New York (CB) - Indonesia bersama negara-negara anggota
Gerakan Non Blok (GNB) menunjukkan komitmen mereka untuk membantu
perjuangan rakyat Palestina pada pertemuan tingkat menteri di sela-sela
Sidang Majelis Umum PBB ke-72 di New York, Selasa.
"Palestina ada di jantung politik Indonesia dan di setiap helaan napas diplomasi Indonesia, di situ ada Palestina," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi setelah menghadiri pertemuan tingkat menteri negara-negara Non Blok di Markas PBB, New York, Selasa.
Pada pertemuan tingkat menteri tentang Palestina tersebut, disepakati sejumlah isu yang perlu didorong untuk memperjuangkan Palestina.
Di antaranya adalah pentingnya upaya meningkatkan status Palestina di panggung internasional.
Dalam hal itu, Menlu Retno meminta negara-negara Gerakan Non Blok yang belum mengakui Palestina untuk segera mengakuinya serta mendorong agar Palestina diakui dan menjadi salah satu anggota PBB.
Kedua, pentingnya upaya diplomatik di semua tingkatan untuk menyampaikan keprihatinan terhadap upaya-upaya ilegal dari Israel dan menciptakan suatu kondisi yang kondusif agar negosiasi bisa dilakukan kembali.
"Kita juga meminta negara-negara Non Blok yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel untuk memberikan tekanan kepada Israel," kata Retno.
Selain itu perlunya langkah di dalam organisasi internasional untuk menyuarakan perlawanan yang kuat kepada Israel dan mendukung lebih perjuangan rakyat Palestina, kata Menlu.
Dan yang terakhir adalah mengenai pentingnya mengambil semua langkah yang memungkinkan untuk mendukung rakyat Palestina dalam bentuk bantuan pembangunan kapasitas.
"Di dalam Debat Umum saat Wapres (Jusuf Kalla) nanti akan bicara, insya Allah kita juga akan bawa isu Palestina ini," kata Menlu.
Sesi Debat Umum Sidang Majelis Umum PBB ke-72 telah dibuka pada Selasa sementara Wapres Jusuf Kalla, yang memimpin delegasi Indonesia, dijadwalkan akan menyampaikan pidatonya di depan mimbar PBB pada Kamis (21/9).
"Palestina ada di jantung politik Indonesia dan di setiap helaan napas diplomasi Indonesia, di situ ada Palestina," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi setelah menghadiri pertemuan tingkat menteri negara-negara Non Blok di Markas PBB, New York, Selasa.
Pada pertemuan tingkat menteri tentang Palestina tersebut, disepakati sejumlah isu yang perlu didorong untuk memperjuangkan Palestina.
Di antaranya adalah pentingnya upaya meningkatkan status Palestina di panggung internasional.
Dalam hal itu, Menlu Retno meminta negara-negara Gerakan Non Blok yang belum mengakui Palestina untuk segera mengakuinya serta mendorong agar Palestina diakui dan menjadi salah satu anggota PBB.
Kedua, pentingnya upaya diplomatik di semua tingkatan untuk menyampaikan keprihatinan terhadap upaya-upaya ilegal dari Israel dan menciptakan suatu kondisi yang kondusif agar negosiasi bisa dilakukan kembali.
"Kita juga meminta negara-negara Non Blok yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel untuk memberikan tekanan kepada Israel," kata Retno.
Selain itu perlunya langkah di dalam organisasi internasional untuk menyuarakan perlawanan yang kuat kepada Israel dan mendukung lebih perjuangan rakyat Palestina, kata Menlu.
Dan yang terakhir adalah mengenai pentingnya mengambil semua langkah yang memungkinkan untuk mendukung rakyat Palestina dalam bentuk bantuan pembangunan kapasitas.
"Di dalam Debat Umum saat Wapres (Jusuf Kalla) nanti akan bicara, insya Allah kita juga akan bawa isu Palestina ini," kata Menlu.
Sesi Debat Umum Sidang Majelis Umum PBB ke-72 telah dibuka pada Selasa sementara Wapres Jusuf Kalla, yang memimpin delegasi Indonesia, dijadwalkan akan menyampaikan pidatonya di depan mimbar PBB pada Kamis (21/9).
Credit antaranews.com