Rabu, 28 Desember 2016

PM Jepang, Pearl Harbor dan Kebijakan Donald Trump


 
PM Jepang, Pearl Harbor dan Kebijakan Donald Trump Serangan tiba-tiba pesawat tempur Jepang ke Pearl Harbor menghancurkan armada Angkatan Laut AS dan membuat negara ini terlibat dalam Perang Dunia II. (U.S. Navy/National Archives/Handout via Reuters)
 
Jakarta, CB -- Kunjungan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe ke Pearl Harbor di Hawaii yang diserang oleh pasukan negaranya sehingga AS terlibat dalam Perang Dunia II bertujuan memperkuat langkah yang disebutnya “kekuatan rekonsiliasi”.

Abe akan ditemani oleh Presiden Barack Obama yang akan menanggalkan jabatannya bulan depan.

Abe tampaknya akan memimpin Jepang ke era yang belum pernah terjadi sebelumnya karena Presiden terpilih Donald Trump meredupkan arah hubungan Jepang-AS.

Traktat Kemitraan Trans Pasifik (TPP) yang didorong oleh Obama dan menjadi bagian inti dari strategi ekonomi Abe dibubarkan oleh Trump.

Dan, ketika berkampanye, Trump mempertanyakan jaminan keamanan AS terhadap Jepang ketika Perang Dingin dan saat ini ketika China tampil sebagai pemain utama di kawasan dan juga dunia.

Selama berkuasa delapan tahun, Obama, tidak pernah berhasil mewujudkan strategi "menyeimbangkan ke Asia".

Tetapi Obama dan Abe memilih tempat bersejarah untuk memperingati kemitraan kedua negara, 75 tahun setelah serangan 7 Desember 1941.

Serangan tak terduga Jepang ke armada Angkatan Laut AS yang berlabuh di Pearl Harbor ini menyebabkan Pasifik menjadi wilayah konflik.

Serangan ini direncanakan oleh Jepang secara rahasia selama berbulan-bulan namun berakhir dalam waktu dua jam.

Pesawat tempur Jepang muncul tiba-tiba dan menenggelamkan sebagian besar armada kapal AS, sebanyak 2.400 tentara AS tewas.

Amerika yang ragu akhirnya terlibat ke dalam perang yang sudah bergejolak di Eropa dan wilayah jajahannya. Perang ini berakhir setelah AS menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki.

Akan tetapi, kerja sama setelah perang berhasil menyembuhkan luka dalam hubungan kedua negara itu.

Hubungan kedua negara setelah perang berakhir sangat erat.

Presiden Obama pun berniat memperlihatkan bahwa Jepang adalah sekutu andalan di kawasan Asia Pasifik dengan berupaya memupuskan luka lama yang ditinggalkan dalam Perang Dunia II.

Pada Mei, Obama berkunjung ke Hiroshima untuk memberi penghormatan dan kunjungan ke Pearl Harbor kali ini membuat Abe menjadi perdana menteri Jepang pertama yang mengunjungi sisa kapal USS Arizona yang hancur akibat dibom pesawat tempur Jepang.

Di sisi lain, Perdana Menteri Shinzo Abe melakukan hal serupa, dan berharap kunjungan ke Pearl Harbor bisa memberi arti baru pada satu teriakan patriotik yang sering didedungkan warga AS di jaman perang.
Kunjungan ke Pearl Harbor diharapkan bisa membuat Jepang tetap menjadi sekutu utama AS di Pasifik ketika Donald Trump berkuasa. Kunjungan ke Pearl Harbor yang diseranga di PD II diharapkan bisa membuat Jepang tetap menjadi sekutu utama AS di Pasifik ketika Donald Trump berkuasa. (U.S. Navy/National Archives/Reuters)
"'Ingat Pearl Harbor' adalah kalimat yang dulu digunakan warga AS untuk mengecam Jepang.

"Rakyat Jepang dan AS saat itu dihadapkan pada situasi yang membuat mereka saling membenci," ujar Abe.

"Saya berharap kehadiran Presiden Obama dan saya di Pearl Harbor akan membuat istilah ‘Ingat Pearl Harbor’ menjadi simbil rekonsiliasi."

Ketika berkampanye, Trump yang akan resmi menjadi presiden AS pada 20 Januari, terpaksa mencabut pernyataan bahwa Jepang telah keluar dari satu tabu dengan mengembangkan senjata nuklir.

Minggu lalu, Trump kembali menyebabkan kekhawatiran ketika mengeluarkan ancaman untuk membuka kembali perlombaan persenjataan seperti zaman Perang Dingin.




Credit  CNN Indonesia