Selasa, 20 Desember 2016

Media Beijing: China Tak Akan Tahan Diri jika Trump Terus Bertingkah


 
Media Beijing: China Tak Akan Tahan Diri jika Trump Terus Bertingkah
Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump diledek media China dalam editorialnya, Senin (19/12/2016). Trump disebut sebagai presiden yang tak tahu cara memimpin negara adidya. Foto / REUTERS / Gretchen Ertl
 
BEIJING - Surat kabar China, Global Times, meledek presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald John Trump dengan menganggapnya sebagai presiden yang tak tahu cara memimpin negara adidaya. Media itu bahkan mengobarkan perlawanan China jika Trump terus “menyerang” Beijing.

”Trump tidak berperilaku sebagai presiden yang akan menjadi tuan di Gedung Putih dalam satu bulan,” ledek surat kabar yang dikendalikan Partai Komunis China dalam editorialnya, Senin (19/12/2016). ”Dia tidak menanggung rasa bagaimana memimpin sebuah negara adidaya.”

Olok-olokan tersebut dipicu oleh kicauan Trump di Twitter terkait penyitaan drone bawah laut AS oleh kapal perang China di Laut China Selatan pekan lalu.

”China mencuri drone penelitian Angkatan Laut Amerika Serikat di perairan internasional, diangkut keluar dari air dan mereka membawanya ke Cina sebagai tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya,” bunyi tweet Trump pada Sabtu pekan lalu yang diusik media itu.

Global Times dalam editorilanya mengumbar ancaman kerusakan hubungan China dan AS jika Trump terus berulah terhadap Beijing.

”Tapi, kalau dia memperlakukan China setelah menjabat dengan cara yang sama seperti di tweet-nya, China tidak akan menahan diri,” bunyi editorial tersebut. ”Pemerintah China harus sepenuhnya siap untuk Trump di garis keras,” lanjut editorial tersebut.

Dalam sebuah video online yang telah ditonton ratusan ribu kali, editor kontroversial surat kabar tersebut, Hu Xijin, mengatakan; ”Saya tidak tahu apakah dia bermain kartu psikologis dengan China atau sebenarnya hanya (seorang yang) tidak profesional.”

“China harus mengajarinya beberapa pelajaran sehingga dia bisa belajar untuk menghormati China setelah dia dilantik,” ujar Hu.






Credit  sindonews.com