Kamis, 21 Maret 2019

Motif Teror Penembakan Utrecht Terungkap dalam Sebuah Surat


Motif Teror Penembakan Utrecht Terungkap dalam Sebuah Surat
Sebuah surat mengungkap motif teror pelaku penembakan trem di Utrecht, Belanda. Foto/Istimewa

UTRECHT - Sebuah surat yang ditemukan di sebuah mobil pelarian yang digunakan tersangka penembakan trem Utrecht menunjukkan motif teror di balik serangan tersebut. Hal itu dikatakan oleh pihak kepolisian dan jaksa penuntut umum setempat.

Pria kelahiran Turki, Gokmen Tanis (37), ditangkap di kota Belanda pada Senin malam karena dicurigai membunuh tiga orang dan melukai lima orang lainnya dalam penembakan trem di 24 October Square.

"Motif teroris sedang dipertimbangkan dengan serius," kata polisi dan jaksa penuntut umum Utrecht dalam sebuah pernyataan bersama. 

"Sebuah surat yang ditemukan di dalam mobil pelarian dan sifat dari peristiwa tersebut menyebabkan hal ini. Motif lainnya tidak dikecualikan dan juga sedang diselidiki," imbuhnya seperti dikutip dari CNN, Rabu (20/3/2019).

Isi dari surat itu sendiri belum diungkap ke publik.

Polisi mengatakan tampaknya tidak ada hubungan langsung antara pria bersenjata itu, yang sebelumnya pernah terlibat pertikaian dengan penegak hukum, dan para korbannya. Pernyataan ini sekaligus mementahkan laporan media sebelumnya yang melaporkan insiden penembakan itu mungkin dipicu oleh konflik internal.

Polisi juga telah merilis rincian lebih lanjut tentang mereka yang tewas dan terluka dalam penembakan itu. Mereka mengatakan para korban adalah seorang wanita berusia 19 tahun dari Vianen, seorang pria berusia 28 dan 49 tahun dari Utrecht.

Tiga dari korban luka adalah seorang wanita berusia 20 tahun dari Utrecht, seorang wanita berusia 21 tahun dari Nieuwegein dan seorang pria berusia 74 tahun dari De Meern. Ketiganya berada dalam kondisi serius, menurut pesan yang diposting di akun Twitter polisi Utrecht.

Dua pria lainnya, berusia 23 dan 27, ditangkap sehubungan dengan penembakan pada hari Senin. Menurut polisi, peran mereka dalam insiden itu sedang diselidiki. 


Bendera dikibarkan setengah tiang di gedung-gedung pemerintah di seluruh Belanda sebagai penghormatan kepada para korban.

Baca juga: Belanda Kibarkan Bendera Setengah Tiang Pasca Penembakan Utrecht

Selama perburuan, sebuah video yang diyakini menunjukkan sosok Tanis diambil dari rekaman kamera keamanan di atas trem dan diedarkan oleh polisi Belanda. Waktu di dalam rekaman menunjukkan pukul 10:41, kira-kira empat menit sebelum aksi penembakan dimulai.

Pihak berwenang menurunkan tingkat ancaman teror untuk provinsi Utrecht dari 5 - tertinggi, atau paling kritis - ke level 4 setelah penangkapan Tanis, koordinator nasional Belanda untuk keamanan dan kontraterorisme, PJ Aalbersberg, mengatakan di Twitter.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan dalam sebuah wawancara TV bahwa agen intelijen negaranya sedang menyelidiki masalah ini, lapor kantor berita AFP.

Belanda kerap lolos dari insiden teror dalam beberapa tahun terakhir. Namun polisi Belanda sebelumnya menggagalkan apa yang mereka sebut sebagai serangan teroris besar-besaran pada September lalu ketika mereka menangkap tujuh orang di Rotterdam.

Awal bulan itu, seorang pria ditembak oleh polisi di stasiun kereta pusat Amsterdam setelah menikam dua turis asal Amerika. Pihak berwenang mengatakan tersangka memiliki "motif teroris" tetapi diyakini telah bertindak sendiri.



Credit  sindonews.com