Rabu, 10 Desember 2014

Pangdam Cendrawasih: Tindakan TNI Dipicu Anarkis Warga

Penembakan di Paniai Papua
Penembakan di Paniai Papua (sumber: SP/Roberth Vanwi/Istimewa)
 
Biak (CB) - Panglima Kodam XVII Cenderawasih Mayor Jenderal TNI Fransen G Siahaan mengakui tindakan sejumlah warga melakukan aksi anarkis membuat prajurit TNI yang bertugas di Koramil Paniai bertindak untuk penyelamatan diri menghindari penyerangan ratusan warga.
"Saat ini Kodam XVII tengah menyelidiki penyebab penyerangan Koramil hingga menyebabkan warga sipil meninggal empat orang dan tujuh masih mengalami perawatan," ungkap Pangdam seusai membuka posko latihan 1 di Mako Korem 173 PVB, di Biak, Papua, Selasa (9/12).
Pangdam Mayjen Fransen mengakui, berdasarkan informasi sementara yang diterimanya, kasus penembakan warga sipil tersebut juga melukai tiga prajurit TNI.
Kasus penembakan ini , menurut Pangdam, sangat merugikan masyarakat karena mengakibatkan terjadi tindakan anarkis terhadap aparat keamanaan dan markas kantor keamanan setempat.
Menyinggung situasi keamanan saat ini, menurut Pangdam Mayjen Fransen, berdasarkan laporan, kondisi keamanan sudah bisa dikendalikan aparat keamanan TNI/Polri sehingga kegiatan warga sudah kembali normal.
"Aparat TNI/Polri di wilayah Paniai sekitarnya tetap melaksanakan tugas rutin sebagai prajurit menjaga keamanan serta pengawal keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia," tegasnya.
Mayjen Fransen berjanji akan mengusut tuntas kasus penyerangan ini karena telah mengakibatkan kematian warga sipil serta melukai prajurit TNI ketika mengamankan situasi di tempat tugas.
Pangdam XVII Mayjen Fransen mengajak segenap elemen masyarakat di tanah Papua untuk membantu aparat keamanan TNI/Polri dalam menjaga kamtibmas suasana kedamaian di hari-hari penantian menjelang perayaan Natal 25 Desember 2014.



Credit  BeritaSatu.Com