Selasa, 10 Oktober 2017

Pemimpin Hizbullah Sebut Tindakan AS Membantu ISIS di Suriah


Pemimpin Hizbullah Sebut Tindakan AS Membantu ISIS di Suriah
Pimpinan Hizbullah Libanon, Sayyed Hassan Nasrallah dalam sebuah pemutaran video (Foto: REUTERS/Aziz Taher)



Beirut - Pemimpin Hizbullah Libanon Sayyid Hassan Nasrallah mengatakan Amerika Serikat (AS) melayani kepentingan ISIS dengan mencegah tentara Suriah dan sekutunya untuk maju ke beberapa wilayah di Suriah timur.

Dilansir Reuters, Nasrallah mengatakan AS menunda militer Suriah dalam pertempuran untuk merebut kembali wilayah tersebut dari ISIS.


"Orang-orang Amerika bekerja untuk menghalangi pertempuran melawan Negara Islam," sambungnya.
"Angkatan Udara Amerika di beberapa daerah mencegah tentara Suriah dan sekutu-sekutunya untuk maju ke daerah yang dikuasai oleh ISIS," kata Nasrallah dalam sebuah pidato saat peringatan bagi pejuang Hizbullah yang terbunuh dalam bentrokan melawan negara Islam, Senin (9/10/2017).




Komentar Nasrallah muncul setelah pejabat senior AS mengatakan Presiden Donald Trump mempertimbangkan untuk memberikan sanksi kepada Iran atas dukungannya terhadap Hizbullah. Dan saat Kongres AS bersiap untuk mempertimbangkan sanksi yang lebih ketat terhadap Hizbullah sendiri.

Hizbullah bersama Rusia, Iran, dan Suriah telah bertempur melawan ISIS dalam serangan di pasir Suriah tengah dalam beberapa bulan terakhir.

Sementara AS memimpin sebuah koalisi internasional yang yang mencakup aliansi milisi Kurdi dan Arab.


Situasi medan perang di Suriah sangat kompleks. Konflik ini terjadi dari perang saudara yang mengakhiri pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad melawan pemberontak. Selain itu juga ada dua kampanye terpisah tersebut yang melawan ISIS.

Sumber keamanan di Libanon mengatakan, Hizbullah telah kehilangan ratusan pejuang di Suriah sejak memasuki konflik untuk mendukung Assad pada tahun 2013 untuk melawan kelompok pemberontak.

Pekan lalu serangan balik ISIS terhadap tentara Suriah dan sekutu-sekutunya menewaskan sejumlah pejuang Hizbullah termasuk seorang komandan senior, Ali al-Hadi al-Asheq.



Credit  detik.com