Senin, 09 Oktober 2017

Pesawat Mata-mata AS dan Korsel Sibuk, Khawatir Korut Luncurkan ICBM


Pesawat Mata-mata AS dan Korsel Sibuk, Khawatir Korut Luncurkan ICBM
Pesawat mata-mata canggih Amerika Serikat, U-2. AS dan Korsel sibuk intai Korut di tengah kekhawatiran Pyongyang akan luncurkan ICBM. Foto/REUTERS


SEOUL - Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) sibuk meningkatkan operasi pesawat mata-mata mereka di dekat wilayah Korea Utara (Korut). Gencarnya operasi itu terjadi di tengah kekhawatiran bahwa rezim Kim Jong-un akan meluncurkan rudal balistik antarbenua (ICBM).

Sumber militer Seoul mengatakan, pasukan dari kedua negara telah meningkatkan misi pengintaian setelah seorang anggota parlemen Rusia mengklaim bahwa Pyongyang berencana untuk menembakkan ICBM yang mampu menyerang daratan AS.

“Mereka sedang mempersiapkan sebuah tes baru untuk rudal jarak jauh,” kata Anton Morozov, anggota parlemen Rusia yang baru saja melakukan kunjungan ke Pyongyang.

”Mereka bahkan memberi kami perhitungan matematis yang mereka yakini sebagai bukti bahwa rudal mereka bisa melanda pantai barat Amerika Serikat,” ujar Morozov.

Pejabat CIA sebelumnya juga mengungkapkan bahwa rezim Kim Jong-un kemungkinan akan melakukan uji coba senjata nuklir baru pada hari Selasa (10/10/2017) besok untuk menandai berdirinya Partai Buruh Korea.

Sebagai respons, pasukan AS telah meningkatkan operasi pesawat pengintai ultra-tinggi U-2S. Sedangkan Korsel meningkatkan operasi pesawat pengintai RC-800 dan RF-16 terhadap tetangganya tersebut.

“Beberapa gerakan terus-menerus terdeteksi dari fasilitas rudal dan basis rudal Korea Utara. Kami mempertahankan postur pengintaian dan kesiapan yang tinggi,” kata sumber militer Korsel yang dilansir Yonhap.

Media Seoul itu juga melaporkan bahwa sistem radar canggih berbasis maritim dan darat sudah siaga di tempat untuk mendeteksi aktivitas rudal balistik Pyongyang. 




Credit  sindonews.com