Setelah memperbaiki hubungan dengan
Rusia dan Israel, Taurki kini tengah berupaya menormalkan hubungan
dengan Suriah. (Reuters/Umit Bektas)
"Kami telah menormalisasi hubungan dengan Rusia dan Israel," kata Yildirim dalam pidato yang disiarkan di televisi nasional, Jumat (2/9).
Hubungan antara Turki dan Mesir memburuk setelah militer Mesir menggulingkan mantan presiden Mohamed Morsi pada 2013 lalu. Morsi merupakan sekutu dekat Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Soal konflik di Suriah yang sudah berlangsung selama lima tahun, Turki kerap bersikeras bahwa konflik akan berakhir jika Assad lengser. Turki juga selalu mendukung kelompok pemberontak yang berupaya menggulingkan Assad.
Namun bulan lalu, Yildirim mengisyaratkan ada pergeseran dalam pandangan politik Turki terhadap konflik Suriah. Saat itu Yildirim menyatakan bahwa Assad adalah "salah satu aktor" di Suriah dan dapat memimpin sementara waktu selama masa transisi.
Pekan lalu, Turki melancarkan serangan besar-besaran di Suriah utara, wilayah perbatasan antara kedua negara. Operasi ini menargetkan kelompok militan ISIS dan milisi Kurdi. Ankara menyebut bahwa Moskow sudah menginformasikan soal serangan ini kepada Damaskus.
Sejak menjabat pada Mei lalu, Yildirim berupaya melanjutkan kebijakan lama Ankara, yakni sikap “tak ada masalah” dengan sejumlah negara tetangganya.
Turki memperbaiki hubungan dengan Rusia pada Juni lalu, berupaya memperbaiki hubungan yang merenggang akibat penembakan jet tempur Rusia yang tengah melintas di perbatasan Suriah oleh militer Turki.
Beberapa bulan sebelumnya, Turki juga memperbaiki hubungan dengan Israel yang retak selama enam tahun terakhir akibat serangan tentara Israel terhadap armada Turki yang berupaya memasuki Jalur Gaza.
Credit CNN Indonesia