Selasa, 27 Desember 2016

Iran Manuver Besar-besaran, Pesawat Asing dan Sipil Diminta Menyingkir



 
Iran Manuver Besar-besaran, Pesawat Asing dan Sipil Diminta Menyingkir
Militer Iran gelar manuver besar-besaran mulai Senin, 26 Desember. Pesawat asing dan sipil diperingatkan menyingkir dari zona udara latihan akbar tersebut. Foto / REUTERS / Morteza Nikoubazl
 
TEHERAN - Militer Iran menggelar latihan militer besar-besaran, termasuk manuver jet-jet tempur  dengan nama “Defenders of Velayat Skies 7” mulai hari Senin di wilayah selatan Iran. Militer Iran memperingatkan pesawat asing dan pesawat sipil untuk menyingkir dari zona udara manuver akbar ini.

Jika peringatan itu diabaikan, militer Iran sudah memperingatkan risiko bahaya yang akan dialami oleh pesawat asing maupun pesawat sipil.

”Latihan besar-besaran lima hari dengan nama kode ‘Defenders of Velayat Skies 7’ akan dimulai (Senin) di wilayah 496.000 km persegi dari Ahwaz dan Shiraz ke Kerman, Bushehr, Hormozgan, trio pulau (Abu Musa dan Greater dan Lesser Tunb), Pulau Kish, Kepualauan Khark dan perbatasan udara seluruh wilayah ini,” kata petinggi militer Iran, Brigadir Jenderal Farzad Esmayeeli, pada hari Minggu.

”Tentu saja, kami menyaksikan kehadiran sejumlah pesawat trans-regional di luar perbatasan udara dan laut negara, tapi kami menekankan bahwa pesawat ini harus tahu batas mereka, dan tahu bahwa kami akan mengambil tindakan dalam waktu kurang dari satu detik. Mereka harus sepenuhnya menjauhkan diri dari zona latihan,” lanjut dia.

Latihan militer besar-besaran ini  melibatkan lebih dari 17 ribu tentara dari berbagai pasukan, termasuk Tentara Pertahanan Udara Garda Revolusi (IRGC), Angkatan Laut, Polisi dan Basij (pasukan mobilisasi).

Sedangkan peralatan tempur yang dikerahkan di antaranya, Unit Artileri Angkatan Darat dan jet-jet tempur Angkatan Udara termasuk McDonnell Douglas F-4 Phantom buatan Amerika Serikat. Sistem rudal pertahanan udara S-300 buatan Rusia juga ambil bagian dalam manuver tersebut.

”Latihan ini bertujuan mengkoordinasikan unsur-unsur operasional pertahanan udara  (termasuk tentara, IRGC dan pasukan lain), penyebaran dan sistem transit yang cepat termasuk radar, rudal, artileri, dan penyadapan elektronik di bawah cakupan pemantauan penuh Pangkalan Pertahanan Udara Khatam al-Anbia,” imbuh juru bicara militer Iran, Abbas Farajpour Alamdari, kepada IRNA, semalam (26/12/2016).




Credit   sindonews.com