Meningkatnya ketegangan antara India dan Pakistan tidak akan memberikan keuntungan.
CB, ANKARA
-- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan siap membantu meredam
ketegangan antara Pakistan dan India. Menurut dia, meningkatnya
ketegangan antara India dan Pakistan tidak akan memberikan keuntungan
bagi siapa pun.
Dilansir
dari kantor berita Turki, Anadolu Agency, Senin (4/3), Erdogan dalam
kampanye di Trabzon, di wilayah Laut Hitam Turki, juga menyampaikan
apresiasinya terhadap langkah Pakistan menyerahkan pilot asal India yang
jatuh dalam ketegangan baru-baru ini. Erdogan berharap bahwa India bisa
melakukan hal serupa.
Jumat kemarin, seorang pilot India yang terlibat dalam konflik
antarnegara tetangga yang bersenjata nuklir, Komandan Wing Abhinandan
Varthaman, diserahkan kepada pemerintah India oleh Pakistan.
Varthaman
ditahan di Pakistan setelah pesawatnya jatuh pada Rabu lalu, dalam
pertempuran udara dengan jet Pakistan di sepanjang perbatasan de facto
Kashmir. Sehari kemudian, Perdana Menteri Pakistan Imran Khan
mengumumkan pembebasannya dengan isyarat niat baik.
Ketegangan
antara kedua negara terjadi menyusul serangan bom bunuh diri yang
menewaskan 40 polisi paramiliter India di wilayah Kashmir yang
dikendalikan India pada 14 Februari. India menyalahkan Pakistan atas
insiden tersebut. Sementara Pakistan membantah terlibat penyerangan.
Amerika
Serikat, Cina dan kekuatan dunia yang lain mendesak kedua negara untuk
menahan diri. Perdana Menteri Pakistan Imran Khan juga menyerukan
perundingan.
"Sejarah mengajarkan pada kita bahwa
perang selalu penuh salah perhitungan. Pertanyaan saya adalah dengan
memperhitungkan senjata yang kita miliki, apakah kita bisa mencapai
salah perhitungan," kata Khan dalam pidato singkat di televisi yang
disiarkan secara nasional. "Kita harus duduk dan berbicara."
Pakistan
dan India telah tiga kali berperang sejak merdeka dari pemerintahan
kolonial Inggris pada 1047. Dari tiga perang itu, dua di antaranya
adalah masalah Kashmir. Pakistan telah menutup wilayah udaranya,
sehingga memaksa penerbangan komersial untuk mengubah arah.