Rabu, 28 Desember 2016

Kecelakaan Maut, Rusia Larang TU-154 Terbang



 
 Kecelakaan Maut, Rusia Larang TU-154 Terbang  
Ilustrasi pesawat hilang. (Thinkstock/OlgaYakovenko)
 
Jakarta, CB -- Rusia memutuskan untuk melarang pesawat Tupolev TU-154 menyusul kecelakaan yang memakan 92 korban jiwa di Laut Hitam.

Sebagaimana diberitakan Reuters, Selasa (27/12), pelarangan ini dilakukan hingga otoritas mengetahui penyebab pesawat tersebut jatuh.

Pernyataan itu disampaikan oleh seorang sumber yang tidak disebutkan namanya kepada kantor berita Interfax. Belum ada pernyataan resmi dari pemerintah terkait hal ini.

Pesawat dengan tujuan pusat militer Rusia di Suriah itu jatuh di Laut Hitam, Sochi, tak lama setelah tinggal landas.

Juru bicara tim evakuasi dan pencari yang berbasis di Sochi menyatakan bagian tubuh pesawat ditemukan di bawah air pada kedalaman 27 meter sejauh satu mil dari pinggir pantai.

Sampai saat ini, Galuzin menyatakan, pihaknya belum bisa menetapkan secara pasti penyebab pesawat nahas itu jatuh.

Ia hanya bisa menuturkan bahwa kesimpulan dari penyelidikan awal menunjukkan pesawat militer itu jatuh akibat kesalahan teknis.

Sementara itu, Lembaga Keamanan Federal Rusia menyimpulkan kesalahan teknis sang pilot dan bahan bakar yang buruk sebagai skenario utama kemungkinan penyebab pesawat itu jatuh.

Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Yurievich Galuzin mengatakan Kementerian Pertahanan telah berhasil menemukan jenazah 70 dari total 92 korban.

"Sekitar 70 jasad telah ditemukan dan dievakuasi dari Laut Hitam sejak pagi tadi," kata Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Yurievich Galuzin di Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Selasa (27/12).

Dia juga menyatakan jasad-jasad tersebut akan segera dikirim ke Moskow untuk diidentifikasi. Hingga saat ini, otoritas keamanan Rusia masih terus melakukan pencarian korban lainnya.

Selain itu, Galuzin mengatakan petugas juga menemukan potongan badan pesawat sepanjang 13 meter.

Sementara, penemuan yang paling penting di antara puing-puing adalah kotak hitam yang berisi rekaman percakapan dan data penerbangan pesawat nahas tersebut.

Tak lama setelah ditemukan, kotak hitam itu akan segera dikirim ke Moskow untuk penyelidikan lebih lanjut. Penemuan terjadi sekitar pukul 05.42 waktu Moskow pada kedalaman 17 meter.






Credit  CNN Indonesia