Senin, 13 Februari 2017

Tahrir al-Sham, Reinkarnasi Terbaru Al-Qaeda di Suriah


 
Tahrir al-Sham, Reinkarnasi Terbaru Al-Qaeda di Suriah
Tahrir al-Sham, reinkarnasi terbaru Al-aaeda di Suriah. Foto/Ilustrasi/SINDOnews/Ian
 
DAMASKUS - Kelompok teroris Suriah Jabhat Fathe al-Sham (JFS) telah bergabung dengan empat faksi yang lebih kecil dan merubah namanya menjadi Tahrir al-Sham. JFS sendiri sebelumnya bernama Front al-Nusra yang mempunyai hubungan dengan al-Qaeda sebelum memutuskan hubungan pada bulan Juli lalu.

Kelompok ini dipimpin oleh Hashim al-Sheikh, yang sebelumnya menjabat sebagai kepala kelompok pejuang Islam yang kuat Ahrar al-Sham. Ahrar al-Sham sendiri menolak bergabung dan telah berselisih dengan JFS di Suriah utara.

Pada tanggal 9 Februari lalu, al-Shaikh telah menyapaikan pesan pertamanya sebagai pemimpin. Dalam kesempatan itu, ia menegaskan jika entitas baru kelompoknya independen dan bukan kepanjangan tangan dari organisasi sebelumnya dan faksi-faksi lain seperti dikutip dari BBC, Minggu (12/2/2017).

Dengan menciptakan kembali organisasi baru, JFS tampaknya mencoba untuk menjauhkan diri dari al-Qaeda dan menyatukan dirinya lebih dalam dengan pejuang Suriah. Tidak disebutkan mengenai nasib pemimpin JFS, Abu Mohamed al-Julani, dalam kelompok baru itu. Namun ia diyakini kini menjabat sebagai komandan militer.

JFS mengumumkan pembentukan Hay'at Tahrir al-Sham, yang artinya Organisasi Pembebasan Suriah, dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada tanggal 28 Januari lalu melalui channel pada aplikan pesan singkat Telegram. Pernyataan itu menyatakan bahwa mereka telah setuju untuk membubarkan diri dan bergabung sepenuhnya dengan entitas baru.

Selain JFS, kelompok pendiri Tahrir al-Sham termasuk: Nur al-Din Zinki (salah satu faksi oposisi yang paling penting di Aleppo); Front Ansar al-Din; Jaysh al-Sunnah yang berbasis Homs; dan Liwa al-Haqq (beroperasi di Idlib, Aleppo dan Hamah).


Credit  sindonews.com