Jubir Kemhan Rusia, Igor Konashenkov,
mengatakan bahwa negaranya akan mengambil langkah sepadan untuk
menanggapi insiden penembakan jet ini. (Reuters/Maxim Shemetov)
Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa pesawat pengintai Il-20 ditembak jatuh oleh sistem anti-pesawat yang dijual oleh Rusia ke Suriah beberapa tahun lalu.
Insiden ini terjadi saat Suriah melakukan serangan balasan setelah Israel menggempur Latakia, pankglan udara tempat pasukan Rusia bermarkas.
Menurut Kemhan Rusia, Israel memberikan peringatan hanya satu menit sebelum melakukan serangan sehingga awaknya tak memiliki cukup waktu untuk berlindung.
"Sebagai akibat dari tindakan militer Israel yang tidak bertanggung jawab, 15 personel Rusia tewas. Ini benar-benar tidak sesuai dengan semangat kemitraan Rusia-Israel," kata Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov, dikutip Reuters.
"Kami berhak untuk mengambil langkah-langkah sepadan sebagai tanggapan."
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pesawat patroli itu hilang dari radar di atas Suriah ketika pasukan Israel melancarkan serangan pada target di Suriah.
Seorang pejabat AS mengaku yakin pesawat itu secara tidak sengaja ditembak jatuh oleh artileri anti-pesawat yang dioperasikan pasukan pemerintah Suriah.
Daerah pertahanan udara di barat Suriah memang kerap dilalui rudal dan sistem radar sehingga sering terjadi insiden.
Pada Februari lalu, dua orang awak F-16 Israel melontarkan diri dari pesawat ketika sebuah rudal meledak di dekat mereka, membuat pesawat rusak.
Seorang pejabat pertahanan Israel mengatakan kepada CNN, bahwa mereka telah menyerang Suriah sebanyak 200 kali dalam 18 bulan terakhir untuk mencegah penyebaran senjata-senjata Iran di wilayah tersebut.
Credit cnnindonesia.com