Senin, 06 Maret 2017

Sebelum ke Bali, Raja Salman sepakati perjanjian dengan Brunei


 
Sebelum ke Bali, Raja Salman sepakati perjanjian dengan Brunei
Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud (tengah) melambaikan tangan sebelum menaiki pesawat untuk melakukan kunjungan kenegaraan ke Brunei Darussalam di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (4/3/2017). Setelah ke Indonesia, Raja Salman melakukan kunjungan ke Brunei Darussalam dan dijadwalkan sore harinya kembali ke Indonesia untuk berlibur ke Bali. (ANTARA /Muhammad Adimaja) 
 
Jakarta (CB) - Beberapa jam sebelum sampai di Bali untuk lawatan liburannya selama hampir sepekan di Bali, Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud dan Sultan Brunei Darusalam Hassanal Bolkiah menuntaskan pembicaran konstruktif yang fokus memperkuat hubungan bilateral dan mempeluas kerja sama pada segala bidang, khususnya perdagangan dan investasi, termasuk membentuk usaha patungan.

"Kunjungan penting dan bersejarah ini mencerminkan hubungan abadi, bersahabat dan bilateral yang berkelanjutan yang mengikat dua negara bersaudara ini. Kunjungan ini bertepatan dengan ulang tahun ke-30 terbinanya hubungan diplomatik antara Brunei Darusalam dan Kerajaan Arab Saudi," tulis dokumen bersama yang ditandatangani kedua belah pihak seperti dikutip laman Al-Arabiya.

Kedua kepala negara sepakat mengaktifkan kesepakatan umum yang telah ditandatangani kedua negara pada sektor ekonomi, investasi, pendidikan, kebudayaan, kepemudaan dan olah raga, selain politik, militer, keamanan dan keislaman.

Pada 1995, kedutaan besar Arab Saudi di Brunei dibuka untuk pertama kali, namun masih pada level chargé d'Affaires.

Pada 2001, duta besar Saudi pertama untuk negeri itu ditunjuk yang disusul penandatanganan draft kerja sama pada Juli 2001 yang meliputi kerja sama pada bidang ekonomi, demi mempromosikan pariwisata dan investasi bersama, seperti industri, minyak, logam, petrokimia, pertanian, pangan dan kesehatan, selain kebudayaan, kepemudaan dan olah raga.

Ratifikasi terakhir disetujui kedua pemerintahan pada 2007.



Credit  antaranews.com