Kamis, 29 Desember 2016

Rusia akan Membalas atas Sanksi yang Dikeluarkan AS


 
Rusia akan Membalas atas Sanksi yang Dikeluarkan AS  
Rusia pada Rabu (28/12) menyatakan akan melakukan pembalasan pada AS atas pemberian sanksi karena tudingan memengaruhi pemilihan presiden AS. (Foto: REUTERS/Sergei Karpukhin)
 
Jakarta, CB -- Rusia pada Rabu (28/12) menyatakan akan melakukan pembalasan pada AS atas pemberian sanksi yang diberikan, terkait tudingan serangan cyber pemilihan presiden AS.

Senator dari Partai Republik Lindsey Graham mengatakan Rusia dan Presiden Vladimir Putin mesti mendapat sanksi atas serangan cyber selama proses pemilihan presiden AS yang dimenangkan Donald Trump.

"Jujur saja, kami lelah dengan kebohongan tentang 'peretas Rusia', yang selalu didengung-dengungkan AS sejak lama," ujar juru bicara Menteri Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, seperti mengutip Reuters.

Ia juga menyebutkan akan adanya kemungkinan sanksi yang diberikan AS sebagai sebuah 'provokasi yang dilakukan Gedung Putih.'

Sebelumnya Senator dari Partai Republik dan Demokrat termasuk Graham menyarankan agar adanya penyelidikan akan serangan cyber terhadap AS oleh negara asing, dengan fokus pada upaya Rusia memengaruhi pemilihan presiden AS.

"Akan ada sanksi yang diberikan pada Rusia, khususnya Putin sebagai individu," ujar Graham di ibukota Latvia, awal bulan ini.

Ia juga menyampaikan, "Ini saatnya Rusia untuk mengerti, bahwa cukup adalah cukup sudah."

Ia tidak menjelaskan lebih jauh sanksi seperti apa yang akan diberikan.

Agen intelijen AS sebelumnya menyimpulkan bahwa adanya percobaan yang dilakukan Rusia untuk memengaruhi pemilihan presiden AS yang dihelat pada 8 November lalu itu dengan meretas baik individu maupun institusi dari Partai Demokrat.

Pejabat pemerintah Rusia membantah tudingan ini.




Credit  CNN Indonesia