Rabu, 20 Maret 2019

Seribu Aparat Venezuela Desersi dan Kabur ke Kolombia


Seribu Aparat Venezuela Desersi dan Kabur ke Kolombia
Ilustrasi anggota kepolisian Venezuela. (REUTERS/Manaure Quintero)




Jakarta, CB -- Sekitar seribu aparat Venezuela dilaporkan desersi dan kabur ke Kolombia. Para polisi dan tentara itu menyatakan tidak tahan dengan situasi krisis serta keluarga semakin terhimpit karena gaji yang kecil.

Seperti dilansir Associated Press, Rabu (20/3), seribuan aparat Venezuela itu memilih menyerahkan senjata dan seragam kepada pasukan Kolombia. Kebanyakan dari mereka lari pada 23 Februari lalu, ketika pemimpin oposisi Juan Guaido mencoba membawa masuk bantuan yang tertahan dari Kolombia.

Aparat Venezuela desertir itu saat ini justru mendapat bantuan kesehatan dan hukum, serta diberi kebutuhan pokok. Bahkan mereka juga lari membawa serta keluarga, yang saat ini jumlahnya diperkirakan mencapai 400 orang.


Seorang bekas tentara Venezuela yang terakhir berpangkat kapten, Jean Marchena Castillo, menyatakan sebagian sejawatnya masih khawatir dengan nasib kerabat mereka yang tidak bisa kabur. Sebab, pasukan yang setia kepada Maduro dilaporkan kerap mengancam sanak saudara para serdadu yang membelot.


Di sisi lain, Castillo mengatakan sejumlah rekannya yang memilih kabur dari dinas juga khawatir dengan nasib keluarga masing-masing. Sebab, mereka menjadi tulang punggung untuk menghidupi keluarga.

Menurut perwakilan oposisi Venezuela di Kolombia, Humberto Calderon Berti, mereka saat ini bekerja sama dengan pemerintah setempat memberikan pelatihan supaya para desertir itu bisa bertahan hidup dan tidak menjadi pengangguran yang malah membebani negara lain.

Sedangkan politikus pro Maduro, Diosdado Cabello, menuduh aparat Venezuela yang desersi sudah disogok. Namun, tuduhan itu dibantah para aparat yang membelot.

Sekitar tiga juta warga Venezuela memilih lari dari negara itu karena krisis berkepanjangan. Sepertiganya mengungsi ke Kolombia.

Meski sejumlah aparatnya membelot, sejumlah pejabat serta petinggi militer dan kepolisian menyatakan masih setia terhadap Maduro. Mereka adalah mantan menteri luar negeri yang kini menjadi Wakil Presiden Delcy Rodriguez, Menteri Penerangan Jorge Rodriguez, dan Menteri Pertahanan Jenderal Vladimir Padrino Lopez.

Mereka dijatuhi sanksi oleh Amerika Serikat karena dugaan korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia.

Maduro menuduh Guaido adalah antek Amerika Serikat yang hendak menggulingkan pemerintahannya.

Krisis ekonomi yang berlanjut menjadi krisis politik melanda Venezuela sejak 2013. Saat ini krisis diperburuk dengan jaringan listrik yang padam berhari-hari, sehingga memicu kelangkaan air. 




Credit  cnnindonesia.com