Gedung Putih mengatakan bahwa kedua pemimpin negara itu ingin segera bertemu kembali.
CB,
HANOI -- Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Amerika Serikat
Donald Trump pada Kamis (1/3) waktu setempat, mengakhiri pertemuan
mereka yang kedua di Hanoi, Ibu Kota Vietnam, tanpa mencapai
kesepakatan. Gedung Putih mengatakan bahwa kedua pemimpin negara itu
ingin segera bertemu kembali.
"Tidak ada kesepakatan yang dicapai" antara Kim dan Trump pada hari kedua pertemuan puncak mereka di Hanoi, kata Gedung Putih.
Gedung
Putih menambahkan bahwa kedua pemimpin negara ingin segera bertemu
kembali. Kendati mengakhiri pertemuan tanpa kesepakatan apa pun, Kim dan
Trump telah "melakukan pembicaraan yang sangat baik dan membangun".
Mereka juga membahas berbagai cara untuk "memajukan denuklirisasi serta
konsep-konsep yang didorong dengan aspek ekonomi," bunyi peryataan dari
Gedung Putih.
Kim dan Trump pada awalnya dijadwalkan untuk
menghadiri acara makan siang serta penandatanganan kemungkinan
pernyataan bersama di Hotel Sofitel Legend Metropole di Hanoi. Namun,
acara tersebut dibatalkan karena alasan yang tidak diungkapkan. Jumpa
pers oleh Trump dimajukan dua jam menjadi pukul 14.00 waktu setempat.
Dalam
kesempatan itu, Trump mengatakan masih ada jurang antara apa yang
diinginkan Korea Utara dan Amerika Serikat. Kim menuntut sanksi yang
dikenakan terhadap Pyongyang dilonggarkan sebagai imbalan atas
perlucutan senjata nuklir "dalam jumah besar". AS tidak menyetujui
tuntutan itu.
Trump mengatakan kepada para wartawan bahwa
ia dan Kim masing-masing memiliki visi tertentu yang tidak selaras namun
"semakin mendekati" dibandingkan satu tahun lalu. "Kami perlu bicara.
Ada jurang," ucapnya.
Trump dan Kim memulai pertemuan
puncak mereka pada Rabu (27/2) malam dengan mengadakan perbincangan
empat mata dan makan malam. Keduanya melanjutkan pembicaraan keesokan
harinya soal upaya nyata untuk mewujudkan perdamaian dan perlucutan
senjata nuklir di Semenanjung Korea.
Setelah kembali dari
Hotel J.W. Marriott, Trump mengisyaratkan dalam acara jumpa pers bahwa
pembicaraan antara Pyongyang dan Washington bisa berlanjut walaupun ia
dan Kim tidak berhasil mencapai kesepakatan selama pertemuan mereka yang
kedua itu.
Namun, Trump tahu bahwa pertemuan puncak
berikutnya dengan Trump kemungkinan belum akan dilakukan lagi untuk
waktu lama. Pernyataanya itu mengisyaratkan bahwa diplomasi dengan
menggelar pertemuan puncak seperti itu kemungkinan akan terhenti
sementara.
Trump mengatakan Menteri Luar Negeri AS Mike
Pompeo merasa bahwa "tidak baik" untuk menandatangani apa pun selama
pertemuan itu kendati mereka memiliki beberapa opsi untuk dirundingkan.
Walaupun
pertemuan tidak menghasilkan kesepakatan, Trump mengatakan ia akan
"terus melanjutkan upaya itu" dengan sang pemimpin Korea Utara untuk
mengatasi kesenjangan antarkedua negara.
Kimp dan Trump
dalam pertemuan puncak mereka yang pertama di Singapura, Juni tahun
lalu, setuju untuk menciptakan perdamaian yang abadi serta menuntaskan
perlucutan senjata nuklir di semenanjung tersebut. Mereka juga setuju
memulai hubungan baru antara kedua negara. Pompeo mengatakan para
perunding kedua negara akan bertemu lagi "pada hari-hari dan
minggu-minggu mendatang."