Senin, 11 September 2017

Rusia Berang Monumen Tentara Merah Dibongkar Polandia



Rusia Berang Monumen Tentara Merah Dibongkar Polandia
Polandia menghancurkan monumen Tentara Merah Rusia. Foto/Istimewa



WARSAWA - Rusia menyatakan kemarahannya setelah Polandia meratakan monumen Tentara Merah yang berjuang membebaskan negara itu dari Nazi Jerman. Rusia mengatakan tindakan tersebut merupakan tindakan vandalisme yang melanggar kesepakatan bilateral kedua negara.

Butuh waktu kurang dari 20 menit bagi pihak berwenang Polandia untuk meruntuhkan monumen tersebut, yang dibangun oleh Tentara Merah pada tahun 1945 di kota Trzcianka di Polandia. Monumen itu dibangun untuk mengenang 56 tentara Soviet yang menyerahkan hidup mereka di medan perang.

"Kami menganggap insiden yang memalukan ini sebagai ilustrasi dan konsekuensi langsung dari kebijakan anti-Rusia pemerintah Polandia antara lain di bidang peringatan," kata Kementerian Luar Negeri Rusia, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Russia Today, Minggu (10/9/2017).

"Kurangnya penghormatan terhadap kenanang akan perang dan para pahlawannya yang ditampilkan oleh Polandia mirip dengan kebiadaban," sambung penyataan itu.

Garis anti-Rusia yang diambil oleh pemerintah incumbent dari partai Hukum dan Peradilan, Jaroslaw Kaczynski, baru-baru ini mengakibatkan pembatasan Rusia untuk mengambil bagian dalam proyek multi-nasional untuk membuat sebuah monumen peringatan baru di lokasi kamp kematian Nazi Sobibor yang terkenal. Padahal Moskow telah menjanjikan kontribusi keuangan yang signifikan.

"Tujuan untuk tidak membiarkan Rusia bergabung dengan para peserta proyek adalah bagian dari Russophobia Warsawa, yang telah ditunjukkan secara terbuka baru-baru ini. Polandia juga bertujuan untuk memaksakan versi sejarah mereka sendiri dengan meremehkan peran Uni Soviet dan Red Army sebagai pembebas dalam Perang Dunia II," kata Menteri Luar Negeri Rusia.

Kepala misi peringatan militer Kementerian Pertahanan Rusia di Polandia, Aleksey Fomichev, mengatakan Polandia telah dua kali mengajukan permohonan ke kedutaan besar Rusia mengenai masalah itu. Namun, Warsawa tidak bisa memberikan bukti bahwa tidak ada sisa-sisa tentara Rusia di kuburan massal tersebut.

"Berdasarkan semua dokumen tetap ada (di dalam kuburan massal); Tidak ada makalah tentang penggalian atau penguburan kembali," tegas Fomichev.

Fomichev mengungkapkan bahwa delegasi Rusia dan otoritas lokal Polandia telah membahas kemungkinan termasuk memorial dalam daftar monumen bersejarah yang dijaga oleh undang-undang tentang warisan budaya tiga minggu sebelum pembongkaran, dimana kedutaan Rusia diberitahukan begitu hal itu sedang dilakukan.

Kementerian Pertahanan Rusia juga ikut mengecam kebijakan Polandia. Kementerian Pertahanan Rusia mengaku "sangat marah" dengan menginjak ingatan akan orang-orang yang membebaskan dunia dari wabah fasisme.




Credit  sindonews.com