Selasa, 20 Desember 2016

Lebanon bentuk pemerintahan baru


 
Beirut, Lebanon (CB) - Presiden Lebanon, Michel Aoun, dan Perdana Menteri Saad Al Hariri telah membentuk sebuah pemerintahan baru yang beranggota 30 orang menteri dari sebagian besar spektrum politik negeri itu dan dari seluruh sekte keagamaan yang ada, kantor kabinet mengatakan pada Minggu (Senin WIB).

"Hari ini sebuah pemerintahan baru terbentuk," ujar Hariri, setelah adanya pengumuman itu.

Aoun, seorang sekutu kelompok Syiah Hizbullah, yang mendominasi perpolitikan negara itu, terpilih sebagai presiden oleh para anggota parlemen pada Oktober setelah negara itu dilanda kekosongan kekuasaan selama lebih dari dua tahun.

Terpilihnya dia sebagian merupakan hasil sebuah kesepakatan politik yang di dalamnya dia akan meminta Hariri, seorang mantan lawan politiknya, untuk menjadi perdana menteri. Meskipun demikian, beberapa politisi terkemuka di Lebanon tidak mendukung kesepakatan itu, yang menyebabkan penundaan Hariri untuk dapat membentuk pemerintahan.

Lebanon memiliki pemerintahan sementara selama lebih dari dua tahun, yang dipimpin oleh mantan perdana menteri Tammam Salam, yang berkontribusi terhadap sebuah krisis politik yang telah melemahkan pelayanan pemerintah.

Di antara posisi kabinet utama, Gebran Bassil, seorang Kristiani dan sekutu Aoun, tetap menjabat sebagai menteri luar negeri, sementara Ali Hassan Khalil, seorang anggota partai Syiah Amal yang merupakan partai yang mengusung Ketua Parlemen Nabih Berri, tetap menjadi menteri keuangan.

Nouhad Machnouk, seorang Muslim Sunni dan anggota dari partai Gerakan Masa Depan pimpinan Hariri, mempertahankan posisinya sebagai menteri dalam negeri. Menteri pertahanan yang baru, Yacoub Al Sarraf adalah seorang sekutu politik Aoun.

Posisi penting lainnya, menteri energi dan perairan, diserahkan kepada Cesar Abou Khalil, demikian Reuters melaporkan.



Credit  ANTARA News