Selasa, 10 Oktober 2017

Presiden Venezuela: Terima Kasih Trump, Telah Membuat Saya Terkenal


Presiden Venezuela: Terima Kasih Trump, Telah Membuat Saya Terkenal
Nicolas Maduro (REUTERS/Ueslei Marcelino)


Caracas - Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, berterima kasih pada Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump atas serangkaian kritikan yang membuatnya terkenal di dunia. Hal ini diucapkan Maduro dengan nada sindiran dan ejekan untuk Trump, yang selalu mengkritiknya.

"Sungguh menjadi sebuah kehormatan bagi saya bahwa pemimpin kekaisaran menyebut saya setiap hari," ucap Maduro (54) merujuk pada Trump, seperti dilansir Reuters, Senin (9/10/2017).

"Itu berarti saya melakukan hal yang benar!" imbuhnya sambil tertawa. Komentar ini disampaikan Maduro dalam program mingguan yang disiarkan televisi nasional Venezuela. Maduro baru saja pulang dari kunjungan kenegaraan ke Rusia, Belarus dan Turki.



Pemerintahan AS yang dipimpin Trump menyebut Venezuela sebagai negara diktator yang korup dan menindas rakyatnya. Otoritas AS bahkan memperluas sanksi yang diberlakukan untuk para pejabat tinggi Venezuela, termasuk Maduro. Trump sendiri berulang kali mengkritik Maduro dan Partai Sosialis yang menaungi Maduro, di depan publik dan dalam pertemuan penting dengan kepala negara lain.

"Donald Trump telah menjadi pemimpin oposisi Venezuela," ujar Maduro.

"Dia (Trump-red) telah membuat saya terkenal di seluruh dunia. Setiap kali dia menyebut nama saya, mereka semakin mencintai saya," tambah Maduro, yang menyebut dirinya banyak dikenal orang saat melakukan kunjungan ke luar negeri.

Trump bahkan menyatakan tengah mempertimbangkan opsi militer sebagai respons atas krisis politik di Venezuela, yang disebutnya sebagai 'kekacauan yang sangat berbahaya'. Hal ini disampaikan Trump setelah lebih dari 120 orang tewas dalam unjuk rasa antipemerintah sejak April lalu.
Disebutkan Maduro bahwa pertemuannya dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, membuka peluang perdagangan minyak Venezuela dalam mata uang Rusia, ruble, karena sanksi-sanksi finansial AS. "Belahan bumi baru terbuka untuk Venezuela, terima kasih untuk sanksi-sanksi Trump," ucapnya.

Diketahui bahwa Venezuela saat ini tengah dilanda krisis, dan diperparah dengan aksi demonstrasi berkepanjangan yang tak menginginkan pemerintahan Maduro. Kekacauan ekonomi dan inflasi yang tak terkendali menjerumuskan Venezuela pada krisis pangan dan obat-obatan bagi sekitar 30 juta lebih penduduknya.

Tidak hanya itu, pemerintahan Trump menjatuhkan sanksi keras terhadap Venezuela, setelah Maduro bersikeras membentuk Dewan Konstituen untuk menekan oposisi yang mendominasi Majelis Nasional Venezuela. Dewan Konstituen disebut-sebut menjadi 'cara' Maduro menghapuskan Majelis Nasional. Rakyat Venezuela memprotes keras pemberontakan Dewan Konstituen yang disebut mengarah pada pemerintahan otoriter.








Credit  detik.com



Pengadilan India Ubah Vonis Mati 11 Pria Atas Kerusuhan Gujarat


Pengadilan India Ubah Vonis Mati 11 Pria Atas Kerusuhan Gujarat
Foto: Ilustrasi/Thinkstock



New Delhi - Pengadilan India hari ini mengubah hukuman mati terhadap 11 orang yang dinyatakan bersalah bersalah atas kebakaran kereta pada tahun 2002, yang memicu kerusuhan antimuslim. Lebih dari 1.000 orang tewas akibat kerusuhan tersebut.

Kesebelas pria muslim yang semula divonis mati tersebut, kini divonis penjara seumur hidup atas kebakaran yang menewaskan 59 penumpang kereta. Kebakaran kereta yang menewaskan warga Hindu itu memicu kekerasan agama paling buruk di India. Ke-11 orang tersebut termasuk di antara 31 pria yang dinyatakan bersalah pada tahun 2011, yang mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi di negara bagian Gujarat, India barat, tempat kekerasan itu terjadi.

"Pengadilan telah mengubah hukuman mati untuk 11 terdakwa menjadi hukuman penjara seumur hidup," kata jaksa penuntut umum Eknath Ahuja seperti dikutip kantor berita AFP, Senin (9/10) usai putusan sidang banding hari ini.

Ditambahkan Ahuja, Pengadilan Tinggi di Gujarat menguatkan hukuman penjara seumur hidup bagi 20 terdakwa lainnya dalam kasus tersebut.

Pada tahun 2002, warga Hindu yang marah melakukan pembalasan atas kebakaran kereta tersebut, dengan menyerang kawasan-kawasan muslim di berbagai kota dan desa di Gujarat. Pertumpahan darah tersebut berlangsung selama sepekan.

Pemerintahan nasionalis Hindu di Gujarat dituding diam-diam mendukung serangan pembalasan tersebut. Menurut warga muslim yang selamat, pertumpahan darah tersebut bisa dicegah seandainya polisi tiba di lokasi tepat pada waktunya.

Perdana Menteri India Narendra Modi, yang saat itu menjabat sebagai kepala menteri Gujarat, dituduh menutup mata atas kekerasan tersebut. Namun pada tahun 2012, penyelidikan yang diperintahkan Mahkamah Agung menyatakan dia tak bersalah.



Credit  detik.com




9 Petinggi Partai Islam di Bangladesh Ditangkap Polisi


9 Petinggi Partai Islam di Bangladesh Ditangkap Polisi
Ilustrasi Penjara, Sel, Lapas, Jeruji Besi (Foto: Ilustrasi/Thinkstock)



Dhaka - Kepolisian Bangladesh menangkap pemimpin tertingi partai islam negara tersebut. Penangkapan diduga karena para pemimpin partai tersebut melakukan sabotase.

Sembilan orang ditangkap setelah serangan di sebuah rumah di Dhaka bagian utara. Dari kesembilan orang yang ditangkap termasuk di antaranya pemimpin tertinggi Partai Jamaat e-Islami Maqbul Ahmed, wakil pemimpin Shafiqur Rahman, dan mantan anggota parlemen Golam Parwar.

"Kami mendapat informasi dari sumber rahasia bahwa mereka mengadakan pertemuan di sebuah tempat rahasia di sebuah rumah di sektor utara nomor enam. Kami telah menemukan sejumlah dokumen dari tempat tersebut," kata Wakil Komandan Polisi Dhaka, Shaikh Nazmul Alam, seperti dilansir dari AFP, Selasa (10/10/2017).

Ia menambahkan, kepolisian sedang menyelidiki dokumen tersebut. Ia tidak menyebut apa yang menyebabkan pemimpin partai islam itu ditahan, tetapi kebanyakan mereka berstatus buron.

Surat kabar terbesar di negara itu, Prothom Alo mengatakan para pemimpin ditangkap denan tuduhan melakukan sabotase. Penangkapan tersebut dilakukan saat pemerintah mengambil tindakan keras terhadap partai oposisi yang datang setelah mengalami kekalahan besar karena menangani krisis Rohingya.

Sebelumnya, sebuah pengadilan di negara bagian timur itu mengeluarkan sebuah surat perintah penangkapan teradap pemimpin partai oposisi utama, Khaleda Zia. Penangkapan dilakukan setelah dia batal hadir dalam persidangan atas tuduhan terkait pemboman api sebuah bus yang menewaskan delapan orang pada tahun 2015.

Zia sebelumnya mengunjungi putranya yang diasingkan di London selama 2 bulan terakhir, diperkirakan putranya akan kembali ke rumah pada akhir bulan Oktober.

Sedangkan juru bicara Jemaat mengecam penangkapan tersebut dengan mengatakan bahwa para pemimpin tersebut sedang menghadiri sebuah pertemuan sosial.

"Kami memprotes penangkapan. Ini termotivasi. Kami adalah partai partai demokrasi dan mematuhi semua norma demokrasi. Kami tidak melakukan apapun yang bersifat kekerasan atau bertentangan dengan cara demokrasi," katanya.




Credit  detik.com







Pemimpin Hizbullah Sebut Tindakan AS Membantu ISIS di Suriah


Pemimpin Hizbullah Sebut Tindakan AS Membantu ISIS di Suriah
Pimpinan Hizbullah Libanon, Sayyed Hassan Nasrallah dalam sebuah pemutaran video (Foto: REUTERS/Aziz Taher)



Beirut - Pemimpin Hizbullah Libanon Sayyid Hassan Nasrallah mengatakan Amerika Serikat (AS) melayani kepentingan ISIS dengan mencegah tentara Suriah dan sekutunya untuk maju ke beberapa wilayah di Suriah timur.

Dilansir Reuters, Nasrallah mengatakan AS menunda militer Suriah dalam pertempuran untuk merebut kembali wilayah tersebut dari ISIS.


"Orang-orang Amerika bekerja untuk menghalangi pertempuran melawan Negara Islam," sambungnya.
"Angkatan Udara Amerika di beberapa daerah mencegah tentara Suriah dan sekutu-sekutunya untuk maju ke daerah yang dikuasai oleh ISIS," kata Nasrallah dalam sebuah pidato saat peringatan bagi pejuang Hizbullah yang terbunuh dalam bentrokan melawan negara Islam, Senin (9/10/2017).




Komentar Nasrallah muncul setelah pejabat senior AS mengatakan Presiden Donald Trump mempertimbangkan untuk memberikan sanksi kepada Iran atas dukungannya terhadap Hizbullah. Dan saat Kongres AS bersiap untuk mempertimbangkan sanksi yang lebih ketat terhadap Hizbullah sendiri.

Hizbullah bersama Rusia, Iran, dan Suriah telah bertempur melawan ISIS dalam serangan di pasir Suriah tengah dalam beberapa bulan terakhir.

Sementara AS memimpin sebuah koalisi internasional yang yang mencakup aliansi milisi Kurdi dan Arab.


Situasi medan perang di Suriah sangat kompleks. Konflik ini terjadi dari perang saudara yang mengakhiri pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad melawan pemberontak. Selain itu juga ada dua kampanye terpisah tersebut yang melawan ISIS.

Sumber keamanan di Libanon mengatakan, Hizbullah telah kehilangan ratusan pejuang di Suriah sejak memasuki konflik untuk mendukung Assad pada tahun 2013 untuk melawan kelompok pemberontak.

Pekan lalu serangan balik ISIS terhadap tentara Suriah dan sekutu-sekutunya menewaskan sejumlah pejuang Hizbullah termasuk seorang komandan senior, Ali al-Hadi al-Asheq.



Credit  detik.com





Senator Republik: Trump Membawa AS ke Arah Perang Dunia III


Senator Republik: Trump Membawa AS ke Arah Perang Dunia III
Donald Trump (REUTERS/Eduardo Munoz)




Washington DC - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terlibat perang komentar dengan Senator AS Bob Corker dari Partai Republik, partai yang juga menaungi Trump. Corker menyebut Trump sama saja membawa AS ke arah Perang Dunia III, dengan melontarkan ancaman sembrono untuk negara lain.

Seperti dilansir Reuters, Senin (9/10/2017), komentar keras Senator Corker itu disampaikan setelah Trump menyalahkannya atas kesepakatan nuklir Iran yang dianggap Trump merugikan AS. Senator Corker memang memainkan peranan penting dalam tercapainya kesepakatan itu pada era Presiden Barack Obama. Sedangkan Trump sejak lama mengkritik kesepakatan itu.


"Dia (Trump-red) membuat saya khawatir. Dia akan membuat khawatir semua orang yang peduli dengan negara kita," ucap Corker.
Dalam wawancara selama 25 menit dengan New York Times, Corker mengaku dirinya khawatir dengan perilaku Trump yang bertindak seperti sedang berada di acara reality show 'The Apprentice' yang pernah melambungkan nama Trump di dunia hiburan beberapa tahun lalu.


Corker menyatakan tidak sepakat saat ditanya apakah Trump sengaja menggunakan komentar-komentar provokatifnya soal Korea Utara (Korut) untuk membantu jalur perundingan AS yang sedang digaungkan Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson. Beberapa pihak menyebut Trump tengah memainkan peran 'polisi jahat' terhadap upaya 'polisi baik' yang sedang dilakukan Menlu Tillerson.

"Saya tahu dia telah melukai, dalam beberapa hal. Dia melukai kita terkait perundingan yang sedang diupayakan dengan nge-tweet ke publik," sebut Corker.



Dengan ancaman-ancaman sembrono terhadap negara lain, termasuk Korut, Trump disebut membawa AS 'ke arah Perang Dunia III'.

Corker merupakan mantan sekutu politik Trump dan pernah menjadi penasihat keamanannya semasa kampanye pilpres 2016. Hubungan keduanya semakin memburuk dalam beberapa bulan terakhir. Corker yang merupakan Senator Tennessee ini, menjabat sebagai Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri Senat AS.

Pada Agustus lalu, Corker mengkritik Trump atas responsnya terhadap unjuk rasa kelompok supremasi kulit putih yang berujung bentrokan di Charlottesville, Virginia. Saat itu Trump menyalahkan kedua kubu demonstran, tidak hanya supremasi kulit putih tapi juga demonstran antirasialisme.


Corker yang masa jabatannya berakhir tahun depan, telah memutuskan tidak akan mencalonkan diri lagi dan akan pensiun. Namun dalam kicauannya di Twitter pada Minggu (8/10) pagi waktu setempat, Trump menyerang Corker dengan menyebutnya 'memohon' untuk didukung Trump.

"Senator Bod Corker 'memohon' pada saya agar mendukungnya dalam pemilu di Tennessee. Saya bilang 'TIDAK' dan dia berhenti (mengatakan dia tidak bisa menang tanpa dukungan saya). Dia juga ingin menjadi Menteri Luar Negeri, saya bilang 'TIDAK, TERIMA KASIH'," kicau Trump.

Satu jam kemudian, Corker memberikan reaksinya via Twitter. "Sungguh memalukan, Gedung Putih telah menjadi sebuah tempat penitipan orang dewasa. Seseorang jelas melewatkan gilirannya berjaga pagi ini," ucap Corker menyindir Trump dan Gedung Putih.


Dalam pernyataan terpisah, kepala staf Senator Corker, Todd Womack, mengatakan bahwa Trump menghubungi Corker pada Senin (2/10) pekan lalu dan memintanya mempertimbangkan keputusannya untuk tidak maju lagi dalam pemilu 2018. Menurut Womack, Trump yang berulang kali menegaskan dirinya akan mendukung Corker.



Credit  detik.com


Korsel Ancam Jatuhkan Bom yang Bisa Lumpuhkan Jaringan Listrik Korut

Korsel Ancam Jatuhkan Bom yang Bisa Lumpuhkan Jaringan Listrik Korut
Jet tempur Korsel jatuhkan bom saat latihan militer (AFP)



Seoul - Korea Selatan (Korsel) mengancam akan menjatuhkan bom grafit yang bisa melumpuhkan jaringan listrik Korea Utara (Korut). Ancaman Korsel ini dilontarkan di tengah ketegangan kawasan akibat ancaman nuklir Korut.

Dituturkan sejumlah sumber militer Korsel kepada kantor berita Yonhap, seperti dilansir news.com.au, Senin (9/10/2017), 'bom kegelapan' bekerja dengan menyebarkan filamen (berbentuk setipis benang) karbon grafit yang ditangani secara kimia pada fasilitas-fasilitas penyedia listrik untuk memicu arus hubungan pendek atau mengganggu jaringan kelistrikan.

Grafit terdiri atas lapisan atom karbon. Grafit yang juga disebut timbal hitam, umum digunakan pada bagian dalam pensil.



Senjata bom grafit ini dikembangkan oleh Badan Pengembangan Pertahanan Korsel (ADD), sebagai elemen dari program serangan pendahuluan bernama 'Kill Chain'. Serangan pendahuluan dilakukan jika diyakini musuh akan melancarkan serangan dalam waktu dekat.

Program itu dirancang untuk mendeteksi, mengidentifikasi dan mencegat rudal-rudal yang ditembakkan musuh dalam waktu sesingkat mungkin. Seluruh program itu masuk dalam Sistem Pertahanan Rudal dan Udara Korea.

"Seluruh teknologi untuk pengembangan bom grafit yang dipimpin oleh ADD telah aman. Saat ini telah sampai pada tahap di mana kita bisa merakit bom kapan saja," ujar seorang pejabat militer Korsel yang enggan disebut namanya.


Pejabat militer ini juga menyebut, Kementerian Pertahanan Korsel telah mengajukan anggaran 500 juta won (Rp 5,9 miliar) untuk program itu, tahun depan. Namun Kementerian Keuangan Korsel tidak menyetujuinya.

Bom grafit ini juga disebut sebagai 'bom lunak' mengingat fakta bahwa bom ini hanya menargetkan sistem tenaga listrik. Bom grafit pertama kali digunakan oleh Amerika melawan Irak dalam Perang Teluk tahun 1990-1991 dan kemudian oleh NATO terhadap Serbia tahun 1999 lalu.

Bom grafit diketahui tidak mematikan bagi makhluk hidup yang ada di sekitarnya.


Ancaman ini dilontarkan setelah Korsel terus mencari cara untuk meningkatkan kemampuan pertahanan melawan Korut dan pemimpinnya Kim Jong-Un.





Credit  detik.com



Senin, 09 Oktober 2017

Bukan Mars, Amerika akan Bikin Koloni Bulan



Bukan Mars, Amerika akan Bikin Koloni Bulan
Bayangan bulan saat kan terjadinya gerhana bulan total merah di Mexico City (15/4). REUTERS/Edgard Garrido
CB, California - Amerika Serikat tampaknya mengesampingkan Mars dan beralih ke pembentukan koloni bulan. Sebab, menurut Wakil Presiden Amerika Serikat, Mike Pence, bulan dianggap sebagai "tujuan strategis vital" yang seharusnya didatangi terlebih dahulu sebelum membuat koloni di planet lain.
Ini bukan pertama kalinya bulan menjadi langkah awal menuju misi yang lebih jauh ke tata surya. Pada Agustus lalu, mantan astronot NASA, Chris Hardfield, menganggap koloni bulan harus bisa dibuktikan terlebih dahulu sebelum melangkah lebih jauh lagi
Selama ini, perusahaan antariksa swasta Amerika kerap mendorong untuk menjadikan Amerika sebagai negara pertama yang mengirimkan manusia ke Mars. Namun, banyak ilmuwan menilai dorongan tersebut tampaknya didasari atas alasan komersial ketimbang eksplorasi ilmiah.
Ads by
00:0000:05


Dalam beberapa minggu ke depan, pemerintah akan membentuk tim penasihat yang terdiri dari berbagai pemimpin di industri antariksa. Sesuai namanya, kelompok tersebut dimaksudkan untuk pilihan keahlian dari mereka yang telah mengembangkan perangkat keras dan teknologi baru untuk membawa orang ke luar angkasa, baik untuk pembelajaran maupun komersial.
"Kami bermaksud untuk memanfaatkan inovasi tanpa batas untuk menyelesaikan tantangan di depan," kata Pence, seperti dikutip dari laman Science Alert.
Pence tidak merinci siapa yang akan berada di grup ini, walaupun CEO SpaceX, pendiri Elon Musk dan Blue Origin, Jeff Bezos adalah beberapa orang yang kemungkinan bergabung. Sekadar informasi Musk baru saja merinci rencana baru untuk mengirim orang ke Mars pada 024. Sedangkan Jeff Bezos dengan perusahaan antariksanya, Blue Origin, bermaksud untuk mengirim orang ke ruang suborbital tahun depan.



Credit  TEMPO.CO




Khawatir Perang Dunia III, Inggris Mulai Siapkan Militernya



Khawatir Perang Dunia III, Inggris Mulai Siapkan Militernya
Kantor berita KCNA melaporkan bahwa pemimpin Korea Utara Kim Jong un memerintahkan peluncuran rudal Hwasong 14, yang dilakukan pada sudut yang curam, untuk menunjukkan jangkauan maksimum dan mengirim peringatan ke Amerika Serikat. KCNA/via REUTERS
CB, Jakarta - Inggris telah melakukan persiapan militer untuk menghadapi kemungkinan Perang Dunia III yang dipicu Korea Utara. Persiapan itu dilakukan di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa dugaan tes rudal provokatif baru Pyongyang dapat memicu respons militer oleh Amerika Serikat.
Inggris di antaranya mempersiapkan pengerahan kapal induk terbaru Angkatan Laut, HMS Ratu Elizabeth yang akan dikawal beberapa kapal penghancur dan pesawat tempur.

Ads by

"Kami memiliki banyak kapal untuk dikirimkan termasuk kapal penghancur tipe-45, pesawat tempur tipe-23. Kapal induk baru Inggris dapat ditekan pada layanan lebih awal jika semuanya mengarah ke selatan," kata seorang sumber senior Whitehall.
HMS Ratu Elizabeth, kembali ke galangannya di Portsmouth pada Agustus setelah uji coba.
"Ini adalah reaksi untuk melindungi wilayah Inggris, namun dalam kasus ini [Korea Utara], Inggris akan menjadi bagian dari koalisi global yang bersatu. Kami akan melihat dukungan apa yang dapat kami berikan," kata sumber di Angkatan Laut Innggris seperti dikutip dari Telegraph, 9 Oktober 2017.
Sir Michael Fallon, Menteri Pertahanan Inggirs, mengatakan pekan lalu bahwa London terpaksa meningkatkan pengeluaran militernya dalam menghadapi ancaman yang terus meningkat dari negara-negara seperti Korea Utara.

Korea Utara berada di bawah pengawasan ketat di tengah kekhawatiran bahwa pihaknya dapat meluncurkan uji coba rudal jarak jauh lainnya pada hari Selasa, 10 Oktober 2017 untuk menandai ulang tahun berdirinya partai yang berkuasa.
Retorika dari Donald Trump telah meningkatkan ketegangan di kawasan tersebut dalam beberapa bulan terakhir, yang mendorong pejabat Inggris untuk menyusun rencana militer untuk menanggapi pecahnya permusuhan.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengisyaratkan pada hari Sabtu, 7 Oktober 2017 bahwa akan mengambil tindakan militer melawan rezim Kim Jong-un, dengan mengatakan "hanya satu hal yang akan berhasil" dalam berurusan dengan negara tersebut.



Credit  TEMPO.CO







Inggris Siap Kirim Kapal Induk Hadapi Korea Utara




Inggris Siap Kirim Kapal Induk Hadapi Korea Utara
Korea Utara meluncurkan udal antar benua Kore Utara Hwasong-14 pada malam hari, menjelang tengah malam waktu setempat. Peluncuran ini juga terdeteksi oleh Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan. KCNA via Reuters

CB, Jakarta - Inggris siap mengirimkan kapal induk terbaru, HMS Queen Elizabeth, untuk mendukung sekutunya, Amerika Serikat dan Korea Selatan, dalam menghadapi Korea Utara, yang diperkirakan akan meluncurkan rudal nuklirnya pada beberapa hari ke depan.
Kapal induk HMS Queen Elizabeth mampu membawa 12 pesawat tempur F-35B ke Semenanjung Korea. Kapal induk ini akan dikawal kapal perusak Type-45 dan kapal penyerang Type-23.


Ads by

"Kami punya banyak kapal yang dikirim, seperti kapal perusak Type-45 dan kapal penyerang Type-23," kata seorang perwira senior di Angkatan Laut Inggris, seperti dikutip dari DailyStar.co.uk, Senin, 9 Oktober 2017.

Inggris menyatakan hal itu dilakukan karena Korea Utara diperkirakan akan meluncurkan bom hidrogennya bertepatan dengan hari berdirinya partai buruh negara itu, yang diperingati setiap 10 Oktober.

Sebelumnya, Kim Jong-un, pemimpin Korea Utara, mengancam akan meluncurkan rudal jarak jauh pada beberapa hari ini. Dia mengklaim rudal itu mampu menghantam wilayah Amerika.
Adapun Presiden Donald Trump menegaskan hanya ada satu cara untuk menghancurkan Korea Utara tanpa menjelaskan dengan rinci isi pernyataannya itu.



Credit  TEMPO.CO






Putin Tahu Korea Utara Mau Luncurkan Nuklir Sejak 16 Tahun Lalu




Putin Tahu Korea Utara Mau Luncurkan Nuklir Sejak 16 Tahun Lalu
Presiden Russia Vladimir Putin dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-il pada 2002. Alexander Nemenov/AFP
CB, Jakarta - Pemimpin Rusia, Vladimir Putin mengatakan, dirinya  telah mengetahui rencana peluncuran senjata nuklir Korea Utara sejak 16 tahun yang lalu dari mendiang ayah pemimpinn Korea Utara, Kim Jong-un.
Presiden yang baru saja merayakan ulang tahun ke 65 itu mengaku ia secara pribadi diberitahu tentang adanya senjata nuklir yang kuat di negara tersebut oleh mendiang pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong-il.


"Pada tahun 2001 ketika saya dalam perjalanan untuk berkunjung ke Jepang, saya singgah di Korea Utara, di mana saya bertemu dengan ayah pemimpin negara saat ini. Pada saat itulah dia mengatakan kepada saya bahwa mereka memiliki bom nuklir," kata Putin seperti yang dilansir The Sun.
Pernyataan Putin itu diberikan untuk menggambarkan betapa sanksi kepada Korea Utara oleh Amerika Serikat dan Dewan Keamanan PBB tidak akan efektif. "Kapan itu? Pada tahun 2001. Sudah 2017, negara ini telah hidup dengan sanksi permanen dan bukan hanya bom nuklir, mereka sekarang memiliki bom hidrogen."

Putin menambahkan bahwa tidak ada alasan pihak luar untuk memprovokasi dan menekan Korea Utara. Karena negara itu sudah menarik diri dari semua kesepakatan dan mulai mengembangkan program nuklir mereka.
Putin memperingatkan setiap upaya untuk mengatasi Korea Utara oleh Amerika Serikat dengan serangan pencegahan akan gagal. Dia mendesak kedua belah pihak untuk "menemukan cara untuk dialog tatap muka" untuk mengurangi ancaman perang nuklir.
Namun Putin menambahkan bahwa dia masih khawatir dengan uji coba nuklir lanjutan di bawah rezim Kim Jong-un. Bahkan kekhawatirannya melebihi Amerika Serikat karena Rusia memiliki perbatasan darat langsung dengan Korea Utara.

"Sebuah lokasi uji coba nuklir berada di Korea Utara hanya berjarak 200 kilometer dari perbatasan kami. Amerika berada dimana. Kami lebih cemas tentang hal itu daripada Anda," tegas Putin.
Sehingga Putin memperingatkan bahwa komentar Presiden Amerika Serikat Donald Trump tentang konflik dengan Kim Jong-un hanya memberi lebih banyak kekuatan kepada Pyongyang.




Credit  tempo.co






Korea Utara Pamer Rudal, Ini 4 Rudal Balistik Antarbenua Terhebat



Korea Utara Pamer Rudal, Ini 4 Rudal Balistik Antarbenua Terhebat
Ilustrasi rudal. Bussinesinsider.com
CB, Jakarta - Korea Utara dikabarkan bakal meluncurkan rudal balistik antarbenua atau intercontinental balistic missile dengan daya jelajah mencapai pantai barat Amerika Serikat pada pekan depan.
Anton Morozov, salah satu anggota DPR Rusia atau Duma, memberikan informasi "bocoran" ini seusai mengunjungi Pyongyang, ibu kota Korea Utara, pada 2-6 Oktober 2017.


Kantor berita KCNA melaporkan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un memerintahkan peluncuran rudal Hwasong-14, yang dilakukan pada sudut yang curam, untuk menunjukkan jangkauan maksimum dan mengirim peringatan ke Amerika Serikat. KCNA/via REUTERS


Korea Utara memiliki rudal balistik antarbenua bernama Hwasong-14, yang telah diluncurkan melewati wilayah udara Jepang pada bulan lalu. Namun sejauh ini daya jelajahnya baru mencapai sekitar 3.700 kilometer dengan ketinggian 770 kilometer.

Berikut ini empat rudal balistik antarbenua dengan daya jangkau di atas 5000 kilometer.
:: Israel memiliki rudal balistik bernama Jericho 3, yang mulai diaktifkan pada 2011. Rudal itu diyakini sebagai rudal balistik pertama dan satu-satunya yang dimiliki negara ini. Rudal ini diyakini mampu melesat cukup cepat hingga bisa mengelabui sistem deteksi rudal di berbagai negara. Daya jelajahnya sekitar 11.500 kilometer.
:: Rusia memiliki rudal balistik bernama KRS-26 Rubezh. Rudal ini baru saja diaktifkan pada 2016. Pada saat pengujian, rudal ini mampu menempuh jarak sekitar 5.800 km. Militer Rusia mengklaim rudal ini mampu terbang hingga maksimal sekitar 12.500 km.
:: Amerika Serikat memiliki rudal balistik antarbenua yang dinamai LGM-30 Minuteman-III. Ada sekitar 450 rudal yang dipasang di berbagai lokasi. Rudal ini bakal aktif hingga minimal 2030. Daya jelajah rudal ini sekitar 12.900 km.
:: Cina memiliki rudal balistik antarbenua bernama Dongfeng-41. Ini adalah rudal terbaru yang menggantikan rudal DF-5. Rudal terbaru ini mampu terbang dengan kecepatan 25 kecepatan suara atau sekitar 30.600 km per jam dengan daya jelajah 14.500 kilometer. Cina merupakan sekutu Korea Utara, yang diduga ikut membantu pengembangan rudal balistik negara komunis di Semenanjung Korea ini.



Credit  TEMPO.CO







Korut Bersiap Tes Rudal Antarbenua yang Mampu Hantam Daratan AS



Korut Bersiap Tes Rudal Antarbenua yang Mampu Hantam Daratan AS
Rudal balistik Hwasong-12 Korea Utara saat diuji coba beberapa waktu lalu. Pyongyang bersiap uji coba rudal balistik antarbenua yang mampu hantam daratan AS. Foto/REUTERS


MOSKOW - Korea Utara (Korut) bersiap untuk menguji coba peluru kendali (rudal) balistik antarbenua (ICBM) baru yang mampu menghantam daratan Amerika Serikat (AS). Rencana tes rudal itu dibocorkan seorang anggota parlemen Rusia yang baru pulang setelah lima hari berkunjung ke Pyongyang.

Anggota parlemen Moskow bernama Anton Morozov mengaku berkunjung ke negeri yang dipimpin Kim Jong-un itu bersama delegasi Rusia.

Dia mengklaim pejabat Korut memberikan perhitungan matematika yang menunjukkan bahwa rudal ICBM yang hendak diuji coba itu dapat mencapai target di pantai barat AS. Namun, Morozov tidak merinci tanggal pasti uji coba senjata rezim Kim Jong-un itu.

Bocoran rencana manuver Pyongyang ini muncul beberapa hari setelah seorang pejabat CIA mengungkapkan bahwa rezim Kim Jong-un dapat meluncurkan rudal baru atau melakukan uji coba senjata nuklir lagi pada minggu depan.

“Mereka sedang mempersiapkan sebuah tes baru untuk rudal jarak jauh,” kata Morozov kepada kantor berita RIA Novosti.

”Mereka bahkan memberi kami perhitungan matematis yang mereka yakini sebagai bukti bahwa rudal mereka bisa melanda pantai barat Amerika Serikat,” ujar Morozov.

Dia menggambarkan suasana hati di Pyongyang seperti “mirip perang”. ”Dalam waktu dekat, mereka akan melakukan, sejauh yang kami tahu, masih ada peluncuran rudal lagi, tapi kali ini dengan rentang yang lebih panjang,” imbuh politikus Rusia ini, yang dikutip Sabtu (7/10/2017).

Morozov adalah bagian dari sebuah delegasi Rusia yang melakukan kunjungan resmi ke Pyongyang minggu ini untuk membahas kerja sama bilateral dengan Kedutaan Besar Rusia untuk Korea Utara. Dia tercatat sebagai anggota Komite Urusan Internasional Duma Negara Rusia.

Politikus Moskow ini telah meminta Rusia melakukan intervensi segera terkait situasi di semenanjung Korea untuk menghindari perang baru.

Awal pekan ini, Yong Suk Lee, Wakil Direktur Direktur Pusat Misi Korea CIA, mengungkapkan bahwa provokasi terbaru Korea Utara dapat terjadi pada hari Selasa saat merayakan berdirinya Partai Buruh Korea.

Dia memprediksi, tes rudal rezim Kim Jong-un akan bertepatan dengan kampanye pemilihan majelis rendah Jepang dan liburan Columbus Day di AS. Sekadar diketahui, sesuai perbedaan waktu, tes rudal itu kemungkinan terjadi hari Selasa pagi waktu Pyongyang atau hari Senin waktu AS. 

Nicholas Kristof, seorang kolumnis New York Times yang baru saja kembali ke Pyongyang untuk berkunjung, menulis bahwa Korea Utara menggembleng warganya untuk bersiap perang nuklir dengan AS.

Billboard di Ibu Kota Korea Utara, kata dia, menunjukkan rudal yang menghancurkan gedung Capitol AS di Washington, DC.

Penduduk Pyongyang, Mun Hyok-myong, seorang guru, berbincang dengan Kristof saat berkunjung ke sebuah taman hiburan. ”Jika kami harus berperang, kami tidak akan ragu untuk menghancurkan Amerika Serikat secara total,” kata Kristof menirukan ucapan warga Korea Utara itu.

Pemerintah Kim Jong-un belum mengonfirmasi laporan persiapan uji coba ICBM seperti yang dibocorkan  anggota parlemen Rusia.




Credit  sindonews.com




Pesawat Mata-mata AS dan Korsel Sibuk, Khawatir Korut Luncurkan ICBM


Pesawat Mata-mata AS dan Korsel Sibuk, Khawatir Korut Luncurkan ICBM
Pesawat mata-mata canggih Amerika Serikat, U-2. AS dan Korsel sibuk intai Korut di tengah kekhawatiran Pyongyang akan luncurkan ICBM. Foto/REUTERS


SEOUL - Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) sibuk meningkatkan operasi pesawat mata-mata mereka di dekat wilayah Korea Utara (Korut). Gencarnya operasi itu terjadi di tengah kekhawatiran bahwa rezim Kim Jong-un akan meluncurkan rudal balistik antarbenua (ICBM).

Sumber militer Seoul mengatakan, pasukan dari kedua negara telah meningkatkan misi pengintaian setelah seorang anggota parlemen Rusia mengklaim bahwa Pyongyang berencana untuk menembakkan ICBM yang mampu menyerang daratan AS.

“Mereka sedang mempersiapkan sebuah tes baru untuk rudal jarak jauh,” kata Anton Morozov, anggota parlemen Rusia yang baru saja melakukan kunjungan ke Pyongyang.

”Mereka bahkan memberi kami perhitungan matematis yang mereka yakini sebagai bukti bahwa rudal mereka bisa melanda pantai barat Amerika Serikat,” ujar Morozov.

Pejabat CIA sebelumnya juga mengungkapkan bahwa rezim Kim Jong-un kemungkinan akan melakukan uji coba senjata nuklir baru pada hari Selasa (10/10/2017) besok untuk menandai berdirinya Partai Buruh Korea.

Sebagai respons, pasukan AS telah meningkatkan operasi pesawat pengintai ultra-tinggi U-2S. Sedangkan Korsel meningkatkan operasi pesawat pengintai RC-800 dan RF-16 terhadap tetangganya tersebut.

“Beberapa gerakan terus-menerus terdeteksi dari fasilitas rudal dan basis rudal Korea Utara. Kami mempertahankan postur pengintaian dan kesiapan yang tinggi,” kata sumber militer Korsel yang dilansir Yonhap.

Media Seoul itu juga melaporkan bahwa sistem radar canggih berbasis maritim dan darat sudah siaga di tempat untuk mendeteksi aktivitas rudal balistik Pyongyang. 




Credit  sindonews.com



Korsel Kembangkan Teknologi Blackout Bomb


Korsel Kembangkan Teknologi Blackout Bomb
Foto/Ilustrasi/Istimewa


SEOUL - Korea Selatan (Korsel) telah mengembangkan sebuah teknologi yang mampu melumpuhkan sistem tenaga Korea Utara (Korut) jika terjadi konflik militer potensial. Demikian yang dilaporkan olek kantor berita Yonhap.

Menurut Yonhap, teknologi tersebut telah dikembangkan oleh Agency for Defense Development dalam kerangka sistem serangan preemptive 'Kill Chain' di negara tersebut seperti dikutip dari Sputnik, Minggu (8/10/2017).

Yonhap menambahkan bahwa teknologi itu berfokus hanya pada penargetan sistem tenaga listrik. Bom tersebut menyebarkan filamen grafit karbon melalui fasilitas listrik yang mengganggu aktivitas sistem tenaga listrik.

Hubungan antara kedua Korea telah tegang selama beberapa dekade. Kedua negara itu juga tidak pernah menandatangani perjanjian damai setelah Perang Korea yang berlangsung pada 1950-1953.

Ketegangan di semenanjung Korea meningkat dalam beberapa tahun terakhir dengan latar belakang peluncuran rudal Pyongyang dan uji coba nuklirnya.

Korut telah meluncurkan puluhan rudal di bawah kepemimpinan Jong-un karena mempercepat program senjata yang dirancang untuk memberikannya kemampuan menargetkan AS dengan rudal bertenaga nuklir yang kuat.

Korut menuduh AS, yang memiliki 28.500 tentara di Korsel, berencana untuk menyerang dan secara teratur mengancam untuk menghancurkannya dan sekutu-sekutunya di Asia.



credit  sindonews.com







Korut Sebut AS Dalang Terorisme Internasional


Korut Sebut AS Dalang Terorisme Internasional
Foto/Ilustrasi/Istimewa


PYONGYANG - Korea Utara (Korut) mengecam perang terhadap teror yang dilakukan oleh Amerika Serikat (AS). Pyongyang menuduh Washington menggunakan perang terhadap teror untuk memanipulasi pemerintah dan entitas lainnya di seluruh dunia.

Selain berupaya menghabisi pemimpin Korut Kim Jong-un pada bulan April, Korut menuding tindakan Washington terus mengganggu kestabilan organisasi dan pemerintahan global. Korut lantas menyebut AS sebagai alasan utama terorisme internasional belum dimusnahkan.

Sebuah artikel yang diterbitkan oleh kantor berita Korut, KCNA, menegaskan bahwa perwakilan Korut dalam Majelis Umum PBB ke-72 menjelaskan prinsp negaranya tentang bagaimana kontraterorisme didefinisikan oleh Kantor Anti Terorisme PBB.

"Alasan utama terorisme internasional belum dimusnahkan, terus berlanjut dan meningkatnya pertarungan militer dan diplomatik global adalah adanya campur tangan Pentagon dan Washington," tulis KCNA seperti disitat dari Russia Today, Minggu (8/10/2017).

Perwakilan Pyongyang di PBB juga mendokumentasikan sebuah rencana yang gagal untuk membunuh Kim Jong-un dan menggulingkan pemerintah di Pyongyang.

"Pada bulan Mei tahun ini, sekelompok teroris kejam yang menyusup ke negara kita atas perintah CIA AS dan Intelijen Korea Selatan dengan tujuan melaksanakan terorisme yang disponsori negara terhadap markas besar menggunakan zat biologis dan kimia tertangkap dan terbongkar," tegas KCNA.



"Ini jelas menunjukkan sifat sejati AS sebagai pelaku utama di balik terorisme," sambung artikel tersebut.

Perwakilan Korut juga mengklaim bahwa Washington berkontribusi terhadap ketidakstabilan global melalui penggunaan senjata biokimia untuk menargetkan pemimpin spesifik yang dianggap tidak ramah terhadap AS.

"AS telah sepenuhnya mengungkapkan skenario kriminalnya untuk tidak membuat keberatan menggunakan senjata biokimia guna menurunkan struktur kepemimpinan saat ini di Pyongyang," menurut KCNA. Korut juga telah lama menuduh Washington memakai dengan hati-hati "Plan Jupiter," dalam bentuk serangan biokimia untuk membunuh Jong-un dan kabinetnya.

Klaim terhadap Plan Jupiter belum dibuktikan, meskipun perdebatan yang sering diperdebatkan tentang campur tangan internasional AS dalam dunia politik dan intelijen tidak menunjukkan tanda-tanda akan hilang. 


Laporan KCNA juga mengklaim bahwa Washington "mengubah warnanya" mirip dengan "bunglon" dalam upaya untuk membenarkan penggulingan pemerintah, terutama di Timur Tengah.

KCNA lebih jauh berpendapat bahwa Washington secara bergantian menggunakan kontraterorisme dan nonproliferasi senjata pemusnah massal sebagai sarana untuk mempertahankan pendudukan militer dan invasi yang sedang berlangsung di Afghanistan, Irak, Suriah dan Libya.




Credit  sindonews.com


Kim Jong Un Sebut Senjata Nuklir Jamin Kedaulatan


Kim Jong Un Sebut Senjata Nuklir Jamin Kedaulatan 
Kim Jong Un menyebut rudal dan program senjata nuklir Korea Utara merupakan perisai kedaultan negara. (KCNA via Reuters)


Jakarta, CB -- Pemimpin Korea Utara Kim Jon Un mengatakan program senjata nuklir negaranya merupakan “alat pencegah yang kuat” untuk menjamin kedaulatan negara itu.

Pernyataan ini dirilis oleh media milik pemerintah Korea Utara pada Minggu (8/10), beberapa jam setelah Donald Trump mengatakan “hanya ada satu jalan yang berhasil” dalam menghadapi negara tertutup ini.

Dalam pidato di pertemuan Komite Pusat Partai Pekerja yang berkuasa pada Sabtu (7/10), media Korea Utara melaporkan bahwa Kim Jong Un membahas “situasi internasional yang rumit”.


Senjata nuklir Korea Utara merupakan “perisai kuat yang dengan pasti menjaga perdamaian dan keamanan semenanjung Korea dan Asia timur laut,” kata Kim Jong Un yang merujuk pada “ancaman nuklir berkepanjangan dari negara penjajah Amerika Serikat.”

Dalam beberapa minggu belakangan, Korea Utara telah meluncurkan dua rudal ke wilayah Jepang dan melakukan uji coba nuklir keenam.

Negara ini diperkirakan mencapai kemajuan pesat dalam mengembangkan kemampuan membuat rudal berkepala nuklir mencapai wilayah Amerika Serikat.

Seorang anggota parlemen Rusia yang baru kembali dari Pyongyang sebelumnya mengatakan bahwa Korea Utara sedang bersiap-siap melakukan uji coba rudal jenis itu.




Presiden Donald Trump sebelumnya mengatakan Amerika Serikat akan “menghancurleburkan” Korea Utara jika perlu, dalam upaya melindungi negara itu dan sekutunya.

Dalam pidato di depan Komite Pusat Partai Pekerja ini Kim Jong Un mengatakan, situasi yang sekarang terjadi menunjukkan kebijakan “byungjin” atau pembangunan senjata nuklir dan ekonomi dalam waktu bersamaan, “terbukti benar.”

“Perekonomian nasional tahun ini tumbuh kuat, meski semakin banyak sanksi,” kata Kim yang merujuk pada resolusi Dewan Keamanan PBB yang dijatuhkan untuk mengendalikan program nuklir dan rudal negara itu.

Promosi Adik

Pertemuan itu juga memutuskan perbahan jajaran pejabat inti pemerintahan Korea Utara yang sangat tertutup ini.




Kim Jong Un Sebut Senjata Nuklir Jamin Kedaulatan
Kim Jong Un mempromosikan adik perempuannya untuk duduk di politbiro Partai Pekerja yang berkuasa di Korea Utara. (AFP Photo / KCNA via KNS_
Adik perempuan Kim Jong Un, yakni Kim Yo Jong, naik ke jajaran elit politbiro Korea Utara dan langkah ini semakin mengukuhkan pengaruh keluarga Kim di pemerintahan negara itu.

"Ini menunjukkan rekam jejaknya jauh lebih penting dari yang diyakini sebelumnya dan keputusan ini merupakan konsolidasi kekuasaan Kim di tampuk pemerintahan," ujar Michael Madden, pakar Korea Utara dari John Hopkins University seperti dikutip dari Reuters.

Kim Yo Jong adalah putri kandung Kim Jong Il yang masih berusia 28 tahun dan penunjukkannya di jajaran politbiro diperkirakan untuk menggantikan peran Kim Kyong Hee, bibi Kim Jong Un, yang pernah memegang peran kunci di saat Kim Jong Il masih berkuasa.

Januari tahun ini, Kementerian Keuangan Amerika Serikat memasukkan Yo Jong dan sejumlah pejabat Korea Utara lain ke dalam daftar hitam atas dugaan pelanggaran HAM berat.



Selain Yo Jong, dua tokoh penting di balik program rudal Korea Utara yaitu Kim Jong Sik dan Ri Pyong Chol, juga diangkat sebagai anggota penuh politbiro.

"Saat ini bisa dibilang Ri sudah masuk ke jajaran tertinggi pembuat kebijakan Korea Utara," imbuh Madden.


Credit  cnnindonesia.com



Kim Jong-un Puji Kemampuan Senjata Nuklirnya


Kim Jong-un Puji Kemampuan Senjata Nuklirnya
Kim Jong-un menyaksikan langsung uji coba rudal Korut. Foto/Istimewa


PYONGYANG - Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-un, memuji program senjata nuklirnya. Menurut Jong-un, senjata nuklirnya adalah alat pencegah yang kuat untuk menjamin kedaulatan Korut.

Dalam sebuah pidato pada sebuah pertemuan Komite Sentral Partai Buruh yang berkuasa, media pemerintah Korut mengatakan bahwa Kim Jong-un telah menangani situasi internasional yang rumit.

"Senjata nuklir Korea Utara adalah pencegah yang kuat untuk melindungi perdamaian dan keamanan di semenanjung Korea dan Asia Timur Laut," kata Kim Jong-un, mengacu pada ancaman nuklir yang berkepanjangan terhadap imperialis Amerika Serikat (AS) seperti dikutip dari Reuters, Minggu (8/10/2017).

Dalam beberapa pekan terakhir, Korut telah meluncurkan dua rudal di atas Jepang dan melakukan uji coba nuklir keenam. Uji coba ini menimbulkan spekulasi jika Korut akan terus mengembangkan rudal bersenjata nuklir yang mampu mencapai darata utama AS.

Sebelumnya, seorang anggota parlemen Rusia mengatakan jika Korut bersiap untuk menguji peluncuran rudal dengan kemampuan tersebut.

Donald Trump sebelumnya mengatakan bahwa Amerika Serikat akan benar-benar menghancurkan Korut jika perlu untuk melindungi dirinya dan sekutu-sekutunya.

"Situasi tersebut membuktikan bahwa kebijakan "byungjin" Korea Utara, yang berarti perkembangan paralel senjata nuklir dan ekonomi benar sekali," kata Kim Jong-un dalam pidatonya.

"Perekonomian nasional telah tumbuh dengan kekuatan mereka tahun ini, meskipun ada sanksi yang meningkat," imbuh Jong-un, mengacu pada resolusi Dewan Keamanan yang diberlakukan untuk membatasi program nuklir dan rudal Pyongyang. 





Credit  sindonews.com










Duo Sekandung di Tahta Korea Utara


Duo Sekandung di Tahta Korea Utara 
Foto: KCNA/via Reuters



Jakarta, CB -- Di tengah memanasnya hubungan Korea Utara dan Amerika Serikat gara-gara uji coba rudal, pemimpin negeri itu, Kim Jong-un mempromosikan empat orang terdekatnya ke puncak partai yang berkuasa di negeri itu. Salah satunya adalah adik kandungnya yang misterius, Kim Yo-jong, 28 tahun. Ini makin memperkuat kontrol keluarga terhadap kekuasaan. 

Tak banyak informasi yang terungkap mengenai sosok Kim Yo-jong ini. Tapi bagaimana Kim Jong-un mencitrakan dirinya di depan umum, adalah buah pekerjaan sang adik, selaku Wakil Direktur Departemen Propaganda dan Agitasi di Partai Pekerja, partai yang berkuasa di Korea Utara.

Yo-jong adalah pendukung kuat abangnya. Kini Kim Yo-jong kini dipromosikan menjadi anggota Biro Politik di Komite Sentral Partai Pekerja. Dia sepertinya menggantikan bibi Kim Jong-un, yaitu Kim Kyong Hui, yang sebelumnya menjadi penasihat bagi Kim Jong Il, ayahanda Kim Jong-un.


“Ini menunjukkan bahwa portofolio dia jauh lebih penting daripada yang diperkirakan sebelumnya dan ini adalah konsolidasi lebih lanjut dari kekuatan keluarga Kim,” kata Michael Madden, seorang ahli Korea Utara di situs web 38 North milik Universitas Utara Johns Hopkins, seperti dikutip Reuters.

Kim Jong-un dan Kim Yo-jong adalah anak-anak dari Ko Yong Hui. Kim Yo-jong adalah putri bungsu Kim Jong Il dari tujuh anak. Saudara tengah mereka dari ibu yang berbeda, Kim Jong-nam, terkenal kritis terhadap rezim itu. Tapi dia tewas dibunuh di Bandara Malaysia pada Februari lalu.

Kim Yo-jong sendiri masuk dalam daftar blacklist Kementerian Keuangan Amerika Serikat karena dianggap melakukan pelanggaran HAM berat.

Dia bersekolah di Swiss dan Korea Utara. Dia pernah tampak menggantikan abangnya dalam beberapa kesempatan, ketika sang abang sakit. “Dia dikenal karena pekerjaannya pada tahun-tahun lalu untuk memoles dan menjadikan Kim Jong-un sebagai idola,” kata Yang Moo-jin, profesor studi Korea Utara di Universitas Korea Selatan, seperti dikutip Bloomberg.



Credit  cnnindonesia.com


Kim Jong-un Angkat Adiknya Jadi Anggota Politbiro


Kim Jong-un Angkat Adiknya Jadi Anggota Politbiro
Pemimpin Korut, Kim Jong-un, menunjuk adiknya sebagai anggota politbiro. Foto/Istimewa


SEOUL - Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-un, mengangkat adik perempuannya ke pusat kekuasaan. Jong-un mengangkat Kim Yo-jong sebagai anggota pengganti politbiro.

Politbiro adalah badan pembuat keputusan tertinggi di negara itu yang dipimpin oleh Kim Jong-un sendiri. Pengangkatan itu dilakukan dalam sebuah pertemuan Komite Sentral Partai Buruh, partai yang berkuasa di negara itu.

Pengangkatan ini menunjukkan perempuan berusia 28 tahun itu telah menjadi pengganti bagi bibi Kim Jong-un, Kim Kyong-hee. Kyong-hee sendiri menjadi pengambil keputusan utama ketika mantan pemimpin Kim Jong-il masih hidup.

"Ini menunjukkan bahwa portofolio dan pengaruhnya jauh lebih substantif daripada yang diyakini sebelumnya dan ini adalah konsolidasi lebih lanjut dari kekuatan keluarga Kim," kata Michael Madden, seorang ahli Korea Utara di situs 38North seperti dikutip dari Reuters, Minggu (8/10/2017).

Pada bulan Januari, Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS) memasukan Kim Yo-jong bersama dengan pejabat Korea Utara lainnya daftar hitam. Mereka dituduh telah melakukan pelanggaran hak asasi manusia yang parah.

Kim Jong-sik dan Ri Pyong-chol, dua dari tiga orang di belakang program rudal Jong-un yang dilarang, juga dipromosikan.

Menteri luar negeri Korut, Ri Yong-ho, yang menyebut Donald Trump Presiden Setan dalam sebuah pidato bombastis di Majelis Umum PBB bulan lalu, dipromosikan menjadi anggota penih pembawa suara (vote-carrying) politbiro.

"Yong-ho sekarang bisa diidentifikasi dengan aman sebagai salah satu pembuat kebijakan utama Korea Utara," kata Madden.

"Bahkan jika dia memiliki pertemuan informal atau tidak dapat direkam, rekan-rekan utama Ri dapat diyakinkan bahwa apa pun usulan yang mereka ajukan akan dibawa langsung ke puncak," katanya. 






Credit  sindonews.com







Filipina Akan Ekstradisi Warga yang Rancang Teror di New York


Filipina Akan Ekstradisi Warga yang Rancang Teror di New York 
Ilustrasi. (ThinkStock/Studio_Serge_Aubert)


Jakarta, CB -- Filipina akan mengekstradisi Russell Salic, warganya yang merencanakan serangkaian teror bom di stasiun New York dan Times Square pada bulan Ramadhan lalu.

"Kami akan memulai proses ekstradisi yang diminta. Ada proses yang harus dilakukan dan hal semacam ini sudah sering dilakukan sebelumnya," ujar Menteri Kehakiman Filipina, Vitaliano Aguirre, Minggu (8/10).


Kepala militer Filipina, Eduardo Ano, menyatakan bahwa Salic sudah ditahan oleh Biro Investigasi negaranya pada April lalu.

Sebagaimana dilansir AFP, Salic adalah seorang dokter di Filipina. Dia diduga mentransfer dana sebesar US$423 atau setara Rp5,7 juta kepada tersangka lainnya untuk operasi teror tersebut.

Merujuk pada pernyataan penyelidik yang dirilis Jumat lalu, Salic merencanakan serangkaian atas nama ISIS di sejumlah titik, tapi berhasil digagalkan oleh aparat.

Salic dilaporkan berkomunikasi rutin dengan dua rekannya, Abdulrahman El Bahnasawy, seorang pemuda Kanada yang bertugas membeli bahan pembuatan bom.

Ia juga berkoordinasi dengan Talha Haroon, seorang pemuda berkebangsaan Amerika Serikat yang tinggal di Pakistan.

Dokter ortopedi ini pun sudah ada dalam radar militer Filipina sejak 2014 lalu karena diduga kerap mengirimkan uang untuk ekstremis di Malaysia, AS, bahkan Timur Tengah.





Credit  cnnindonesia.com



Mirip Jamur Nuklir, Ledakan Dahsyat di Ghana Picu Ketakutan Publik


Mirip Jamur Nuklir, Ledakan Dahsyat di Ghana Picu Ketakutan Publik
Ledakan dahsyat di area stasiun pompa bensin di Accra, Ghana, pada Sabtu (7/10/2017) malam, membentuk bola api raksasa mirip jamur nuklir. Foto/Showcase Ghana/YouTube


ACCRA - Sebuah kendaraan tanker yang terbakar di sebuah pompa bensin di Ibu Kota Ghana, Accra, memicu dua ledakan dahsyat yang membentuk gumpalan api mirip jamur nuklir. Insiden yang menewaskan sejumlah orang itu membuat publik ketakutan hingga memilih melarikan diri dari area sekitar.

Pihak kepolisian Ghana mengatakan ledakan tersebut terjadi di daerah bundaran Atomic Junction di Legon, timur laut Accra, sekitar pukul 19.30 waktu setempat pada hari Sabtu.

"Sayangnya ada beberapa korban jiwa dan kami bekerja untuk mendapatkan jumlahnya,” kata Deputi Menteri Informasi Kojo Oppong Nkrumah, seperti dikutip Reuters, Minggu (8/10/2017).

“Ada cukup banyak juga yang terluka,” katanya lagi. Ledakan dimulai di sebuah stasiun gas alam cair milik pemerintah, GOIL, dan  merembet ke sebuah stasiun pompa bensin Total di seberang jalan. Dua ledakan mebentuk bola api raksasa ke langit malam dan memaksa penduduk yang ketakutan melarikan diri.

“Masih terlalu dini bagi kita untuk mengetahui penyebab kebakaran tersebut. Kami akan menyelidiki,” kata juru bicara Dinas Pemadam Kebakaran Nasional Ghana, Billy Anaglate kepada kantor berita AFP. ”Ada beberapa kendaraan yang juga terbakar akibat ledakan tersebut.”

Sedikitnya enam truk pemadam kebakaran dan lebih dari 200 personel polisi dikerahkan untuk membantu mengatasi dampak ledakan tersebut. Banyak ambulans juga tiba untuk mengirim para korban luka ke rumah sakit.

Otoritas Kota Accra memperingatkan orang untuk menghindari daerah tersebut. Kobby Boateng, seorang pemrogram komputer, mengatakan bahwa dirinya telah kembali ke kampus universitas bersama kekasihnya saat ledakan terjadi.

”Tiba-tiba, kami mendengar  suara ledakan dan (melihat) kilat sebuah ledakan, yang membuat bangunan itu goyah dan lampu padam,” katanya kepada AFP.

”Orang-orang bergegas keluar dari kamar mereka, beberapa di antaranya telanjang, kepanasan, yang datang dari (lokasi) ledakan itu. Ya Tuhanku, itu tak tertahankan.” 





Credit  sindonews.com/read





Saudi Serukan Dunia Internasional Lawan Hizbullah


Saudi Serukan Dunia Internasional Lawan Hizbullah
Menlu Saudi untuk Urusan Teluk, Thamer al-Sabhan mengajak dunia internasional untuk bersatu melawan Hizbullah, baik melawan langsung, atau melawan pengaruhnya. Foto/Istimewa


RIYADH - Menteri Luar Negeri Saudi untuk Urusan Teluk, Thamer al-Sabhan menyampaikan pujian terhadap langkah terbaru Amerika Serikat (AS) terkait dengan Hizbullah. Sebelumnya, AS telah menjatuhkan sanksi baru terhadap Hizbullah.

Namun, Sabhan menyatakan, langkah yang diambil oleh AS tidaklah cukup. Dia mengajak dunia internasional untuk bersatu dalam melawan Hizbullah, baik itu melawan secara langsung, atau melawan pengaruhnya.

"Sanksi AS terhadap milisi di Libanon bagus, tapi solusi untuk mencapai perdamaian dan keamanan regional adalah tugas aliansi internasional untuk menghadapi mereka dan sekutu mereka," kata Sabhan merujuk pada Hizbullah, seperti dilansir Al Arabiya pada Minggu (5/10).

Seperti diketahui, Komite Hubungan Luar Negeri AS menyerahkan dua dokumen baru pada Kamis yang memperketat sanksi terhadap organisasi Hizbullah.

Dokumen sanksi pertama menargetkan orang asing yang memberikan dukungan kepada sejumlah organisasi kunci Hizbullah, baik dalam bidang keamanan, hubungan luar negeri, dan media Hizbullah.

Sedangkan dokumen kedua menjatuhkan sanksi pada siapa saja yang menggunakan perisai manusia dalam Perang Israel-Libanon pada 2006, atau sesudahnya dan dalam dokumen tersebut disebutkan sejumlah nama pemimpin senior Hizbullah. 





Credit  sindonews.com




AS Setuju Jual Paket Sistem Rudal THAAD ke Saudi Rp202,5 Triliun


AS Setuju Jual Paket Sistem Rudal THAAD ke Saudi Rp202,5 Triliun
Sistem pertahanan rudal Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) Amerika Serikat. Foto/REUTERS


WASHINGTON - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) telah menyetujui penjualan paket sistem pertahanan rudal Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) ke Arab Saudi. Harga penjualannya mencapai sekitar USD15 miliar atau Rp202,5 triliun.

“Penjualan yang diusulkan akan mendukung kebijakan luar negeri dan keamanan nasional Amerika Serikat dengan memperbaiki keamanan sebuah negara yang bersahabat dan tidak akan mengubah keseimbangan militer dasar di wilayah tersebut,” kata Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan Pentagon dalam sebuah pernyataan yang dilansir Reuters, Sabtu (7/10/2017).

Kontraktor utama sistem senjata THAAD AS adalah Lockheed Martin Co (LMT.N) dan Raytheon Co (RTN.N).

Seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS mengatakan, penjualan tersebut merupakan bagian dari megakesepakatan penjualan senjata senilai USD110 miliar dengan Arab Saudi yang diumumkan Presiden Trump ketika lawatan perdananya ke Riyadh pada bulan Mei lalu.

“Penjualan THAAD akan melanjutkan keamanan nasional dan kepentingan kebijakan luar negeri AS dan mendukung keamanan jangka panjang Arab Saudi dan kawasan Teluk dalam menghadapi ancaman regional, Iran dan lainnya,” kata pejabat tersebut yang berbicara dalam kondisi anonim.

Pengumuman dari Pentagon itu disampaikan hari Jumat waktu AS. Paket alat pertahanan yang dijual ini mencakup 44 peluncur, 360 rudal pencegat, 16 kelompok kontrol kebakaran dan komunikasi mobile dan tujuh radar.

”Kemampuan exo-atmospheric, hit-to-kill milik THAAD akan menambahkan lapis atas arsitektur pertahanan rudal berlapis Arab Saudi dan akan mendukung modernisasi Angkatan Udara Kerajaan Arab Saudi (RSADF),” imbuh Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan Pentagon.

Bruce Riedel, seorang kritikus ternama AS pernah mengatakan bahwa kesepakatan penjualan paket senjata senilai USD110 miliar itu sejatinya bukan hasil kerja Trump, tapi sudah terjadi di era Presiden Barack Obama.

Kritik Riedel ditulis di situs Brookings Institution. ”Itu berita palsu,” tulis Riedel terkait klaim pemerintah Trump yang berhasil mencapai kesepakatan dengan Saudi soal paket penjualan alat pertahanan AS.

”Tidak ada kesepakatan senilai USD110 miliar, melainkan ada banyak surat berharga atau niat, tapi bukan kontrak,” tulis Reidel, Direktur Brookings Intelligence Project.  “Banyak yang menyatakan bahwa industri pertahanan menganggap Saudi akan tertarik pada suatu hari nanti.” 





Credit  sindonews.com






Kurdi Irak Kembali Serukan Dialog dengan Baghdad Terkait Referendum



Kurdi Irak Kembali Serukan Dialog dengan Baghdad Terkait Referendum
Presiden KRG, Masoud Barzani, kembali menyerukan dialog kepada pemerintah pusat Irak untuk menyelesaikan masalah yang belum terselesaikan dengan Baghdad. Foto/Istimewa


BAGHDAD - Presiden Daerah Kurdi Irak (KRG), Masoud Barzani, kembali menyerukan dialog kepada pemerintah pusat Irak untuk menyelesaikan masalah yang belum terselesaikan dengan pemerintah pusat. Sebelumnya, KRG dan Baghdad terlibat ketegangan, setelah Erbil memutuskan untuk menggelar referendum kemerdekaan.

"Kami akan berupaya memecahkan masalah dan perbedaan dengan Baghdad melalui dialog," kata Barzani kepada wartawan, setelah dia meletakkan selimut bunga di makam mantan Presiden Irak Jalal Talabani.

"Kami berharap kematian Talabani akan menjadi kesempatan untuk menemukan kembali hubungan antara semua partai politik di wilayah Kurdi," sambungnya, seperti dilansir Anadolu Agency pada Minggu (8/10).

Seperti diketahui, pada 25 September, warga Irak di daerah yang dikuasai KRG dan di beberapa daerah yang disengketakan antara Baghdad dan Erbil, memilih apakah akan mengumumkan kemerdekaan dari Irak atau tetap bergabung dengan Baghdad.

Menurut hasil yang diumumkan oleh KRG, hampir 93 persen pemilih terdaftar memberikan suara untuk kemerdekaan. Namun, Pemerintah Irak menilai referendum tersebut tidak sah.

Referendum tersebut banyak dikritik oleh sebagian besar aktor regional dan internasional, banyak yang memperingatkan bahwa hal itu akan mengalihkan perhatian dari perang melawan terorisme Irak, dan merusak stabilitas kawasan. 





Credit  sindonews.com






Bangladesh Buru Warganya yang Nikahi Pengungsi Rohingya


Bangladesh Buru Warganya yang Nikahi Pengungsi Rohingya 
Bangladesh melarang warganya menikahi pengungsi Rohingya sejak 2014 lalu. (Reuters/Mohammad Ponir Hossain)


Jakarta, CB -- Kepolisian Bangladesh memburu warganya, Shoaib Hossain Jewel, yang diduga menikahi seorang pengungsi Rohingya bernama Rafiza pada bulan lalu.

"Kami mendengar, dia menikahi perempuan Rohingya. Kami ke rumahnya di Desa Charigram. Namun, kami tak menemukannya dan orang tuanya juga tidak tahu keberadaannya," ujar Kepala Kepolisian daerah Singair, Khandaker Imam Hossain, kepada AFP.

Bangladesh memang melarang warganya menikahi pengungsi Rohingya sejak 2014 lalu. Saat itu, gelombang pengungsi Rohingya sedang meningkat karena aksi kekerasan di Rakhine.



Pelarangan itu diterapkan karena sejumlah klaim yang mengatakan bahwa Rohingya kerap menggunakan modus pernikahan dengan warga lokal agar mendapatkan kewarganegaraan.


Namun, ayah dari Jewel, Babul Hossain, mengatakan bahwa pernikahan anaknya dengan pengungsi Rohingya itu sama sekali tidak ada kaitannya dengan modus tersebut.

"Jika seorang warga Bangladesh bisa menikahi orang Kristen dan dari agama lain, apa yang salah jika anak saya menikahi Rohingya? Dia menikahi seorang Muslim yang ditampung di Bangladesh," katanya.

Surat kabar Dhaka Tribune melaporkan, Jewel yang berprofesi sebagai guru di madrasah, bertemu dengan Rafiza saat perempuan itu dan keluarganya mengungsi di rumah seorang imam di Singair.

Mereka kemudian menjalin kasih hingga Jewel rela pergi ke Cox's Bazar, di mana kamp pengungsi untuk Rohingya berdiri. Ia ke sana untuk meminta restu dari orang tua Rafiza.

Pasangan itu kemudian mengikat janji dalam prosesi yang menjadi pernikahan antara warga Bangladesh dan pengungsi Rohingya pertama sejak eksodus pada Agustus lalu.

Eksodus ini terjadi karena bentrokan kembali pecah di Rakhine pada 25 Agustus, menewaskan 1.000 orang dan membuat lebih dari 500 ribu orang Rohingya kabur ke Bangladesh.




credit  cnnindonesia.com