Selasa, 26 Maret 2019

Soal Golan, Rusia Waspada Gelombang Baru Ketegangan Kawasan


Soal Golan, Rusia Waspada Gelombang Baru Ketegangan Kawasan
Menlu Rusia, Maria Zakharova, memperingatkan kemungkinan gelombang baru ketegangan di Timur Tengah setelah AS mendeklarasikan Dataran Tinggi Golan sebagai wilayah kedaulatan Israel. (Reuters/Sergei Karpukhin)



Jakarta, CB -- Rusia memperingatkan kemungkinan kehadiran gelombang baru ketegangan di Timur Tengah setelah Amerika Serikat mendeklarasikan Dataran Tinggi Golan sebagai wilayah kedaulatan Israel.

"[Keputusan AS] mengabaikan semua prosedur internasional. Sayangnya, ini dapat menimbulkan gelombang baru ketegangan di kawasan Timur Tengah," ujar Menteri Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, sebagaimana dikutip AFP.

Selama ini, Dataran Tinggi Golan menjadi wilayah yang diperebutkan oleh Israel dan Suriah dan belum ada kesepakatan kedua negara untuk mengakhiri sengketa ini.


Israel mencaplok Dataran Tinggi Golan dari Suriah dalam Perang Enam Hari pada 1967 silam. Mereka menganeksasi Dataran Tinggi Golan secara efektif pada 1981, tapi tak pernah diakui oleh komunitas internasional.


Setelah Trump mendeklarasikan pengakuan ini, sejumlah negara, termasuk Libanon dan Turki, pun melontarkan kecaman. Menurut mereka, keputusan ini akan memperdalam jurang konflik kedua negara yang dapat memicu ketegangan di kawasan.

Netanyahu disebut telah lama mendorong AS mengakui Dataran Tinggi Golan sebagai wilayahnya. Upaya itu berhasil hingga Trump akhirnya mendeklarasikan pengakuan Dataran Tinggi Golan sebagai wilayah Israel pada Senin.

"Hari ini, saya merasa terhormat dapat menyambut Perdana Menteri Netanyahu dari Israel di Gedung Putih, di mana saya menandatangani Proklamasi Presiden mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan," kata Trump melalui Twitter.

Dengan tersenyum, Netanyahu menyaksikan langsung saat Trump menandatangani dokumen deklarasi tersebut di Gedung Putih pada Senin (25/3).

"Keputusan Anda untuk mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan sangat bersejarah," ujar Netanyahu kepada Trump.

Melanjutkan pernyataannya, Netanyahu berkata, "Pengakuan ini adalah keadilan bersejarah yang berlipat ganda. Israel memenangkan wilayah Dataran Tinggi Golan dalam perang pertahanan diri dan akar rakyat Yahudi di Golan sudah ada sejak ribuan tahun." 




Credit  cnnindonesia.com