Foto: Dirut Pindad dan Menhan meluncurkan 4 senjata baru (Rachman Haryanto/Detik)
Menurut Direktur Utama Pindad, Silmy Karim, meski baru dikenalkan ke publik, senjata-senjata baru tersebut sudah memiliki banyak peminat.
"Baru diluncurkan tadi Kopassus sudah tertarik pesan SS3 kaliber 7.62, kemudian Brimob juga tadi dia minta, Pak Buwas (Komjen Budi Waseso) BNN juga minta. Nanti akan banyak permintaan, kan baru dikenalkan," katanya kepada detikFinance di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis (9/6/2016).
Senapan Serbu SS3 (Idris/Detik) |
Secara spesifik, Silmy menjelaskan, varian senapan serbu atau SS3 lahir dari pengembangan produk seri sebelumnya, yakni SS1 dan SS2. Berbeda dengan pendahulunya, senapan serbu dengan kaliber amunisi 7,62 mm tersebut memiliki jarak tembak efektif 400 meter (mekanikal) dan 800 meter (optikal).
Senapan serbu ini didesain sebagai Designated Marksman Rifle di setiap pasukan, yakni senjata untuk penembak jitu dengan jarak tembakan yang lebih dari senapan serbu biasa kaliber 5.56 mm, namun tidak sejauh senapan penembak runduk (sniper).
SS3 karya insinyur BUMN produsen senjata ini memiliki kapasitas magasin 20 butir.
Kedua, Pindad meluncurkan pistol jenis G2 Premium yang merupakan senjata genggam dari pengembangan G2 Combat dan Elit yang biasa dipakai personil militer organik. Sementara G2 Premium lebih diperuntukkan untuk olahraga tembak.
G2 Premium memiliki munisi kaliber 9 mm dengan jarak tembak efektif 25 meter. Dengan berat 1,05 kg, pistol ini memiliki kapasitas magasin 15 butir amunisi.
Pistol G2 Premium (Idris/Detik) |
Ketiga, ialah Sub Machine Gun PM3. Senapan laras pendek ini memiliki desain khusus untuk mendukung pertempuran jarak dekat, perang kota, pembebasan sandera. PM3 dioperasikan dengan munisi kaliber 9 mm dengan bidikan akurat hingga 75 meter dan kecepatan tembak 750-850 butir per menit.
Sub Machine Gun PM3 (Idris/Detik) |
Keempat, yakni SS2 Subsonic (kecepatan di bawah suara). Senapan serbu ini merupakan varian baru dari senapan serbu SS2 laras panjang yang telah lama diproduksi Pindad. Senapan ini dirancang khusus untuk menggunakan munisi subsonic 5.56 mm dengan peredam di laras untuk mendukung operasi senyap.
Penggunaan munisi dan peredam membuat senapan dengan kapasitas magasin 30 butir ini efektif dalam operasi penyergapan. Jarak tembak varian ini mencapai 150-200 meter.
Senapan Serbu SS2 Subsonic 5.56 mm |
Silmy mengungkapkan, khusus untuk pistol G2 Premium, pihaknya telah menandatangani kesepakatan penjualan dengan Perbakin (Persatuan Penembak Indonesia) sebanyak 2.000 pucuk.
"Kesepakatan sebenarnya 10.000 pucuk, tapi tahap awal 2.000 dulu sampai mereka habis (terjual). Kisarannya Rp 350 miliar dalam 3 bulan sudah bisa dikirim," ungkap Silmy.
Credit detikfinance
Pindad Pamerkan 4 Senjata Terbaru Made in Bandung
Foto: Dirut Pindad dan Menhan memperkenalkan senjata terbaru (Muhammad Idris/Detik)
Senapan yang diperkenalkan adalah Senapan Serbu (SS) SS3, Senapan Serbu SSZ Subsonic 5,66 mm, Sub Machine Gun PMS, dan Pistol C52 Premium.
Menurut Direktur Utama Pindad, Silmy Karim, 4 senjata tersebut diciptakan untuk mendukung fungsi pasukan yang berbeda-beda namun memiliki akurasi yang maksimal.
"Prestasi dan komitmen Pindad tersebut ditunjukkan dengan meluncurkan 4 senjata baru yang merupakan hasil pengembangan dan inovasinya," kata Silmy saat peresmian senjata baru di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis (9/6/2016).
|
Silmy menjelaskan, SS3 adalah pengembangan dari seri senapan serbu Pindad yang sebelumnya, yaitu SS2. SS3 menggunakan munisi kaliber 7,62 mm dan didesain sebagai Designated Marksman Rifle dalam pasukan yang membutuhkan akurasi tinggi.
Sedangkan, senapan serbu SSZ Subsonic didesain khusus dengan peredam (silencer) dan munisi subsonic (di bawah kecepatan suara) 5,56 mm sehingga cocok untuk operasi khusus yang membutuhkan kemampuan pergerakan senyap.
Sub Machine Gun PMS didesain dengan sistem penembakan gas operated dengan munisi 9 mm. PMB lahir dari kebutuhan untuk mendukung operasi tempur jarak dekat, pembebasan sandera atau perang kota.
Terakhir, Pistol GZ Premium lahir dari pengembangan desain dan frame pistol yang merupakan implementasi dari masukan para pengguna untuk meningkatkan kemampuannya. Pistol G2 Premium menggunakan munisi dengan kaliber 9 mm dengan jarak tembak efektif 25 meter yang ditujukan untuk para atlet menembak di kalangan militer dan sipil.
|
"Dengan diluncurkannya keempat senjata baru tersebut diharapkan dapat memberikan kepuasan kepada pengguna dan terus membangun kepercayaan untuk terus menggunakan produk dalam negeri," jelas Silmy.
Acara peluncuran dihadiri oleh Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media BUMN, Harry Sampurno, dan sejumlah pejabat di lingkungan TNI dan Polri.
Credit detikfinance