Menurut sebuah sumber, Saleh meninggalkan rumahnya di ibu kota Sanaa
ke kampung halamannya di Distrik Sinhan, di bawah kesepakatan dengan
Houthi.
Dalam kesepakatan itu, Houthi disebut setuju memberikan keamanan perjalanan bagi Saleh. Al-Arabiya melaporkan, Saleh meninggalkan rumahnya di Sanaa hanya dengan satu mobil, bersama putranya dan dua pemimpin Partai Kongres Rakyat Umum (GPC).
Mobil Saleh tiba di daerah Sayan, beberapa kilometer dari Desa Beit al-Ahmar di Sanhan. Namun kemudian mobilnya diblokir oleh tujuh mobil yang penuh dengan militan Houthi. "Mobil yang membawa Saleh tidak bisa lepas karena tujuh mobil Houthi benar-benar menghalangi mereka," kata sumber tersebut.
Militan Houthi memaksa Saleh dan teman-temannya untuk keluar dari mobil dan menembakkan senapan ke perut dan kepala mereka. Beberapa sumber mengatakan setidaknya 35 peluru amunisi telah ditembakkan ke arah Saleh.
Namun sumber lain menceritakan dengan versi berbeda. Saleh sebelumnya disebut telah bertemu dengan orang-orang kepercayaan dan anggota partainya pada Senin (4/12) dini hari di dekat 60th Street, Sanaa. Menurut informasi yang ada, milisi Houthi mulai mengebom rumah Saleh di Sanaa dengan granat RPG.
Bentrokan sempat meletus saat Houthi mencegat iring-iringan mobil Saleh. Beberapa pengawal Saleh dan anggota partai GPC tewas terbunuh dalam bentrokan itu.
Saleh dan sejumlah asistennya, termasuk putra saudaranya, Tarek, yang memimpin Yemen' Republicans Guard, sempat dikejar oleh konvoi militer milisi Houthi yang berjumlah sekitar 20 kendaraan.
Pemimpin Partai GPC, Ali al-Bukhiti, mengatakan seorang penembak jitu menembak Saleh di kepala. Sementara laporan lainnya mengatakan Houthi menahan Saleh dan sejumlah asistennya, lalu membunuh mereka dari jarak yang dekat.
Di sisi lain, milisi Houthi telah mengatakan mereka membunuh Saleh dengan menyerang iring-iringan mobilnya dengan peluru tajam dan granat berpeluncur roket. Sebuah video yang diterbitkan oleh Houthi menunjukkan sebuah adegan yang mirip dengan pembunuhan Pemimpin Libya Muammar Qadafi.
Orang-orang bersenjata Houthi membungkus tubuh Saleh dalam selimut dan menunjukkan luka peluru di sisi kiri kepala Saleh. Khaled, putra Saleh, dilaporkan terluka dan ditangkap oleh milisi Houthi.
Namun nasib Tariq Saleh, keponakan Saleh, dan Arif Zuka, Sekretaris Jenderal Partai GPC saat ini masih tetap menjadi misteri.
Dalam kesepakatan itu, Houthi disebut setuju memberikan keamanan perjalanan bagi Saleh. Al-Arabiya melaporkan, Saleh meninggalkan rumahnya di Sanaa hanya dengan satu mobil, bersama putranya dan dua pemimpin Partai Kongres Rakyat Umum (GPC).
Mobil Saleh tiba di daerah Sayan, beberapa kilometer dari Desa Beit al-Ahmar di Sanhan. Namun kemudian mobilnya diblokir oleh tujuh mobil yang penuh dengan militan Houthi. "Mobil yang membawa Saleh tidak bisa lepas karena tujuh mobil Houthi benar-benar menghalangi mereka," kata sumber tersebut.
Militan Houthi memaksa Saleh dan teman-temannya untuk keluar dari mobil dan menembakkan senapan ke perut dan kepala mereka. Beberapa sumber mengatakan setidaknya 35 peluru amunisi telah ditembakkan ke arah Saleh.
Namun sumber lain menceritakan dengan versi berbeda. Saleh sebelumnya disebut telah bertemu dengan orang-orang kepercayaan dan anggota partainya pada Senin (4/12) dini hari di dekat 60th Street, Sanaa. Menurut informasi yang ada, milisi Houthi mulai mengebom rumah Saleh di Sanaa dengan granat RPG.
Bentrokan sempat meletus saat Houthi mencegat iring-iringan mobil Saleh. Beberapa pengawal Saleh dan anggota partai GPC tewas terbunuh dalam bentrokan itu.
Saleh dan sejumlah asistennya, termasuk putra saudaranya, Tarek, yang memimpin Yemen' Republicans Guard, sempat dikejar oleh konvoi militer milisi Houthi yang berjumlah sekitar 20 kendaraan.
Pemimpin Partai GPC, Ali al-Bukhiti, mengatakan seorang penembak jitu menembak Saleh di kepala. Sementara laporan lainnya mengatakan Houthi menahan Saleh dan sejumlah asistennya, lalu membunuh mereka dari jarak yang dekat.
Di sisi lain, milisi Houthi telah mengatakan mereka membunuh Saleh dengan menyerang iring-iringan mobilnya dengan peluru tajam dan granat berpeluncur roket. Sebuah video yang diterbitkan oleh Houthi menunjukkan sebuah adegan yang mirip dengan pembunuhan Pemimpin Libya Muammar Qadafi.
Orang-orang bersenjata Houthi membungkus tubuh Saleh dalam selimut dan menunjukkan luka peluru di sisi kiri kepala Saleh. Khaled, putra Saleh, dilaporkan terluka dan ditangkap oleh milisi Houthi.
Namun nasib Tariq Saleh, keponakan Saleh, dan Arif Zuka, Sekretaris Jenderal Partai GPC saat ini masih tetap menjadi misteri.
Credit REPUBLIKA.CO.ID