel kereta api memang sampai ke pelabuhan," lanjutnya.

Menurut Rizal, dengan akses kereta api ke pelabuhan, maka arus barang akan lebih cepat dan murah serta mengurangi beban jalan dan kemacetan lalu lintas.

Kendati diakui rencana tersebut akan berbenturan dengan banyak pihak yang mengambil keuntungan, ia bertekad untuk tetap merealisasikan rencana itu.

"Sebab kalau kondisi sekarang dibiarkan berlanjut, maka Tanjung Priok akan terus didera persoalan yang sama dengan keruwetan dan kerumitan yang makin ekskalatif," imbuhnya.

Langkah selanjutnya, yaitu meningkatkan sistem teknologi informasi dalam pengelolaan terminal peti kemas.

Peningkatan sistem teknologi informasi dinilainya mempermudah pengusaha karena bisa dengan mudah mengetahui posisi peti kemas secara detil dan akurat. Dengan demikian, proses penanganan dan relokasi peti kemas bisa dilakukan dengan cepat dan murah.

"Kelima, sudah saatnya Tanjung Priok menambah kapasitas crane (derek). Jumlah yang ada saat ini sudah tidak memadai, sehingga kurang memberi daya dukung," katanya.

Rizal juga mengatakan, perlu dilakukan penyederhaan peraturan dan perizinan yang berlaku di pelabuhan.

Untuk itu, pihaknya akan menjalin koordinasi dengan pihak-pihak terkait, seperti Kementerian Perdagangan, PT Pelindo II, Kementerian Pertanian, Badan Karantina, Ditjen Bea & Cukai, Kepolisian, TNI Angkatan Laut, dan lainnya.

"Yang tidak kalah penting, kami juga akan memberantas mafia yang selama ini bermain di pelabuhan. Mereka inilah yang secara langsung maupun tidak langsung telah membuat Tanjung Priok menjadi pelabuhan yang lamban, tidak efisien, dan berbiaya tinggi," ungkapnya.

Rizal juga mengaku tak gentar jika harus berhadapan dengan backing para mafia tersebut. "Saya sadar betul risikonya pasti ada. Saya siap menghadapi siapapun mereka. Itulah sebabnya saya menggandeng KSAL bahkan Panglima TNI untuk memberantas para mafia," ujarnya.

Sebelumnya, pada sidang kabinet pekan silam, Presiden Joko Widodo meminta Menko Kemaritiman untuk membenahi dwell time di Pelabuhan Tanjung Priok.

Presiden Jokowi menargetkan dwell time maksimal hanya empat hari sampai akhir Oktober 2015 dari sekitar enam hari saat ini. Di Singapura, waktu bongkar muat barang di pelabuhan hanya memerlukan satu hari sedangkan di Malaysia, berkisar dua-tiga hari.

Credit  KOMPAS.com

Ledakan Guncang Depo Militer AS di Jepang


 
YouTube Ledakan memicu kebakaran di gudang di sebuah depo militer AS di dekat Tokyo, Senin (24/8/2015) pagi.

TOKYO, CB - Ledakan mengguncang gudang sebuah depo militer AS di dekat Tokyo, Senin (24/8/2015) pagi, kata sejumlah pejabat Jepang dan Pentagon. Ledakan tersebut memicu kebakaran tetapi tidak menimbulkan korban cedera.

Ledakan terjadi di sebuah bangunan di Depo Umum Sagami Militer AS di kota Sagamihara, sekitar 40 kilometer di barat daya ibukota Jepang.

Rekaman video yang diambil seorang perempuan lokal menunjukkan percikan api besar seperti kembang api muncul dari sebuah bangunan dan menerangi langit malam. Perempuan itu mengatakan kepada televisi NHK bahwa sejumlah ledakan yang menggelegar terdengar berulang kali selama 10 sampai 15 menit. "Percikan api berwana oranye membubung cukup tinggi. Saya tidak bisa melihat asap tetapi mencium bau seperti mesiu," katanya kepada NHK.

Tanyangan video yang diambil dari udara yang dibuat NHK sekitar sejam setelah api muncul menunjukkan tidak ada lagi api yang berkobar di luar gedung itu, walau api kecil masih terlihat di dalam lewat atapnya yang terbakar.

Para petugas pemadam kebakaran Jepang dan Amerika awalnya menahan diri untuk memadamkan api karena masih ingin tahu apa isi bangunan tersebut. Api mati sendiri sekitar enam jam setelah ledakan terjadi pada sekitar pukul 01.00 waktu setempat (atau Minggu pukul 23.00 WIB).

Rekaman yang diambil televisi pada siang hari menunjukkan bagian atap gudang yang terbakar dan logam yang menghitam.

"Kami berkoordinasi dengan unit pemadaman AS, dan tidak menyemprotkan air karena kami menunggu informasi terkait dengan apa yang ada di dalam," kata seorang petugas di biro pemadaman api Sagamihara kepada AFP. "Kami kemudian mengetahui bahwa gudang itu menyimpan berbagai hal termasuk tangki oksigen. Tetapi rincian tepatnya belum jelas," tambahnya.

Seorang Juru Bicara Angkatan Laut AS, Komandan Bill Urban, mengatakan depo itu tidak menyimpan amunisi atau bahan radiologi. "Gudang itu tidak dibangun sebagai fasilitas penyimpanan bahan berbahaya sebagaimana dikatakan beberapa laporan. Kami masih dalam proses untuk mengetahui isi dari gudang itu," katanya.

Penyebab ledakan sedang diselidiki oleh pihak Amerika, kata petugas pemadaman Sagamihara. Petugas pemadaman kota itu telah mengerahkan 13 mobil pemadam kebakaran dan sejumlah kendaraan lain ke lokasi. Para petugas pemadam kebakaran telah menyelidiki daerah sekitar gudang dan tidak melihat ada kerusakan fisik pada bangunan di dekatnya atau pun asap beracun.

Petugas pemadaman kebakaran juga belum menerima adanya laporan tentang korban luka.

Washington, yang selama 70 tahun telah menjadi penjamin keamanan Jepang, memiliki 47.000 tentara yang ditempatkan di negara itu sebagai bagian dari aliansi pertahanan.

Credit  KOMPAS.com

Warga AS Bekuk Pria Bersenjata karena Naluri


 
via BBC Spencer Stone dan dua warga AS lainnya, Alek Skarlatos,dan Anthony Sadler, memberikan konferensi pers.
 
CB - Penumpang kereta api asal Amerika Serikat yang melumpuhkan seorang pria bersenjata dalam kereta api Amsterdam-Paris mengatakan, dia bertindak karena nalurinya.
Spencer Stone, prajurit Angkatan Udara Amerika Serikat yang sedang tidak bertugas, dalam konferensi pers, Minggu (23/8/2015) mengatakan, dia tergerak ketika melihat pria bersenjata tersebut, kemudian segera bertindak untuk melumpuhkanya.
Temannya, Alek Skarlatos, anggota Pengawal Nasional AS, mengatakan bahwa pria bersenjata tersebut tampaknya tidak terlatih. (Sebelumnya, dua warga negara AS yang merupakan tentara itu dikabarkan sebagai anggota Marinis AS.
Pihak berwenang Prancis mengatakan, tersangka penyerang itu adalah Ayub El-Kahzzani. Pria berkebangsaan Maroko yang berusia 26 tahun itu disebut memiliki kaitan dengan kelompok Islam radikal.
Pria itu dilaporkan pernah tinggal di beberapa tempat, seperti Prancis, Spanyol, maupun Belgia dan sudah pernah pergi ke Suriah.
Dia membawa sebuah senapan Kalashnikov, pistol otomatis dengan amunisi, serta sebilah pisau.
Stone, Skarlatos, dan Anthony Sadler, penumpang yang juga berasal dari AS, dipuji sebagai pahlawan karena aksi mereka, Jumat (21/08). Ketiganya pun menyampaikan pernyataan pers di Kedutaan Besar Amerika Serikat di Paris, didampingi Duta Besar AS untuk Prancis, Jane Hartley.
"Saya melihat benda yang tampak seperti AK-47 dan seperti terkunci atau tidak berfungsi. Dan dia sedang berupaya untuk mengisi senjatanya," tutur Stone.
"Alek memukul pundak saya dan mengatakan, 'mari kita bekuk dia'. Dan kami melakukannya," ucap Stone.
Insiden pada Jumat itu bermula ketika seorang penumpang warga Perancis ingin masuk ke toilet dan berhadapan dengan pria bersenjata itu. Tembakan kemudian dilepaskan pria bersenjata itu dan seorang penumpang cedera.
Namun, pria bersenjata itu kemudian berhasil dibekuk oleh Stone, Skarlatos dan Sadler.

Credit  KOMPAS.com

Pelaku Penembakan di Kereta Cepat Perancis Kaget Dianggap Teroris


 
AFP PHOTO / PHILIPPE HUGUEN Polisi berjalan di samping kereta Thalys milik operator kereta nasional Perancis SNCF di Stasiun Arras, Perancis Utara, Jumat (21/8/2015). Seorang pria melepaskan tembakan di atas kereta tujuan Amsterdam-Paris ini. Tiga orang dilaporkan terluka.

CB - Seorang pria bersenjata yang menyerang penumpang di atas kereta cepat Perancis pada Sabtu (22/8/2015) silam, kaget saat tahu bahwa dia diberi label militan Islamis oleh media dan aparat keamanan. Padahal, menurut pengacaranya, pria itu hanya berniat untuk merampok orang-orang dengan alasan kelaparan.
Sophie David, pengacara pria yang diketahui berasal dari Maroko itu, mengatakan bahwa kliennya saat ini terlihat sakit dan malnutrisi.
"Saya melihat seorang yang sangat sakit, seorang yang lemah secara fisik karena dia menderita malnutrisi. Sangat, sangat kurus dan tak sehat," ujar David, yang dikutip Kompas.com dari Reuters, Senin (24/8/2015).
Sebelumnya, sumber di Perancis dan Spanyol mengidentifikasi pria berusia 26 tahun itu bernama Ayoub el Khazzani. Selama ini, Khazzani dicurigai otoritas Eropa sebagai militan Islam.
Khazani, menurut David, kaget dengan tuduhan itu. "Dia tercengang akan motif teroris yang dikaitkan dengan tindakannya itu," tutur David.
David mengatakan, pria itu bertelanjang kaki dan hanya mengenakan kemeja rumah sakit dan celana boxer saat diinterogasi polisi di Arras, Perancis bagian utara. Pria itu memang ditahan di Arras, tempat rute kereta itu dialihkan setelah kejadian.
Sophie David kemudian berkisah, kliennya mengaku menemukan senapan Kalashnikov di sebuah taman dekat stasiun kereta Gare du Midi di Brussels, Belgia. Taman itu merupakan tempat dia biasa tidur. Setelah menemukan senapan itu, dia kemudian memutuskan naik ke atas kereta.
"Beberapa hari kemudian dia memutuskan untuk naik ke atas kereta, sebab tunawisma lain mengatakan kepadanya bahwa kereta itu akan dipenuhi orang kaya yang menempuh perjalanan dari Amsterdam ke Paris. Dia pun berharap bisa makan dengan melakukan perampokan bersenjata," kata David.
Saat bertemu, David menjelaskan bahwa kliennya punya luka yang tidak dapat diobati di wajahnya. Melalui penerjemah, pria itu juga mengatakan bahwa dia tidak melepaskan tembakan apa pun sebelum senjatanya macet.
Menteri Dalam Negeri Perancis Bernard Cazeneuve, sebelumnya mengatakan bahwa terjadi "sejumlah tembakan" sebelum pria Maroko itu dibekuk penumpang, terutama oleh tiga pria yang berasal dari Amerika Serikat.
Dicurigai pernah ke Suriah
Sumber Reuters mengatakan, pria itu diyakini sebagai Khazzani, yang menjalani awal kehidupan dewasanya di Spanyol. Khazzani disebut pernah ditahan setidaknya sekali akibat penyelundupan narkoba. Beberapa surat kabar Spanyol menyebut kemungkinan bahwa ia menjadi radikal selama di penjara.
Adapun sumber di pihak keamanan Spanyol menjelaskan bahwa Khazzani tinggal di Madrid antara 2007 dan 2010, sebelum pindah ke Algeciras, kawasan pelabuhan di selatan Spanyol. Seorang tokoh masyarakat di kota itu mengatakan, dia telah tinggal di sana bersama keluarganya di El Saladillo, kawasan yang penuh dengan pengangguran dan kejahatan terkait narkoba.
Khazzani disebut melakukan perjalanan ke Perancis pada 2014, bahkan disebut pernah pergi ke Suriah. Sumber-sumber keamanan di Perancis mengatakan, dia pergi ke bandara Berlin untuk penerbangan ke Istanbul pada 10 Mei 2015. Turki adalah tujuan penerbangan pilihan untuk calon militan dalam perjalanan menuju Suriah.
Pria yang dianggap sebagai Khazzani itu merupakan pelaku teror di atas kereta cepat Thalys di Perancis. Saat itu, pria bersenjata itu membawa banyak amunisi yang memungkinkannya melakukan pembantaian. Namun, aksi dua tentara AS mencegah terjadinya pembunuhan yang menimbulkan banyak korban jiwa.


Credit  KOMPAS.com

Aksi 2 Marinir AS Cegah Upaya Pembantaian di Kereta Cepat Perancis


 
AFP Photo via BBC Petugas forensik sedang melakukan investigasi usai penembakan yang terjadi di kereta cepat Thalys di Perancis, Jumat (21/8/2015).
 
ARRAS, CB - Aksi teror kembali terjadi di Paris, saat seorang pria bersenjata api melepaskan tembakan di atas kereta cepat Thalys yang sedang berjalan, Jumat (21/8/2015) waktu setempat. Namun, aksi teror oleh pria bersenjata itu berhasil diantisipasi oleh dua penumpang yang merupakan warga negara Amerika Serikat, sehingga serangan tersebut tidak menimbulkan korban jiwa.
Dilansir dari laman CNN, Sabtu (22/8/2015), dua penumpang itu diketahui sebagai anggota Marinir AS yang sedang mengenakan pakaian sipil. Bak aksi di film laga Hollywood, kedua anggota Marinir itu berhasil melumpuhkan pria bersenjata rifle otomatis Kalashnikov saat berusaha mengokang senjatanya.
Meski begitu, pria bersenjata yang diketahui merupakan warga negara Maroko itu sempat melepaskan tembakan dari pistol otomatis, senjata lain yang dipegangnya. Akibatnya, tiga orang mengalami luka, dengan dua di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit.
Dari dua korban yang dibawa ke rumah sakit, salah satunya merupakan warga negara AS. Tapi belum diketahui apakah korban itu salah satu dari anggota Marinir yang menggagalkan aksi teror itu.
Adapun satu korban lain yang mengalami luka ringan adalah aktor Perancis, Jean-Hugues Anglade. Anglade menderita luka di bagian tangan.
Pelaku penembakan itu kemudian ditahan aparat kepolisian saat kereta dialihkan ke kota Arras, kota di utara Paris. Dilansir dari BBC, aparat keamanan Perancis juga menyita rifle otomatis Kalashnikov, pistol otomatis, pisau dari pria berusia 26 tahun itu.
BBC juga melaporkan bahwa dua anggota Marinir AS itu mulai mencurigai gelagat pelaku saat berada di dalam toilet. Ketika mendengar suara kokangan senjata di dalam toilet, saat itulah dua anggota Marinir AS itu mulai beraksi dan menunggu pelaku keluar dari dalam toilet.
Cegah pembantaian
Sumber di aparat keamanan mengatakan kepada CNN bahwa pelaku serangan sudah diincar oleh intelijen Perancis. Pelaku juga diduga merupakan simpatisan kelompok teror ISIS.
Pejabat lain menyebut bahwa pelaku penyerangan membawa banyak amunisi yang memungkinkannya melakukan pembantaian. Namun, aksi dua anggota Marinir AS itu mencegah terjadinya pembunuhan yang menimbulkan banyak korban jiwa.
 
REUTERS/Christina Cathleen Coons/Handout via Reuters Pria terluka akibat penembakan yang terjadi di atas kereta cepat Thalys di Perancis, Jumat (21/8/2015).
 
Polisi Perancis secara resmi belum mengkategorikan serangan ini sebagai terorisme. Meski begitu, pejabat senior antiteror Eropa menyebut adanya indikasi upaya serangan itu menuju aksi terorisme. Menteri Dalam Negeri Perancis Bernard Cazeneuve menyebut serangan itu sebagai "kekerasan barbar". Karena itu Cazeneuve pun mengatakan bahwa Kejaksaan Perancis yang menangani antiteror akan segera melakukan investigasi lanjutan.
Cazeneuve kemudian mengucapkan terima kasih atas aksi heroik yang dilakukan dua anggota Marinir AS. "Tanpa ketenangan mereka, kita bisa saja dihadapkan pada kejadian yang lebih mengerikan," ucapnya.

Credit  KOMPAS.com

Jumat, 21 Agustus 2015

Planet Jupiter Terbentuk dari Batu Kerikil


Planet Jupiter Terbentuk dari Batu Kerikil 
 Planet Jupiter junior yang ditemukan sebelum era dinosaurus (Dok. Danielle Futselaar/Franck Marchis)
 
Jakarta, CB -- Penelitian terbaru menemukan bahwa planet-planet jovian--planet yang sebagian besar tersusun dari gas--seperti Jupiter dan Saturnus, pada awalnya kemungkinan terbentuk dari batu kerikil.

Dikutip dari Space, planet-planet tersebut pada awalnya hanya terdiri dari sekumpulan kerikil sebelum lama-kelamaan berkembang ukurannya hingga menjadi sebesar sekarang ini.

Namun, definisi akan kerikil disini tidak berarti hanya bebatuan kecil, di luar angkasa, benda yang dapat dikategorikan sebagai kerikil adalah pecahan batu yang berukuran mulai dari 2 cm hingga 90 cm.


Teori sebelumnya menyatakan bahwa inti planet-planet gas besar macam Jupiter dan Saturnus awalnya terbentuk dari benturan antara benda-benda luar angkasa yang ukuran diameternya diperkirakan sekitar beratus-ratus kilometer. Bila ini terjadi, maka diperkirakan proses pembentukan planet tersebut dapat memakan waktu hingga 10 juta tahun.

Akan tetapi, penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan dari Queen's University di Kanada dan Southwest Research Institute di Texas menyatakan bahwa apabila hal tersebut memang terjadi, maka inti planet-planet tersebut tidak akan bisa berkembang dengan cukup cepat dan mampu menangkap gas-gas di luar angkasa yang nantinya akan membentuk atmosfer planet tersebut, mengingat bahwa gas-gas tersebut sangat cepat menghilang.

Lalu, bagaimanakah inti planet Jupiter dan Saturnus dapat berkembang dengan sangat cepat hingga mampu mengakumulasi gas-gas pembentuk atmosfrnya sebelum gas-gas tersebut menghilang?

Studi yang dipublikasikan di jurnal Nature menyatakan bahwa tabrakan dan pengumpulan 'kerikil-kerikil' luar angkasa bisa jadi menjadi awal mula pembentukan planet-planet gas.

Apabila inti planet-planet tersebut memang terbentuk dari kerikil, maka proses pemebentukannya pun akan memakan waktu jauh lebih singkat dibandingkan apabila intinya terbuat dari benda berukuran besar.

Jupiter adalah planet terbesar di galaksi bimasakti. Jika ukuran seluruh planet selain Jupiter di galaksi bimasakti disatukan, maka ukuran Jupiter masih melebihi jumlah planet-planet lain tersebut. Bermassa seperseribu massa matahari, massa Jupiter 300 kali lipat massa bumi.

Saturnus, planet Jovian lainnya, berukuran jauh lebih kecil dari Jupiter. Meskipun begitu, ukuran Saturnus masih seratus kali lipat lebih besar dibandingkan ukuran bumi.
Credit  CNN Indonesia

NASA Bantah Rumor Asteroid Bakal Hantam Bumi


NASA Bantah Rumor Asteroid Bakal Hantam Bumi Asteroid (Dok. NASA)
 
Jakarta, CB -- Belakangan sejumlah blog dan publikasi online mengklaim bahwa sebuah asteroid bakal menabrak Bumi sekitar 15 dan 28 September mendatang. Seiring rumor ini menjadi viral di dunia maya, NASA akhirnya angkat bicara agar tak membuat kericuhan.

Rumor yang beredar menyatakan bahwa asteroid yang menabrak Bumi tersebut akan menghantam kawasan Puerto Rico dan menyebabkan kerusakan di area Atlantik serta Teluk Meksiko, Amerika Serikat, dan Amerika Selatan.

"Tak ada dasar ilmiah dan bukti jelas soal asteroid atau objek antariksa yang bakal menabrak Bumi pada tanggal tersebut," ujar manajer NASA divisi Near-Earth Object, Paul Chodas.


Malah, NASA’s Near-Earth Object Observations Program mengatakan bahwa tak ada asteroid atau komet yang terdeteksi bakal menabrak Bumi dalam jangka waktu mendatang -- atau setidaknya pada bulan September besok.

Pihak NASA menjelaskan, semua asteroid berbahaya hanya memiliki potensi 0,01 persen menghantam Bumi untuk kurun waktu 100 tahun ke depan.



Chodas pun menuturkan, ini bukan kali pertama adanya klaim menghebohkan soal benda antariksa yang akan menghantam Bumi.

Sebelumnya di tahun 2011, rumor beredar yang mengatakan "doomsday" atau hari kiamat karena ada komet Elenin bakal menabrak Bumi. Padahal badan antariksa AS itu tak pernah menyatakan bahaya dari Elenin bagi Bumi.

Kemudian asteroid 2004 BL86 yang melintasi Bumi pada Januari lalu juga dirumorkan akan membahayakan peradaban, padahal ia bukan termasuk asteroid yang berbahaya.

"Tak ada objek yang memiliki peluang untuk menabrak planet kita hingga abad selanjutnya," kata Chodas lagi.

Near-Earth Object NASA di Jet Propulsion Laboratory adalah tim astronom dan peneliti yang berkolaborasi secara internasional untuk memantau langit dengan teleskop. Mereka mencari asteroid yang punya potensi mengancam kehidupan Bumi, serta memprediksi jalur lintasan asteroid di antariksa.

Credit  CNN Indonesia

Inggris Akan Buka Kembali Kedutaan Besar di Teheran


Inggris Akan Buka Kembali Kedutaan Besar di Teheran  
(Ilustrasi/CNN Indonesia/Laudy Gracivia)
 
Jakarta, CB -- Inggris akan membuka kembali kedutaan besar di Iran pada akhir pekan ini, empat tahun setelah para pengunjuk rasa menggeledah kedutaan besar dan membakar bendera Inggris.

"Menteri luar negeri kita, Philip Hammond, akan terbang ke Iran untuk membuka kembali kedutaan besar di sana," sebuah sumber diplomatik Inggris mengatakan kepada Reuters pada Kamis (20/8).

Langkah untuk memulihkan hubungan diplomatik ini menandai pencairan hubungan dengan Iran sejak kesepakatan nuklir Iran dengan Amerika Serikat, China, Rusia, Jerman, Perancis dan Inggris dicapai Juli lalu.

Setelah satu dekade melemparkan predikat kekuatan jahat kepada Iran yang berusaha menabur kekacauan di Timur Tengah, Inggris berusaha memperbaiki hubungannya dengan Iran—negara dengan cadangan gas alam besar, bahkan lebih besar daripada Rusia.

Hammond akan pergi ke Iran pada akhir pekan ini untuk membuka kedutaan besar pada Minggu (23/8). Ia akan ditemani beberapa pengusaha kelas atas, termasuk perwakilan Royal Dutch Shell dan perusahaan lainnya.

Menlu Inggris itu juga akan menghadiri pertemuan dengan Presiden Iran Hassan Rouhani, penasihat senior Ayatollah Ali Khamenei, yakni Ali Akbar Velayati serta Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif.

Bersama delegasi bisnisnya, Hammond akan bertemu menteri Iran di bidang industri dan bisnis, serta minyak bumi dan transportasi.

Dengan prospek berakhirnya sanksi ekonomi terhadap Iran, perusahaan asing sudah berebut lahan bisnis di Iran, sebuah negara dari 80 juta penduduk.

Pembaruan kembali kilang minyak Iran juga dilirik.

Penggeledahan Kedutaan Besar Inggris 2011

Meski banyak yang melihat kesepakatan nuklir sebagai kesempatan untuk meningkatkan hubungan antara Iran dan kaum barat, kelompok garis keras di Washington dan Teheran menentang hal tersebut, begitu pula dengan Israel.


Sampai duta besar terbaru ditunjuk, kedutaan besar Inggris akan dipimpin oleh Ajay Sharma, sebagai perwakilan diplomatik sementara.

Namun masih ada kekhawatiran bahwa gedung kedutaan besar Inggris di Teheran tidak aman. Empat tahun lalu, laptop, telepon genggam dan peralatan lainnya disita dari gedung tersebut.

Pada November 2011, pengunjuk rasa Iran menyerbu gedung kedubes Inggris di Teheran, menghancurkan kaca, membakar mobil dan bendera Inggris sebagai protes terhadap sanski nuklir yang dikeluarkan Inggris.

Terdapat protes rutin diluar kedubes Inggris sejak revolusi Islam pada 1979, yang menggulingkan penguasa yang didukung AS. Namun, protes pada 2011 adalah yang terparah.

Pada 2011, Perdana Menteri Inggris David Cameron menyebut protes itu sebagai hal "memalukan dan tidak dapat dimaafkan”. Cameron murka karena pemerintah Iran gagal membela staf Inggris serta memlindungi gedung kedubes, yang juga menyimpan harta karun berupa lukisan dan memorabilia bersejarah.

Para pengunjuk rasa memecahkan patung singa dan unicorn di gerbang gedung kedubes, yang pada 1943 menjadi lokasi makan malam Winston Churchill, Joseph Stalin dan Franklin D. Roosevelt. Itu adalah pertemuan pertama antara pemimpin Inggris, Rusia dan Amerika Serikat untuk membahas strategi Perang Dunia Kedua.

Setelah itu, pengunjuk rasa mengambil dan merusak harta benda yang berada kedubes, menghancurkan foto Ratu Victoria, Edward VII serta mencuri gambar Ratu Elizabeth.

Membalas insiden ini, Inggris menutup kedubes Iran di London dan memulangkan para diplomatnya. Dalam dua tahun terakhir, Iran diwakilkan oleh perwakilan diplomatik sementara.

Di Iran, Inggris dan sekutunya, AS, sangat dicurigai. Tidak ada kedubes AS di Iran sejak Revolusi Islam pada 1979, karena banyak yang takut kudeta tahun 1953 yang menggulingkan Perdana Menteri Mohammad Mossadegh—yang didalangi oleh CIA—akan terulang lagi.

Credit  CNN Indonesia

Dua Topan Besar Ancam Kawasan Pasifik


Dua Topan Besar Ancam Kawasan Pasifik  
Dua topan besar, Goni dan Atsani, diperkirakan akan melanda kawasan Pasifik. Salah satu topan tersebut, yaitu Topan Goni, diprediksi akan menghampiri daratan Jepang, Taiwan dan Filipina. (Dok. JMA/NOAA/Colorado State University via CNN)
 
Jakarta, CB -- Berdasarkan tangkapan gambar satelit, dua topan besar bersiap melanda kawasan Pasifik. Namun, hanya Topan Goni yang tampaknya akan mencapai daratan dan bergerak ke Filipina, Taiwan serta kawasan selatan Jepang.

Topan besar Atsani, yang diperkirakan lebih kuat, memiliki kecepatan angin dari 155 meter per jam hingga 186 meter per jam. Mengutip ahli meteorologi CNN Brandon Miller, Kamis (20/8), topan Atsani diduga akan berputar di atas perairan terbuka, melengkung ke timur dan menghampiri selatan Jepang.


Sementara di utara Filipina, embusan angin dari Topan Goni mengakibatkan badai berkecepatan 133 meter per jam hingga 161 meter per jam, menurut Badan Pusat Peringatan Topan. Saat ini, Topan Goni berada di sekitar 144 kilometer di ujung utara Luzon di Filipina.

Menurut Miller, Topan Goni diperkirakan akan memperburuk musim hujan di Filipina, seperti misalnya di Manila dan kawasan barat Luzon.

Topan Goni juga diperkirakan akan melanda kawasan timur Taiwan dan berhadapan dengan angin tropis yang diduga akan menghantam bagian timur pulau selama akhir pekan.

Badai pun kemudian akan bergerak ke Kepulauan Ryuku Jepang, melewati Okinawa pada Senin dan diprediksi akan mencapai daratan Jepang pada Selasa, namun kekuatan badai akan semakin melemah, menurut Miller.

Di Indonesia sendiri, Topan Goni dan Atsani memberikan dampak pada terbentuknya belokan angin di Sumatera bagian utara dan tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan bagian utara, Sulawesi Utara, Maluku Utara dan Papua Barat, mengutip situs resmi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Jumat (21/8).

Selain itu, gelombang laut dengan ketinggian 3-5 meter berpotensi terjadi di sekitar perairan selatan dan timur Filipina dan kepulauan Indonesia di bagian timur.

Sedangkan untuk curah hujan, kawasan Aceh, Sumatera Utara, Papua Tengah dan Barat diprediksi akan mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat selama satu pekan ke depan.

Credit  CNN Indonesia

Korut & Korsel Saling Serang


SEOUL (CB) - Pemerintah Korea Utara (Korut) nampaknya tidak main-main dengan ancaman mereka yang akan mengganggu latihan gabungan Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS). Ini terlihat dengan serangan roket yang dilancarkan Korut ke wilayah Korsel.
Melansir Reuters pada Kamis (20/8/2015), selain karena tidak senang dengan adanya latihan gabungan itu, alasan lainnya karena Korut merasa teranggu dengan suara bising yang dihasilkan oleh pengeras suara militer Korsel.
Korsel sendiri yang merasa terancam, langsung melepaskan serangan balasan. Reuters, yang mengutip kantor berita Korsel Yonhap menyebut Korsel setidaknya menembakan 10 roket ke negara tetangganya tersebut.
"Belum ada lagi respons balasan lagi dari Korut setelah Korsel menembakan serangkaian rudal artileri," bunyi keterangan Yonhap, yang mengutip sumber militer setempat.
Hubungan Korut dan Korsel memang kembali memanas dalam beberapa pekan terakhir. Meningkatnya tensi kedua negara dimulai ketika ada tentara Korsel diperbtasan yang terkena ranjau darat, dimana Korsel menuduh tentara Korutlah yang menanam ranjau tersebut.
Lalu, peningkatan tensi terus terjadi paska Korsel dan AS tetap melanjutkan latihan gabungan di semenjung Korea. Korut, yang menyebut latihan gabungan itu sebagai tindakan provokasi langsung mengacam akan melancarkan serangan jika latihan itu terus berlanjut.

Credit  okezone

Korut Bersumpah Balas Puluhan Serangan Roket Korsel

Pemimpin Tertinggi Korut, Kim Jong-un (Foto: AFP)
Pemimpin Tertinggi Korut, Kim Jong-un (Foto: AFP)
PYONGYANG (CB) – Pemerintah Korea Utara (Korut) secara tegas bersumpah akan membalas serangan roket Korea Selatan (Korsel). Laporan tersebut dipublikasikan beberapa media milik Korut.
“Menggunakan dalih bahwa pasukan kami menembakkan roket lebih dulu, Korsel membuat langkah sembrono dengan menembakkan pulukan roket ke wilayah pos-pos militer kami,” demikian laporan salah satu media Korut, seperti dikutip Al Jazeera, Jumat (21/8/2015).
“Insiden penembakan roket secara sembrono ini tentu saja merupakan provokasi serius pihak militer. Pemerintah Korut secara tegas bersumpah akan membalas serangan roket itu,” lanjut laporan itu.
Kendati belum membalas kembali puluhan serangan roket dari Korsel, Pemimpin Tertinggi Korut Kim Jong-un telah menyerukan seluruh prajuritnya untuk bersiap sepenuhnya menghadapi perang melawan Korsel maupun AS.
Sebagaimana diberitakan pada Kamis 20 Agustus 2015, sebuah roket diluncurkan Pemerintah Korut ke perbatasan Korsel lantaran merasa terganggu dengan latihan militer gabungan yang dilakukan AS dan Korsel di Semenanjung Korea.
Selain itu, alasan lain Korut menembakkan roket karena merasa terganggu dengan pengeras suara yang digunakan Korsel ketika latihan militer gabungan dengan pasukan AS. Sesaat setelah peristiwa itu, Pemerintah Korsel segera mengevakuasi warga di perbatasan dan meluncurkan puluhan roket balasan ke wilayah Korut.


 Credit  Okezone


Dubes China: Korut-Korsel Dapat Terlibat Perang Besar

Dubes China untuk Korsel, Qiu Guohong (Foto: South China Morning Post)
Dubes China untuk Korsel, Qiu Guohong (Foto: South China Morning Post)
SEONGNAM (CB) – Melihat aksi saling serang yang dilakukan Korea Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel) dalam pemberitaan di banyak media, Duta Besar (Dubes) China untuk Korsel, Qiu Guohong, menyatakan khawatir kedua negara itu dapat terlibat perang besar.
“Melihat pemberitaan di media, saya khawatir kedua negara ini dapat terlibat perang besar. Seharusnya Korut dan Korsel dapat saling menahan diri,” ujar Dubes China untuk Korsel, Qiu Guohong, seperti diberitakan Yonhap, Jumat (21/8/2015).
“Saya sangat berharap kedua belah pihak dapat menyelesaikan seluruh masalah melalui jalur dialog, bukan konfrontasi militer,” sambungnya.
Sebagaimana diberitakan pada Kamis 20 Agustus 2015, sebuah roket diluncurkan Pemerintah Korut ke perbatasan Korsel lantaran merasa terganggu dengan latihan militer gabungan yang dilakukan AS dan Korsel di Semenanjung Korea.
Selain itu, alasan lain Korut menembakkan roket karena merasa terganggu dengan pengeras suara yang digunakan Korsel ketika latihan militer gabungan dengan pasukan AS. Sesaat setelah peristiwa tersebut, Pemerintah Korsel segera mengevakuasi warga di perbatasan dan meluncurkan puluhan roket balasan ke wilayah Korut.


 Credit  Okezone