Selasa, 17 Maret 2015

Indonesia Tak Bebaskan Visa untuk Turis Australia, Apa Alasannya?


 
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO Wisatawan mancanegara menumpang becak menuju Museum Sono Budoyo, Yogyakarta, Selasa (4/3/2014). Badan Pusat Statistik mencatat, tamu asing makin betah tinggal di hotel-hotel di Tanah Air.

JAKARTA, CB  — Pemerintah Indonesia akhirnya membebaskan visa untuk 45 negara. Namun, Australia tidak terdapat di antara negara-negara yang diizinkan masuk gratis ke Indonesia itu.
Padahal, turis asal Negeri Kanguru termasuk yang paling banyak mengunjungi Indonesia. Apa alasan Australia tak diberikan bebas visa?
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengungkapkan, Australia memberlakukan universal visa. Artinya, warga negara mana pun yang ingin masuk ke negeri itu diwajibkan memiliki visa. Sementara itu, dia mengatakan, Indonesia menerapkan prinsip resiprokal.
"Artinya, kalau kita berikan (bebas visa), maka kita harus diberikan juga. Enggak akan mungkin ketemu. Meski kita berikan duluan, enggak akan mungkin," ujar Arief di Istana Kepresidenan, Senin (16/3/2015).
Saat ditanya lebih lanjut apakah pemerintah tidak memberikan bebas visa kepada Australia karena hubungan diplomatik yang renggang akibat kasus hukuman mati, Arief menampiknya. Menurut dia, satu-satunya alasan yang mengganjal bebas visa itu adalah universal visa yang diterapkan Australia.
"Enggak ada kaitannya itu," ucap mantan Direktur Utama PT Telkom itu.
Seperti diketahui, hubungan Indonesia dengan Australia sempat memanas setelah pemerintah bersikeras untuk meneruskan pelaksanaan eksekusi mati terhadap dua narapidana kasus narkoba "Bali Nine", Andrew Chan dan Myuran Sukumaran. Menurut Arief, dia bisa menjamin bahwa Presiden Joko Widodo akan menyambut kerja sama bebas visa dengan Australia apabila negara itu membuat pengecualian untuk Indonesia.
"Saya berikan jaminan ini. Kalau Pemerintah Aussie mau, saya janji untuk yakinkan Kemenlu dan Presiden, hampir pasti mau," tutur Arief.
Ada 45 negara
Seperti diketahui, pemerintah memutuskan membebaskan visa untuk 45 negara. Dengan pembebasan visa itu, target kunjungan wisatawan mancanegara diharapakan bertambah 1 juta jiwa menjadi 10 juta jiwa per tahun. Adapun penerimaan negara ditargetkan mencapai 1 miliar dollar AS per tahun.
Negara-negara yang akan memperoleh bebas visa berasal dari Asia, Asia Pasifik, Eropa, Timur Tengah, hingga Afrika.
Negara-negara di Asia tersebut antara lain Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan. Untuk negara pasifik, bebas visa berlaku untuk Amerika Serikat, Kanada, Selandia Baru, dan Meksiko. Lainnya adalah Rusia, Inggris, Perancis, Jerman, Belanda, Italia, Spanyol, Swiss, Belgia, Swedia, Austria, Denmark, Norwegia, Finlandia, Polandia, Hongaria, Ceko, Qatar, Uni Emirat Arab, Bahrain, Oman, dan Afrika Selatan.


Credit  KOMPAS.com