Kamis, 01 September 2016

Temer Dilantik Gantikan Rousseff, Janjikan Era Baru untuk Brasil

 
 
BBC Michel Temer menjanjikan 'era baru' bagi Brasil setelah dia dilantik menjadi presiden untuk menggantikan Dilma Rousseff yang dilengserkan oleh sidang Senat negara itu pada Rabu (31/8/2016) 
 
BRASILIA, CB – Setelah Senat Brasil memakzulkan Dilma Roussef dari kursi presiden, mantan wakil presiden Michel Temer (75) dilantik menjadi presiden sementara, Rabu (31/8/2016).
Rousseff dimakzulkan Senat melalui pemungutan suara. Mayoritas suara Majelis Tinggi atau Senat, yakni 60 suara, mendukung pemakzulan Rousseff dan 20 suara menolak langkah itu.
Temer menjanjikan "era baru" untuk Brasil, sebagaimana dilaporkan situs berita televisi Al Jazeera, Kamis (1/9/2016).
Michel Temer adalah tokoh paling getol yang mengkampanyekan perlawanan terhadap dan mendukung pemakzulan Rousseff.
Saat mengangkat tangannya ketika pengambilan sumpah, Temer berjanji untuk menegakkan konstitusi. Pelantikan Temer sekaligus menjadi simbol kemenangan kubu konservatif.
Dia diperkirakan akan tetap berkuasa sampai pemilu digelar, yang dijadwalkan pada akhir 2018 atau akan menjabat sebagai presiden sampai Januari 2019.
Meski telah melengserkan Rousseff,  para senator menolak sebuah usulan agar Rousseff dilarang menduduki jabatan publik sampai delapan tahun mendatang.
Rousseff telah diberhentikan sementara oleh Senat pada Mei lalu, setelah diduga melakukan manipulasi anggaran.
Rousseff mengatakan Senat melakukan ketidakadilan terhadap seorang perempuan yang tidak bersalah.
Dia menuduh para senator yang memberikan suara untuk memakzulkannya merupakan bagian dari sebuah kudeta politik.
Ketika Senat melakukan pemungutan suara, lebih dari 1.000 orang yang mendukung dan menolak pemakzulan menggelar demonstrasi di depan gedung parlemen
Pelaksana Fungsi Politik KBRI di ibu kota Brasil, Brasilia, Febrizki Bagja Mukti kepada BBC Indonesia mengatakan, secara umum warga Brasil apatis dalam menanggapi hasil pemakzulan tersebut.
“Kalau saya lihat hasil survei lebih dari 80 persen melihat pemakzulan ini tak akan membawa banyak perubahan,” kata Febrizki kepada BBC Indonesia.
“Kalau saya lihat mungkin sudah capai dan proses pemakzulannya saja sembilan bulan dan hasil akhirnya sudah hampir bisa diprediksi," jelas dia.
Namun, menurut Febrizki, masyarakat menaruh harapan besar terhadap Temer untuk dapat memperbaiki kondisi ekonomi.
"Walaupun apatis tapi harapan mereka cukup tingi bahwa ini akan mungkin tak serta merta, tapi dalam jangka menengah dan panjang akan membawa perubahan yang lebih baik," kata dia.
Febrizki menjelaskan tantangan terbesar Temer adalah mengeluarkan Brasil dari krisis ekonomi dan meningkatkan pertumbuhan serta membuka lapangan kerja.
Temer berencana untuk memotong program sosial populer yang diperkenalkan oleh Partai Pekerja.
Ekonomi Brasil menurun menyusul kemerosotan harga komoditi andalan Brasil seperti minyak, biji besi dan kedelai.
Pada 2015 lalu, ekonomi negara ini menyusut sampai 3,8 persen yang terburuk sejak 1981.
Inflasi mencapai 10,7 persen pada akhir tahun lalu, pengangguran meningkat sampai 9 persen pada 2015.






Credit KOMPAS.com