CB,
ISTANBUL -- Dalam suratnya kepada New York Times Menteri Luar Negeri
Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan ada kemungkinan kelompok pemberontak
Turki milisi YPG Kurdi membantu pemerintah Suriah dalam melancarkan
operasi militer mereka ke Provinsi Idlib. Cavusoglu menuduh pemerintah
Amerika membantu kelompok pemberontak tersebut.
"Laporan baru menunjukan kelompok teroris YPG yang bekerja dari
Suriah telah menerima senjata dan bantuan dari pembayar pajak Amerika,
membentuk aliansi dengan Assad dan mengirim tentara sebagai bagian
kesepakatan pada bulan Juli lalu untuk membantunya merebut Idlib dari
para pemberontak," kata Cavusoglu dalam surat tersebut, Jumat (14/9).
Baik
Turki maupun Amerika Serikat sama-sama menentang tindakan Presiden
Suriah Bashar al-Assad yang menggelar operasi militer di Idblib. Mereka
telah memperingatkan pemerintah Suriah serangan tersebut dapat
mengganggu stabilitas kawasan dan menewaskan penduduk sipil.
Tapi
Turki dan Amerika berbeda pendapat tentang YPG. Kelompok milisi
tersebut salah satu sekutu kuat Amerika melawan ISIS. Di sisi lain Turki
melihat YPG sebagai kelompok teroris dan perpanjangan tangan dari
Partai Pekerja Kurdi yang telah memberontak kepada pemerintah Turki
sejak tahun 1980-an.
Sebelumnya Turki telah menegaskan
bersama dua sekutu Suriah, yakni Rusia dan Iran tengah berusaha
membangun stabilitas di Idlib. Mereka juga terus menentang upaya
pemerintah Suriah merebut satu-satunya wilayah yang masih dikuasai oleh
pemberontak tersebut dengan kekerasan.
Presiden Turki
Tayyip Erdogan bertemu dengan para pemimpin Iran dan Rusia pekan lalu di
Teheran, Iran. Tapi ia gagal membujuk kedua negara tersebut untuk
meminta Suriah melakukan gencatan senjata di Idlib.