WASHINGTON
- Militer Amerika Serikat (AS) dilaporkan berencana untuk memotong dana
bantuan militer untuk Pakistan. Dana bantuan sebesar USD 300 juta itu
akan dialokasikan untuk kebutuhan lain.
Pejabat Kementerian Pertahanan AS, Letnan Kolonel Kone Faulkner menyatakan, alasan pemotongan dana bantuan itu adalah karena AS menilai Pakistan tidak terlalu mendukung strategi regional AS. Selain itu, AS juga menilai Pakistan tidak bisa menghancurkan lokasi "rumah perlindungan" teroris yang ada di negaranya.
"Karena kurangnya tindakan tegas Pakistan untuk mendukung Strategi Asia Selatan. USD 300 juta diprogram ulang oleh (Kementerian Pertahanan) dalam kerangka waktu Juni/Juli 2018 untuk prioritas mendesak lainnya," kata Faulkner.
"Kementerian Pertahanan sedang menunggu keputusan kongres mengenai apakah permintaan pemrograman ulang ini akan disetujui atau ditolak," sambungnya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Arabiya pada Minggu (2/9).
Pejabat Kementerian Pertahanan AS, Letnan Kolonel Kone Faulkner menyatakan, alasan pemotongan dana bantuan itu adalah karena AS menilai Pakistan tidak terlalu mendukung strategi regional AS. Selain itu, AS juga menilai Pakistan tidak bisa menghancurkan lokasi "rumah perlindungan" teroris yang ada di negaranya.
"Karena kurangnya tindakan tegas Pakistan untuk mendukung Strategi Asia Selatan. USD 300 juta diprogram ulang oleh (Kementerian Pertahanan) dalam kerangka waktu Juni/Juli 2018 untuk prioritas mendesak lainnya," kata Faulkner.
"Kementerian Pertahanan sedang menunggu keputusan kongres mengenai apakah permintaan pemrograman ulang ini akan disetujui atau ditolak," sambungnya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Arabiya pada Minggu (2/9).
Pakistan
telah melakukan kampanye sengit melawan kelompok militan dan mengatakan
telah kehilangan ribuan nyawa dan menghabiskan miliaran dolar dalam
perang panjangnya terhadap ekstremisme.
Namun, para pejabat AS menuduh Islamabad mengabaikan atau bahkan berkolaborasi dengan kelompok-kelompok yang menyerang Afghanistan dari "rumah perlindungan" di sepanjang perbatasan antara kedua negara.
Gedung Putih percaya bahwa badan Intelijen Antar-Lembaga Pakistan dan badan militer lainnya telah lama membantu membiayai dan mempersenjatai Taliban untuk alasan ideologis dan juga untuk melawan pengaruh India yang meningkat di Afghanistan.
Namun, para pejabat AS menuduh Islamabad mengabaikan atau bahkan berkolaborasi dengan kelompok-kelompok yang menyerang Afghanistan dari "rumah perlindungan" di sepanjang perbatasan antara kedua negara.
Gedung Putih percaya bahwa badan Intelijen Antar-Lembaga Pakistan dan badan militer lainnya telah lama membantu membiayai dan mempersenjatai Taliban untuk alasan ideologis dan juga untuk melawan pengaruh India yang meningkat di Afghanistan.
Credit sindonews.com