Rabu, 28 Desember 2016

Taiwan Siaga Hadapi Pergerakan Kapal Perang China




 
Taiwan Siaga Hadapi Pergerakan Kapal Perang China Ilustrasi kapal perang. Armada China bergerak melakukan latihan rutin sehingga menyiagakan Taiwan. (Norwegian Royal Airforce/NTB Scanpix/Handout via Reuters)
 
Jakarta, CB -- Pemerintah Taiwan menyiagakan militernya menyusul pergerakan kapal perang China ke provinsi Hainan melalui Laut China Selatan dalam rangka latihan rutin.

"Ancaman dari musuh-musuh kami berkembang dari hari ke hari. Kami harus selalui mempertahankan kesiagaan perang," kata Menteri Pertahanan Feng Shih Kuan sebagaimana dikutip Reuters, Selasa (27/12).

Latihan armada yang dipimpin kapal induk pengakut pesawat itu dilakukan seiring dengan meningkatnya ketegangan di Taiwan. China menilai negara itu sebagai bagian dari negaranya yang memaksa memisahkan diri.

Ketegangan meningkat setelah Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump menghubungi Taiwan sehingga memancing kemarahan Beijing.

"Kami harus memperkuat pelatihan (tentara kami) sehingga mereka tidak hanya akan selamat dalam peperangan tapi juga mampu menghancurkan musuh dan menyelesaikan misi," kata Feng.

Pernyataan Feng ini disampaikan dalam pidato di acara kenaikan jabatan sejumlah pejabat militer di Kementerian Pertahanan.

Menurut Kementerian, Armada kapal perang China itu mengelilingi Taiwan, melewati jalur antara Miyaki dan Okinawa, Jepang, juga melalui Kanal Bashi antara Taiwan dan Filipina.

Sejauh ini China belum banyak merinci soal keberadaan kapal induk Liaoning buatan Uni Soviet itu. Mereka hanya mengatakan kegiatan ini dilakukan dalam rangka latihan rutin.

Angkatan Udara China juga melaksanakan latihan jarak jauh bulan ini di atas Laut China Selatan dan Timur, menakuti Jepang dan Taiwan. Tindakan ini pun diakui hanya sebagai latihan rutin.

Beijing mengklaim sebagian besar Laut China Selatan, di mana perdagangan senilai $5 triliun terjadi setiap tahunnya. Negara tetangga seperti Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan dan Vietnam juga mengklaim perairan tersebut.

Sementara itu, Pentagon tidak langsung mengomentari latihan ini. Namun, dinyatakan Amerika Serikat memahami situasi berkenaan hukum internasional yang berlaku di perairan itu.

"Kami terus memonitor dengan ketat perkembangan di kawasan tersebut. Kami tidak punya komentar spesifik tentang kegiatan angkatan laut China baru-baru ini, tapi kami terus mengawasi aktivitas militer di sana," kata juru bicara Pentagon, Gary Ross, kepada Reuters.





Credit  CNN Indonesia